JAKARTA, KOMPAS.com- Diyakini bahwa dari 270 juta penduduk Indonesia, ada banyak kepala yang memiliki gagasan-gagasan besar untuk Indonesia.
Sayangnya, panggung yang serius memberi ruang untuk gagasan-gagasan itu tidak banyak.
Ide-ide kebangsaan tergeser oleh diskusi-diskusi pragmatis media sosial yang sarat dengan kepentingan politik dan ekonomi tertentu.
"Atas dasar keprihatinan itu, KG (Kompas Gramedia) Media ingin menghadirkan kembali ruang itu untuk memberi kesempatan kepada setiap anak bangsa yang memiliki gagasan besar tentang Indonesia untuk tampil dan menyampaikan ide-ide mereka tentang Indonesia,” kata CEO KG Media Andy Budiman dalam keterangan tertulis, Selasa (7/2/2023).
Baca juga: Survei KG Media: Anak Muda Butuh Figur Capres yang Tegas hingga Merakyat
Forum diskusi publik inisiatif KG Media ini dinamakan Gagas RI.
Forum ini diharapkan menjadi ruang bagi para pemikir Indonesia masa kini yang memiliki gagasan besar tentang keindonesiaan.
Menurut Andy, panggung Gagas RI juga merupakan representasi pemikiran pendiri Kompas Gramedia Jakob Oetama dan PK Ojong yang selalu memberikan perhatian tentang keindonesiaan.
Bagi Jakob, Kompas Gramedia bukan sekadar sebuah perusahaan, melainkan juga ruang bagi tumbuhnya Indonesia kecil yang bineka.
“Pak Jakob sering bercerita, dia dan Pak Ojong (PK Ojong), membangun Kompas Gramedia bukan pertama-tama dengan modal uang, tapi dengan cita-cita," jelasnya.
"Mereka berdua punya mimpi dan cita-cita yang sama tentang Indonesia sebagai rumah bagi semua orang dengan berbagai latar belakang," sambung Andy.
Baca juga: KG Media Beri Pendampingan Psikososial untuk Korban Gempa Cianjur hingga Dirikan Sekolah Darurat
Andy mengatakan, dengan demikian, Kompas Gramedia juga merupakan Indonesia kecil bagi semua orang.
Perusahaan ini, kata dia, dibangun dengan fondasi idealisme untuk memberikan kontribusi gagasan tentang membangun Indonesia untuk semua.
Adapun topik diskusi yang diangkat dalam Gagas RI beragam, yaitu agama, kemanusiaan, sains dan teknologi, ekonomi, budaya, pendidikan, sosial, dan hal lainnya yang menyentuh kehidupan masyarakat Indonesia.
Forum diskusi Gagas RI sudah memulai episode perdananya pada Senin (30/1/2023).
Bertempat di Studio 1 Kompas TV, Menara Kompas, Jakarta, episode perdana Gagas RI mengangkat tema agama dan kemanusiaan.
Tema ini disebut ingin mengudar gagasan bagaimana kontribusi agama dalam memanusiakan manusia.
Baca juga: Serukan Generasi Muda Peduli Politik, KG Media Hadirkan Politic Entertainment Pertama di Indonesia
Dalam episode ini, pembicara utamanya adalah Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau akrab disapa Gus Yahya.
Sementara itu, pemandu diskusi adalah pemikir kebinekaan Mukidi Mulyadi.
Lalu, tiga panelis dihadirkan untuk menanggapi pemikiran Gus Yahya, yaitu Guru Besar Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara Franz Magnis Suseno, pengajar Universitas Paramadina Abdul Malik Gismar, dan pendakwah populer dari kalangan milenial Habib Husein Ja’far.
Tertarik melihat diskusi episode perdana Gagas RI? Berikut tayangan lengkapnya bisa disimak di link berikut ini https://www.moview.id/183/gagas-ri
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.