Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/02/2023, 16:58 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyatakan bahwa cuaca buruk menjadi evaluasi pelaksanaan mudik Natal dan Tahun Baru 2022/2023.

Ia mengungkapkan, cuaca buruk membuat beberapa hal signifikan terjadi di sejumlah moda transportasi angkutan umum, semisal transportasi laut.

"Beberapa hal yang signifikan terjadi karena cuaca buruk. Terjadi penghentian sementara di Merak dan Bakauheni, juga beberapa antrian yang agak panjang karena laut tidak begitu bersahabat sehingga pergerakan itu kita batasi dan memang ada satu penumpukan dan kita bisa atasi dengan baik," kata Budi dalam rapat kerja di Komisi V DPR, Rabu (15/2/2023).

Selain laut yang tak bersahabat, pelaksanaan mudik Natal dan Tahun Baru kemarin juga terkendala adanya banjir rob, khususnya di Semarang, Jawa Tengah.

Baca juga: Untuk Mudik Lebaran 2023, Rest Area Arah Merak Akan Ditambah

Banjir rob itu, kata Budi, diakibatkan karena cuaca ekstrim, yaitu hujan dengan intensitas tinggi. Hal ini membuat terjadi penumpukan kendaraan di pelabuhan karena dibatasi.

"Kita sebenarnya sudah koordinasi dengan BMKG dan stakeholder untuk melakukan rekayasa hujan buatan, tetapi karena curah hujan begitu tinggi sehingga di Semarang kita belum sempat lakukan. Tapi, di Jakarta dan Jawa Barat itu relatif bisa terkendali dan tidak terjadi satu penumpukan yang berarti," ujarnya.

Selain Semarang, Pelabuhan di Karimunjawa juga kesulitan melakukan pergerakan karena tingginya gelombang.

Tinggi gelombang itu mengakibatkan beberapa wisatawan terjebak di Karimunjawa.

"Kami menginstruksikan Pelni melakukan satu penyelamatan dan tercatat kapal Kalimutu itu bersandar dan mengangkut ke Semarang dan berjalan dengan baik," kata Budi.

Baca juga: Korlantas Cek Jalur Pantura Terkait Persiapan Mudik Lebaran 2023

Selain moda transportasi laut, Budi menjelaskan bahwa cuaca ekstrim juga berdampak ke transportasi udara.

Ia mengatakan, cuaca buruk mengakibatkan beberapa penerbangan tidak sesuai jadwal.

"Jadi, pada saat Nataru kemarin, Pak Ketua, memang cuaca ekstrim menjadi satu kendala. Pada Desember kemarin memang ada satu anomali. Nanti mungkin Ibu Ketua BMKG menjelaskan," ujar Budi.

Kendati demikian, Budi menegaskan bahwa evaluasi ini tetap menjadi pelajaran untuk pelaksanaan mudik ke depannya yang paling dekat adalah Lebaran 2023.

"Insya Allah cuaca ekstrim itu tidak terjadi sehingga kita akan berkonsentrasi melakukan satu pengendalian dari sisi-sisi yang lain," kata Budi.

Baca juga: Menhub Sarankan Jalan Pansela Tak Terlalu Dikampanyekan Buat Mudik Lebaran 2023

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Anies Harap MK Tetap Putuskan Pemilu Sistem Proporsional Terbuka

Anies Harap MK Tetap Putuskan Pemilu Sistem Proporsional Terbuka

Nasional
Tersangka Korupsi BTS Kominfo: Ada Tekanan Luar Biasa di Luar Kementerian untuk Penuhi 'Permintaan'

Tersangka Korupsi BTS Kominfo: Ada Tekanan Luar Biasa di Luar Kementerian untuk Penuhi "Permintaan"

Nasional
KPK Pertanyakan Wewenang Tangani Laporan Brigjen Endar, Ombudsman: Ini Sangat Serius

KPK Pertanyakan Wewenang Tangani Laporan Brigjen Endar, Ombudsman: Ini Sangat Serius

Nasional
Bahas RAPBN 2024 dengan Pemerintah, Ketua Banggar DPR Ingatkan soal Dinamika Ekonomi Nasional dan Global

Bahas RAPBN 2024 dengan Pemerintah, Ketua Banggar DPR Ingatkan soal Dinamika Ekonomi Nasional dan Global

Nasional
Soal Indonesia vs Argentina, Wapres: Kalau Ada Waktu, Saya Menonton

Soal Indonesia vs Argentina, Wapres: Kalau Ada Waktu, Saya Menonton

Nasional
Ombudsman Sebut Bisa Minta Bantuan Polisi untuk Panggil Paksa Firli Bahuri Cs

Ombudsman Sebut Bisa Minta Bantuan Polisi untuk Panggil Paksa Firli Bahuri Cs

Nasional
Hadiri Forum Bisnis Indonesia-Arab Saudi, Mendag Ingin Pelaku Usaha Kedua Negara Jalin Kerja Sama

Hadiri Forum Bisnis Indonesia-Arab Saudi, Mendag Ingin Pelaku Usaha Kedua Negara Jalin Kerja Sama

Nasional
KY Harap Hakim yang Putuskan Penundaan Pemilu Prima Penuhi Panggilan Berikutnya

KY Harap Hakim yang Putuskan Penundaan Pemilu Prima Penuhi Panggilan Berikutnya

Nasional
Junimart Girsang Buka Ruang Pengaduan Online untuk Para Honorer yang Belum Diangkat Jadi PPPK

Junimart Girsang Buka Ruang Pengaduan Online untuk Para Honorer yang Belum Diangkat Jadi PPPK

Nasional
Update 30 Mei 2023: Kasus Covid-19 Bertambah 541 dalam Sehari, Totalnya Jadi 6.807.085

Update 30 Mei 2023: Kasus Covid-19 Bertambah 541 dalam Sehari, Totalnya Jadi 6.807.085

Nasional
Istana Sebut Cawe-cawe Jokowi Bukan Berarti Beri Dukungan ke Capres Tertentu

Istana Sebut Cawe-cawe Jokowi Bukan Berarti Beri Dukungan ke Capres Tertentu

Nasional
Tujuh Kali Cawe-cawe Keluar dari Mulut Jokowi

Tujuh Kali Cawe-cawe Keluar dari Mulut Jokowi

Nasional
Jokowi Luncurkan Logo Resmi IKN 'Pohon Hayat'

Jokowi Luncurkan Logo Resmi IKN "Pohon Hayat"

Nasional
Soal Cawapres Anies, Nasdem: Sehari Dua Hari ke Depan akan Ada Kejutan

Soal Cawapres Anies, Nasdem: Sehari Dua Hari ke Depan akan Ada Kejutan

Nasional
Jokowi Akui Cawe-cawe untuk Pilpres 2024, Anies: Kami Harap Itu Tidak Benar

Jokowi Akui Cawe-cawe untuk Pilpres 2024, Anies: Kami Harap Itu Tidak Benar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com