Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Minta Empat Hal Ini Dilakukan untuk Tingkatkan Pemanfaatan Migas

Kompas.com - 08/02/2023, 16:21 WIB
Ardito Ramadhan,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebutkan, ada empat hal yang mesti dilakukan untuk meningkatkan pemanfaatan minyak dan gas (migas) di era ini.

Hal ini disampaikan Ma'ruf saat meresmikan operasional dua proyek strategis nasional, yakni Lapangan Gas Jambaran Tiung Biru serta Lapangan Gas MDA dan MBH dari Surabaya, Rabu (8/2/2023).

"Pertama, realisasikan target produksi minyak bumi sebesar 1 juta barel per hari dan gas bumi 12 miliar standar kaki kubik per hari pada 2030 atau lebih cepat," kata Ma'ruf, dikutip dari siaran YouTube Wakil Presiden Republik Indonesia.

Baca juga: Wapres Klaim Indonesia Berkomitmen Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca Global

Untuk mencapai target tersebut, Ma'ruf menilai, perlu adanya kepastian dan kemudahan perizinan supaya percepatan komersialisasi dapat segera dilaksanakan.

Ia juga meminta cadangan-cadangan gas yang sudah ditemukan dipercepat pengembangannya agar gas tetap menjadi komoditas unggulan Indonesia.

Kedua, Ma'ruf meminta agar desain kebijakan gas nasional yang mencakup rancangan besar terkait gas serta kebutuhan industri secara konkret.

"Kebutuhan gas untuk pupuk, pembangkit listrik, industri petrokimia, dan industri lainnya harus dapat diidentifikasi dan dicukupi untuk mendorong tumbuhnya industri di tanah air," kata Ma'ruf.

Ketiga, Ma'ruf meminta pembangunan infrastruktur gas mesti segera diselesaikan untuk menyalurkan gas dari lapangan gas yang jauh bahkan berada di laut menuju titik-titik industri dan pembangkit.

Baca juga: Wapres Resmikan Dua Proyek Lapangan Gas, Harap Pasokan Meningkat Signifikan

Proyek yang mesti dipercepat penyelesaiannya antara lain pembangunan jaringan pipa transmisi Cirebon–Semarang dan Dumai–Sei Mangkei untuk menyalurkan kelebihan pasokan gas di Jawa Timur dan di Andaman, Aceh.

"Percepat juga pembangunan receiving terminal atau terminal penerima, dan regasifikasi serta moda transportasinya, guna menyalurkan pasokan gas yang besar dari kilang Tangguh," kata dia.

Terakhir, ia mengingatkan agar industri migas menggunakan teknologi rendah karbon.

"SKK Migas dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) agar menggunakan teknologi rendah emisi dalam kegiatan operasinya, sehingga dapat ikut berkontribusi pada pencapaian target Net-Zero Emission," ujar Ma'ruf.

Ma'ruf menuturkan, sektor hulu migas masih berperan strategis bagi pendapatan negara maupun sebagai penggerak ekonomi nasional.

Ia mencontohkan, pada tahun 2022 lalu, kegiatan usaha hulu migas menyumbang lebih dari 42 persen penerimaan negara bukan pajak (PBNP) berbasis sumber daya alam.

Capaian PBNP di sektor migas tercatat sebesar Rp 148,7 triliun, melebihi target awal di angka Rp 139,1 triliun.

Baca juga: Wapres Maruf Tinjau Smelter Freeport di Gresik, Disebut sebagai Terbesar di Dunia

"Berbeda dengan persentase pemanfaatan minyak bumi dan batu bara sebagai energi yang semakin menurun, pemanfaatan gas bumi justru kian meningkat," kata Ma'ruf.

Ma'ruf mengatakan, gas bumi merupakan energi fosil yang paling bersih dan paling banyak digunakan setelah minyak bumi dan batu bara.

Oleh karena itu, pemerintah terus mendorong pemanfaatan gas bumi domestik dengan menstimulasi industri dalam negeri, misalnya dengan pengembangan dua proyek yang diresmikan hari ini.

"Semoga kedua proyek ini mampu meningkatkan pasokan gas secara signifikan, dan menjamin ketersediaan migas bagi industri di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah, sehingga turut memberikan nilai tambah dan meningkatkan penerimaan negara," kata Ma'ruf

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Eddy Hiariej Dinilai Mandek, ICW Minta Pimpinan KPK Panggil Jajaran Kedeputian Penindakan

Kasus Eddy Hiariej Dinilai Mandek, ICW Minta Pimpinan KPK Panggil Jajaran Kedeputian Penindakan

Nasional
KPU Undang Jokowi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Besok

KPU Undang Jokowi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Besok

Nasional
Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

Nasional
DKPP Terima 200 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu Selama 4 Bulan Terakhir

DKPP Terima 200 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu Selama 4 Bulan Terakhir

Nasional
Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

Nasional
Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Nasional
Lihat Sikap Megawati, Ketua DPP Prediksi PDI-P Bakal di Luar Pemerintahan Prabowo

Lihat Sikap Megawati, Ketua DPP Prediksi PDI-P Bakal di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa 'Abuse of Power'

PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa "Abuse of Power"

Nasional
PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

Nasional
Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Nasional
Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Nasional
Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

Nasional
Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com