JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyatakan bahwa cuaca buruk menjadi evaluasi pelaksanaan mudik Natal dan Tahun Baru 2022/2023.
Ia mengungkapkan, cuaca buruk membuat beberapa hal signifikan terjadi di sejumlah moda transportasi angkutan umum, semisal transportasi laut.
"Beberapa hal yang signifikan terjadi karena cuaca buruk. Terjadi penghentian sementara di Merak dan Bakauheni, juga beberapa antrian yang agak panjang karena laut tidak begitu bersahabat sehingga pergerakan itu kita batasi dan memang ada satu penumpukan dan kita bisa atasi dengan baik," kata Budi dalam rapat kerja di Komisi V DPR, Rabu (15/2/2023).
Selain laut yang tak bersahabat, pelaksanaan mudik Natal dan Tahun Baru kemarin juga terkendala adanya banjir rob, khususnya di Semarang, Jawa Tengah.
Baca juga: Untuk Mudik Lebaran 2023, Rest Area Arah Merak Akan Ditambah
Banjir rob itu, kata Budi, diakibatkan karena cuaca ekstrim, yaitu hujan dengan intensitas tinggi. Hal ini membuat terjadi penumpukan kendaraan di pelabuhan karena dibatasi.
"Kita sebenarnya sudah koordinasi dengan BMKG dan stakeholder untuk melakukan rekayasa hujan buatan, tetapi karena curah hujan begitu tinggi sehingga di Semarang kita belum sempat lakukan. Tapi, di Jakarta dan Jawa Barat itu relatif bisa terkendali dan tidak terjadi satu penumpukan yang berarti," ujarnya.
Selain Semarang, Pelabuhan di Karimunjawa juga kesulitan melakukan pergerakan karena tingginya gelombang.
Tinggi gelombang itu mengakibatkan beberapa wisatawan terjebak di Karimunjawa.
"Kami menginstruksikan Pelni melakukan satu penyelamatan dan tercatat kapal Kalimutu itu bersandar dan mengangkut ke Semarang dan berjalan dengan baik," kata Budi.
Baca juga: Korlantas Cek Jalur Pantura Terkait Persiapan Mudik Lebaran 2023
Selain moda transportasi laut, Budi menjelaskan bahwa cuaca ekstrim juga berdampak ke transportasi udara.
Ia mengatakan, cuaca buruk mengakibatkan beberapa penerbangan tidak sesuai jadwal.
"Jadi, pada saat Nataru kemarin, Pak Ketua, memang cuaca ekstrim menjadi satu kendala. Pada Desember kemarin memang ada satu anomali. Nanti mungkin Ibu Ketua BMKG menjelaskan," ujar Budi.
Kendati demikian, Budi menegaskan bahwa evaluasi ini tetap menjadi pelajaran untuk pelaksanaan mudik ke depannya yang paling dekat adalah Lebaran 2023.
"Insya Allah cuaca ekstrim itu tidak terjadi sehingga kita akan berkonsentrasi melakukan satu pengendalian dari sisi-sisi yang lain," kata Budi.
Baca juga: Menhub Sarankan Jalan Pansela Tak Terlalu Dikampanyekan Buat Mudik Lebaran 2023
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.