Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 08/02/2023, 06:38 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Negara Iriana memberi kejutan bagi anggota tim pengawal kendaraan roda dua rombongan.

Mereka mengajak tim pengawal makan bersama setelah menjalankan tugas mengamankan perjalanan di bawah kondisi hujan di Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (6/2/2023).

Para anggota tim pengawal sangat terkesan dengan jamuan makan malam bersama Presiden Jokowi dan Iriana.

Baca juga: BERITA FOTO: Jokowi Jadikan Penurunan Indeks Persepsi Korupsi Masukan Kinerja Pemerintah

1. Saat Jokowi dan Iriana Ajak Pengawal Makan Malam Bersama...

Tim pengawal rombongan Presiden Joko Widodo diajak makan malam bersama oleh Jokowi dan Ibu Iriana Jokowi di tengah rangkaian kunjungan kerja di Jawa Timur, Senin (6/2/2023) malam.Dokumentasi/Sekretariat Presiden Tim pengawal rombongan Presiden Joko Widodo diajak makan malam bersama oleh Jokowi dan Ibu Iriana Jokowi di tengah rangkaian kunjungan kerja di Jawa Timur, Senin (6/2/2023) malam.

Hujan yang menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Iriana Jokowi di Sidoarjo pada Senin (6/2/2023) malam kemarin rupanya memberikan kabar gembira bagi tim pengawal kendaraan roda dua rombongan.

Setelah hujan-hujanan mengamankan perjalanan Jokowi dan Iriana menuju tempat makan malam, tak disangka-sangka para pengawal justru diajak untuk ikut makan bersama presiden dan ibu negara.

"Melalui sang komandan, mereka menerima pesan bahwa Ibu Iriana meminta seluruh personel pengamanan termasuk para pengawal kendaraan roda dua untuk makan bersama-sama," demikian bunyi siaran pers Sekretariat Presiden, Selasa (7/2/2023).

Salah satu pengawal bernama Herfanto mengatakan, ini merupakan kali pertamanya diajak makan bersama Presiden Jokowi dan Ibu Iriana.

Baca juga: Jokowi: Bantuan untuk Korban Gempa Turkiye Segera Dikirim

"Baru kali ini juga kita diajak makan Ibu Negara, disampaikan kepada komandan saya tadi waktu di jalan,” kata Herfanto.

Ia mengatakan, para pengawal biasanya makan tidak jauh dari kendaraan untuk mempercepat pergerakan mereka.

Oleh karena itu, ia sempat tidak percaya saat diberi tahu bahwa diajak makan bersama Presiden Jokowi dan Ibu Iriana.

“Suatu kehormatan tersendiri, kebanggaan tersendiri kita bisa makan bareng,” ujar Herfanto.

Anggota pengawal motor lainnya, Widi, juga merasa bahagia atas perhatian yang telah diberikan Presiden dan Ibu Iriana.

Baca juga: Jokowi: Pemerintah akan Terus Kejar dan Sita Aset Obligor BLBI yang Tidak Kooperatif

“Kita biasanya makan kalau habis pengawalan itu makannya nasi kotak. Ini sama Ibu (Iriana), sama Bapak (Jokowi) diperkenankan untuk makan bersama, ya kami merasa senang dan kaget aja begitu. Merasa bahagialah diperhatikan,” ujar Widi.

Personel pengawalan presiden lainnya, Hendri juga merasa bangga dengan kesempatan yang diberikan kepadanya.

“Saya mengucapkan banyak terima kasih karena Bapak sangat peduli kepada pengawal-pengawalnya untuk dalam keadaan yang seperti ini, kita ini diajak untuk makan bersama,” kata Hendri.

Untuk diketahui Jokowi dan Iriana berada di Jawa Timur untuk melakukan rangkaian kunjungan kerja.

Baca juga: Jokowi: Pemerintah Tak Akan Campur Tangan dalam Penegakan Hukum

Salah satunya adalah menghadiri resepsi puncak satu abad Nahdlatul Ulama yang akan diselenggarakan di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Selasa (7/2/2023).

2. Semangat Berapi-api Prabowo, Berulang Kali Singgung soal Pengkhianatan hingga Musuh dalam Selimut

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat menghadiri perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-15 Partai Gerindra di Kantor DPP Partai Gerindra, Jakarta Selatan, Senin (6/2/2023). KOMPAS.com/ADHYASTA DIRGANTARA Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat menghadiri perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-15 Partai Gerindra di Kantor DPP Partai Gerindra, Jakarta Selatan, Senin (6/2/2023).

Semangat Prabowo Subianto berkobar saat berpidato dalam acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-15 Partai Gerindra di Kantor DPP Partai Gerindra, Jakarta Selatan, Senin (6/2/2023).

Ketua Umum Partai Gerindra itu berapi-api menyinggung soal loyalitas anggota terhadap pimpinannya di organisasi.

Prabowo juga berulang kali menyoal tentang pengkhianatan, bahkan musuh dalam selimut.

Mengawali pidatonya, Prabowo menyinggung soal pentingnya kepercayaan anggota terhadap pimpinan dalam sebuah organisasi.

Dia mengibaratkan anggota sebagai penumpang kapal, sementara pimpinan adalah nakhoda yang memimpin arah kapal berlayar.

"Kalau kau di atas sebuah kapal, kau harus percaya pada nakhodanya. Kalau tidak percaya pada nakhodanya, cepat lompat dari kapal itu," kata Prabowo.

Baca juga: Soal Dikhianati, Gerindra Ungkap Prabowo Minta Kader Selalu Berbesar Hati dan Tidak Baper

Ibarat sebuah pesawat, kata Prabowo, penumpang harus percaya dengan pilotnya.

Jika tak bisa menaruh kepercayaan, seharusnya penumpang itu tak naik pesawat tersebut.

Prabowo mengatakan, rasa percaya yang demikian harus dipelihara selama penumpang berkendara bersama pilot dan nakhoda sampai perjalanan mencapai tujuan.

"Tadi sudah di atas kapal, sudah di atas pesawat, jangan pula nakhoda lagi mau mengarahkan kapalnya kau rongrong dari samping, kau ganggu dari kiri, kau ganggu dari kanan. Itu namanya tidak baik dan tidak benar, itu membahayakan seluruh yang di atas kapal," ujarnya.

Dari analogi tersebut, menurut Prabowo, anggota yang tak lagi percaya pada pimpinannya lebih baik mundur.

Baca juga: Penjelasan Gerindra soal Prabowo yang Mengaku Sering Dikhianati dan Dibohongi

Menteri Pertahanan itu pun menyampaikan ucapan terima kasih ke para kader yang hingga kini masih memercayainya untuk memimpin.

Dia berjanji tidak akan mengecewakan para anggotanya di Partai Gerindra.

"Jadi, sederhana, kalau kau berada bersama, percaya sama pimpinan, pimpinan tidak mungkin akan berbuat yang tidak baik untuk pengikut-pengikutnya," katanya.

Prabowo juga mengingatkan soal berpolitik secara santun dan terhormat.

Menurutnya, politik Gerindra harus berjalan di atas jalan yang benar, tidak bersifat mencela, bukan pula politik menipu.

Baca juga: Ketika Prabowo Bungkam soal Perjanjian dengan Anies dan Sandiaga, Fadli Zon Buka Suara

"Di bangsa kita ada juga sifat-sifat yang tidak baik yaitu senang melihat orang susah, susah melihat orang senang. Iya kan, itu dari nenek moyang kita, menohok kawan seiring, kawan seiring ditohok," kata Prabowo.

Prabowo juga mengingatkan kadernya untuk tak berkhianat atau menjadi musuh dalam selimut.

"Apalagi menggunting dalam lipatan, musuh dalam selimut. Bayangkan, ini semua dari nenek moyang kita, mengingatkan kita bahwa itu ada sifat-sifat seperti itu. Gerindra tidak boleh," tuturnya.

Prabowo mengatakan, Gerindra bercita-cita mewujudkan keadilan dan kemakmuran di Indonesia lewat pengentasan kemiskinan hingga perluasan lapangan pekerjaan.

Baca juga: Cak Imin Mau Dekati Golkar Gabung Koalisi Gerindra-PKB, Prabowo: Kita Terbuka

Untuk mencapai itu, dibutuhkan sifat negarawan dan kesatria. Bahwa berpolitik bersama Gerindra, kata Prabowo, adalah politik yang lurus, bukan politik kotor.

"Ada yang mengatakan politik itu kotorn kita memilih politik itu bersih, politik yang lurus," kata Prabowo.

"Ada yang mengatakan Prabowo sering dibohongi, Prabowo sering dikhianati, tidak ada masalah, yang penting adalah Prabowo tidak bohong dan tidak berkhianat," lanjutnya diiringi tepuk tangan riuh para kader yang hadir.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Menhub Ungkap Rencana Pembangunan Jalur Kereta Api Balikpapan-IKN, Dibangun Sejajar dengan Tol

Menhub Ungkap Rencana Pembangunan Jalur Kereta Api Balikpapan-IKN, Dibangun Sejajar dengan Tol

Nasional
Soal Minum Oralit Saat Sahur, IDI: Bukan Sebuah Kebutuhan

Soal Minum Oralit Saat Sahur, IDI: Bukan Sebuah Kebutuhan

Nasional
Bandara VIP Akan Dibangun di IKN, Berjarak 10 Kilometer dari Kota Nusantara

Bandara VIP Akan Dibangun di IKN, Berjarak 10 Kilometer dari Kota Nusantara

Nasional
Jokowi Disebut Sepakati Rencana Kertajati Jadi Bandara Premium

Jokowi Disebut Sepakati Rencana Kertajati Jadi Bandara Premium

Nasional
Kontras Dorong Komnas HAM Koordinasi dengan Kejati agar Kasus Fatia-Haris Tak Naik ke Persidangan

Kontras Dorong Komnas HAM Koordinasi dengan Kejati agar Kasus Fatia-Haris Tak Naik ke Persidangan

Nasional
Berkaca dari Kasus Haris Azhar dan Fatia, Kontras Desak Pasal Perlindungan Pembela HAM Masuk UU

Berkaca dari Kasus Haris Azhar dan Fatia, Kontras Desak Pasal Perlindungan Pembela HAM Masuk UU

Nasional
Terbentuknya Koalisi Pengusung Anies, Siap 'Merayu' Parpol Lain untuk Gabung...

Terbentuknya Koalisi Pengusung Anies, Siap "Merayu" Parpol Lain untuk Gabung...

Nasional
Nasdem Buka Pintu Lebar bagi Partai yang Ingin Perkuat Koalisi Perubahan

Nasdem Buka Pintu Lebar bagi Partai yang Ingin Perkuat Koalisi Perubahan

Nasional
Tak Ragu Hadapi Koalisi Gendut, Nasdem: Pak Jokowi pada 2014 Koalisinya Juga Lebih Kurus

Tak Ragu Hadapi Koalisi Gendut, Nasdem: Pak Jokowi pada 2014 Koalisinya Juga Lebih Kurus

Nasional
Imigrasi Segera Deportasi Dua Turis Asal Polandia yang Berkemah Saat Hari Raya Nyepi

Imigrasi Segera Deportasi Dua Turis Asal Polandia yang Berkemah Saat Hari Raya Nyepi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Pemerintah Tetapkan Cuti Bersama mulai 19 April | Wamenkumham Polisikan Keponakan

[POPULER NASIONAL] Pemerintah Tetapkan Cuti Bersama mulai 19 April | Wamenkumham Polisikan Keponakan

Nasional
Tanggal 25 Maret Hari Memperingati Apa?

Tanggal 25 Maret Hari Memperingati Apa?

Nasional
Belajar Dari Kasus Haris-Fatia, Undang-Undang Belum Lindungi Para Pembela HAM

Belajar Dari Kasus Haris-Fatia, Undang-Undang Belum Lindungi Para Pembela HAM

Nasional
Ungkap Kondisi Perbatasan Indonesia-Papua Nugini, Panglima TNI: Sebenarnya Kondusif, Hanya Saja...

Ungkap Kondisi Perbatasan Indonesia-Papua Nugini, Panglima TNI: Sebenarnya Kondusif, Hanya Saja...

Nasional
Sudirman Said Sebut Tokoh NU Layak Jadi Cawapres Anies, tapi...

Sudirman Said Sebut Tokoh NU Layak Jadi Cawapres Anies, tapi...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke