Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Garuda Indonesia Bakal Angkut 50 Persen Jemaah Haji 2023

Kompas.com - 14/02/2023, 21:59 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk bakal mengangkut sekitar 50 persen dari total kuota jemaah haji yang diberikan Arab Saudi kepada Indonesia, yaitu 221.000 jemaah pada 2023.

Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Irfan Setiaputra mengatakan, persentase tersebut sudah disepakati antara pihak pemerintah Indonesia dengan pemerintah Arab Saudi. Sedangkan 50 persen sisanya akan dibawa memakai maskapai dari Saudi Arabia.

"Teman-teman mesti mengetahui, ada kesepakatan antara pemerintah kita dengan pemerintah Arab Saudi bahwa setengah, 50 persen, akan dibawa oleh maskapai indonesia, 50 persen akan dibawa dengan maskapai dari Saudi Arabia," kata Irfan Setiaputra pasca rapat Panja dengan Komisi VIII DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (14/2/2023).

"Jumlah tadi disebutkan (sekitar) 200.000 jemaah, artinya yang akan dibawa oleh Garuda, bila ini disepakati dibawa Garuda itu lebih dari 100.000-an jemaah," imbuh Irfan.

Baca juga: Biaya Penerbangan Haji 2023 Jadi Rp 32,7 Juta, Garuda: Mohon Pengertiannya, Kami Hanya Ambil 2,5 Persen

Lantaran jumlah maskapai yang terbatas dan jemaah yang besar, pihaknya berencana menambah pesawat sewa.

Kendati begitu, Irfan tidak merinci berapa banyak pesawat yang disewa Garuda Indonesia untuk penyelenggaraan ibadah haji pada tahun ini. Yang jelas kata dia, pesawat sewa harus memenuhi kriteria yang ditentukan pemerintah.

"Pesawat yang akan kami sewa tentu saja memenuhi kriteria yang telah ditentukan oleh Kemenag, baik dalam konfigurasi jumlah penumpang maupun fasilitas yang tersedia di dalam pesawat," ucap Irfan.

Sementara itu, terkait biaya penerbangan, perusahaan pelat merah ini sudah memutuskan bersama Kementerian Agama (Kemenag) untuk memangkas dari Rp 33,4 juta per jemaah menjadi Rp 32.743.992 juta per jemaah.

Baca juga: Pemerintah dan DPR Belum Jadi Tetapkan Biaya Haji Hari Ini

Penurunan usulan biaya penerbangan haji sudah dinegosiasi hingga tiga kali. Pada negosiasi pertama, biaya penerbangan ibadah haji pada 2023 turun Rp 500.000.

Kemudian, pada negoisasi kedua, biaya turun lagi Rp 500.000. Pada negosiasi ketiga, ia kembali memutuskan untuk menurunkan lagi sekitar Rp 212.900.

Irfan bilang, harga ini sudah mempertimbangkan tiga hal besar, yakni harga avtur, biaya sewa pesawat, dan kurs dollar AS.

"(Ini) Penawaran terakhir dari Garuda, karena ini bukan hanya termasuk tiket saja, tetapi juga hal-hal yang terkait dengan hal di luar penerbangan itu sendiri, baik bagasi maupun pengantaran jemaah ke lokasi asrama, ke airport, maupun ke kembalinya," ungkap dia.

Baca juga: Jemaah Umrah dan Haji Khusus Wajib Jadi Peserta JKN, Kemenag Ungkap Alasannya

Kendati angka tersebut belum final, dia meyakini kemungkinan besar besarannya tidak akan berubah.

Hal ini mengingat Wakil Ketua Komisi VIII DPR Marwan Dasopang sempat menyampaikan ada 3 faktor lain yang masih akan dibahas dengan pemerintah, namun di dalamnya tidak termasuk lagi harga penerbangan.

"Belum diputuskan finalnya, tapi Alhamdulillah Garuda kemungkinan besar akan menggunakan angka yang tadi sudah disampaikan yaitu sebesar Rp 32,7 juta per penumpang. Nuansa yang ada (dalam rapat Panja) tadi adalah bisa diterima," jelas Irfan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com