JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI melaporkan belum ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban pasca gempa bumi mengguncang Suriah berkekuatan 7,8.
"Belum tercatat adanya WNI yang menjadi korban. Sementara itu, 3 orang PMI yang berada di Shelter KBRI Damaskus di Aleppo juga dalam kondisi baik," kata Kemenlu dalam siaran pers, Jumat (10/2/2023).
Untuk memastikan keselamatan WNI pasca gempa di Suriah, Kemenlu RI melalui KBRI Damaskus telah mengirimkan tim ke 4 wilayah terdampak.
Empat wilayah tersebut, yakni Hama, Homs, Latakia, dan Aleppo.
"Keselamatan WNI menjadi prioritas dan perhatian utama KBRI," kata Kemenlu lagi.
Baca juga: UPDATE Gempa Turkiye: Korban Tewas 19.300 Jiwa, Prediksi Bisa Lampaui 45.000
Sementara itu, pemerintah Indonesia sedang mempersiapkan rencana pengiriman bantuan ke Suriah.
KBRI Damaskus terus berkomunikasi dengan Pemerintah Suriah terkait kebutuhan dan mekanisme penyaluran bantuan kemanusiaan.
Koordinasi intensif juga dilakukan Kemlu dengan Kedubes Suriah di Jakarta.
"Terkait dengan rencana pengiriman bantuan ini, Dubes RI untuk Suriah, Wajid Fauzi menyebutkan bahwa kondisi keamanan di Bandara Damaskus cukup kondusif untuk memfasilitasi kedatangan bantuan kemanusiaan dari Indonesia," kata Kemenlu.
Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi hotline KBRI Damascus : (+963) 9544 44810.
Baca juga: Korban Tewas Gempa Turkiye-Suriah Capai 20.000 Jiwa, Harapan Pencarian Memudar
Diketahui, gempa bumi magnitudo 7,8 tersebut juga mengguncang Turkiye.
Dilansir dari Kompas.com, KBRI Ankara melaporkan jumlah WNI yang tewas dalam gempa Turkiye sebanyak dua orang karena tertimbun reruntuhan di Kahramanmaras.
Korban tewas merupakan seorang ibu yang berasal dari Bali, dan anaknya yang berusia satu tahun. Satu orang warga negara Turkiye yang merupakan suami dari sang ibu anak tersebut ikut menjadi korban tewas.
KBRI menyampaikan, pemulasaran jenazah WNI yang menjadi korban gempa Turkiye telah dikomunikasikan kepada keluarga mendiang.
Baca juga: Nasib Penanganan Gempa di Suriah, Alat Usang dan Sulit Menerima Bantuan karena Sanksi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya