Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setahun Jelang Pemilu 2024, Waspadai 4 Isu yang Membahayakan Pemilu 14 Februari

Kompas.com - 14/02/2023, 12:44 WIB
Vitorio Mantalean,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemilu 2024 tinggal berjarak setahun persis dari hari ini, 14 Februari 2023 ke 14 Februari 2024.

Setahun jelang pemungutan suara, rupanya masih terdapat berbagai isu yang bisa mengubah nasib Pemilu 2024.

Sejumlah isu bisa membuat integritas Pemilu 2024 dipertanyakan. Sebagian isu lain justru lebih parah, yakni bermuara pada batalnya pemilu.

Apa saja?

1. Perpanjangan masa jabatan presiden

Isu penundaan Pemilu 2024 yang berdampak pada perpanjangan masa jabatan Presiden RI Joko Widodo sempat mengemuka pada triwulan awal 2022.

Adalah Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar yang pertama kali melontarkan isu liar tersebut dengan beragam dalih, salah satunya pemulihan ekonomi pascapandemi.

Baca juga: Pepesan Kosong Big Data, Gembar-gembor Luhut hingga Cak Imin soal Rakyat Minta Pemilu Ditunda

Deretan menteri Jokowi, sebut saja Menkomarves Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri Investasi Bahlil Labadila mendukung isu itu terang-terangan, dengan klaim basis big data yang tak pernah terbukti sampai sekarang.

Sejumlah pejabat negara lain pun tak secara tegas menepis isu inkonstitusional ini, mulai dari Ketua MPR RI Bambang Soesatyo hingga Ketua DPD RI La Nyalla Mattalitti.

La Nyalla sendiri akhirnya mendaftarkan diri kembali sebagai bakal calon senator ke KPU RI dengan menyerahkan syarat dukungan minimal, sebuah sikap yang mengisyaratkan bahwa Pemilu 2024 akan berlangsung sesuai jadwal.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah berulang kali menyatakan keyakinan mereka bahwa Pemilu 2024 berlangsung sesuai jadwal karena sejumlah hal, salah satunya adalah kehadiran Jokowi dalam Konsolidasi Nasional (Konsolnas) KPU maupun Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) baru-baru ini pada akhir Desember 2022.

Baca juga: Mereka yang Sempat Suarakan Pemilu Ditunda dan Sikapnya Kini Pasca-larangan Jokowi

"Dalam pandangan kami, itu indikator bahwa pemerintah memberikan dukungan pemilu berjalan tepat waktu sesuai regularitas 5 tahun," ujar Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari kepada wartawan, Rabu (21/12/2022).

Hasyim juga menyinggung bahwa pemerintah-DPR sudah menyepakati anggaran untuk KPU dan Bawaslu untuk tahun 2023 dan 2024.

KPU pun sudah menerima Data Penduduk Potensial Pemilih (DP4) dari pemerintah dan kini sedang melakukan coklit (pencocokan dan penelitian) data itu di lapangan.

Namun, baru-baru ini Ketua MPR Bambang Soesatyo menggulirkan isu itu lagi.

Baca juga: Jimly: Menteri Terkait Politik Tak Urusi Wacana Pemilu Ditunda, Hanya Menteri di Ekonomi dan Itu Pun Cuma Ngomong

"Tentu kita juga mesti menghitung kembali, karena kita tahu bahwa penyelenggaraan pemilu selalu berpotensi memanaskan suhu politik nasional, baik menjelang, selama, hingga pasca penyelenggaraan pemilu," kata pria yang akrab disapa Bamsoet itu dalam tayangan YouTube Poltracking Indonesia, Kamis (8/12/2022).

"Nah ini juga harus dihitung betul, apakah momentumnya (Pemilu 2024) tepat dalam era kita tengah berupaya melakukan recovery bersama terhadap situasi ini. Dan antisipasi, adaptasi terhadap ancaman global seperti ekonomi, bencana alam, dan seterusnya," ujar politisi Partai Golkar itu.

2. Penghapusan jabatan gubernur dan DPRD provinsi

Masih orang yang sama, Muhaimin Iskandar, juga mengusulkan agar jabatan gubernur dihapus karena dinilai tidak efisien dibandingkan ongkos membiayai pemilihan gubernur (pilgub)

Eksesnya, pilgub yang seyogianya digelar pada 27 November 2024 diusulkan juga ditiadakan, begitu pun pemilihan legislatif (pileg) tingkat DPRD provinsi yang seyogianya digelar 14 Februari 2024.

"Otomatis (DPRD selevel provinsi dihapus), otomatis," sebut Muhaimin di sela acara Ijtima Ulama Jakarta yang diselenggarakan PKB di Hotel Novotel, Cikini, Kamis (2/2/2023).

Baca juga: Komisi II Heran Muhaimin Ingin Hapus Jabatan Gubernur tapi PKB Setuju 4 Provinsi Baru Papua

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar ditemui di wilayah Tambora, Jakarta Barat, Rabu (18/1/2023). KOMPAS.com/ Tatang Guritno Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar ditemui di wilayah Tambora, Jakarta Barat, Rabu (18/1/2023).

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Nasional
Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Nasional
KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com