Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 06/02/2023, 13:49 WIB
|

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menyatakan, kasus penipuan investasi grup Adani yang terjadi di India mesti menjadi pelajaran untuk menghindari saham-saham gorengan.

Jokowi pun meminta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memperkuat pengawasan terhadap sektor industri jasa keuangan supaya kasus Adani tidak terjadi di Indonesia.

"Dilihat betul mana yang suka menggoreng, kalau gorengan itu enak, gorengan itu enak. Menggoreng-goreng pas dapat ya enak, tapi sekali kepeleset seperti tadi saya sampaikan Adani di India, hati-hati," kata Jokowi saat membuka Pertemuan Industri Jasa Keuangan, Senin (6/2/2023).

Baca juga: Prabowo Minta Kader Gerindra Mengerti Keberanian Jokowi Ambil Keputusan Krusial

Jokowi mengatakan, pengawasan terhadap perusahaan penyedia jasa keuangan seperti asuransi, investasi, pinjaman online, hingga tur haji dan umroh oleh OJK harus dilakukan secara makro maupun mikro.

Berkaca dari kasus Adani, ia menyebut secara makro keuangan India memang bagus, tapi secara mikro terjadi kasus Adani yang menyebabkan uang sebesar 120 miliar dollar AS atau setara Rp 1.800 triliun lenyap seketika.

"Jangan sampai ada yang lolos seperti itu karena goreng-gorengan Rp 1.800 triliun, itu seperempatnya PDB India hilang. Yang terjadi apa, capital outflow, semua keluar, yang terjadi apa, Rupee jatuh, hati-hati mengenai ini," kata Jokowi.

Baca juga: Jokowi Akan Hadiri HPN 2023 di Sumut

Mantan gubernur DKI Jakarta ini pun meminta agar kasus investasi bodong yang terjadi di Jiwasraya, Asabri, Indosurya, dan Wahana Artha tidak boleh terjadi lagi pada masa yang akan datang.

"Ini harus mikro satu-satu diikuti karena yang nangis itu rakyat. Rakyat itu hanya minta satu sebetulnya, duit saya balik, uang saya balik," ujar Jokowi.

Selain pengawasan yang mesti diintensifkan, ia juga meminta agar keluhan-keluhan yang dilayangkan para korban dapat segera dituntaskan.

"Begini-gini hati-hati, yang kita bangun ini adalah trust. Kalau sudah kehilangan itu sulit membangun kembali. Saya yakin OJK yang sekarang bisa," kata Jokowi.

Temuan Hindenburg Research yang dipublikasikan pada pengujung Januari lalu menuduh Grup Adani telah melakukan penipuan secara masif serta melakukan manipulasi saham yang dilakukan selama puluhan tahun.

Laporan itu juga menyoroti kondisi keuangan perusahaan, yang dinilai tidak sehat. Grup Adani langsung menampik berbagai tuduhan yang disebutkan dalam laporan itu.

Bahkan, perusahaan mempertimbangkan untuk mengambil langkah hukum atas laporan yang dinilai menyerang kisah dan ambisi pertumbuhan India.

Baca juga: Jokowi: Lautan Kita Besar Sekali, tapi Potensinya Belum Diapa-apakan

Meskipun Grup Adani telah menyampaikan pembelaan, investor tetap tidak ingin terlibat dalam kericuhan tersebut.

Akibatnya saham perusahaan unggulan Grup Adani, Adani Enterprises telah anjlok hampir 55 persen sejak laporan dikeluarkan pada 24 Januari lalu.

Selain itu, Grup Adani juga menghadapi kesulitan pendanaan. Pada pekan lalu, Adani Enterprises bahkan memutuskan untuk membatalkan menjual ekuitas senilai 2,5 miliar dollar AS, seiring turunnya nilai perusahaan.

Baca juga: Singgung Keputusannya Gabung dengan Pemerintahan Jokowi, Prabowo: Saat Itu Ada yang Tak Dukung

Kini perhatian banyak investor tengah tertuju kepada Grup Adani. Apakah perusahaan mampu bertahan dan menjaga operasionalnya di tengah derasnya aksi jual investor.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

MUI Tetap Apresiasi PSSI Meski Gagal Lobi FIFA Agar Indonesia Tetap Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20

MUI Tetap Apresiasi PSSI Meski Gagal Lobi FIFA Agar Indonesia Tetap Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20

Nasional
PKB: Pecinta Bola Akan 'Tandain' Tokoh-Parpol yang Bikin Indonesia Gagal Gelar Piala Dunia U-20

PKB: Pecinta Bola Akan "Tandain" Tokoh-Parpol yang Bikin Indonesia Gagal Gelar Piala Dunia U-20

Nasional
Nasdem Bilang PDI-P Ngawur Sebut Izin 'Ibu' Dulu Sebelum Sahkan RUU Perampasan Aset

Nasdem Bilang PDI-P Ngawur Sebut Izin "Ibu" Dulu Sebelum Sahkan RUU Perampasan Aset

Nasional
Wacana Deklarasi Kaesang Calon Wali Kota Depok, Sekjen PDI-P: Setelah Pemilu, Baru Bicara Pilkada

Wacana Deklarasi Kaesang Calon Wali Kota Depok, Sekjen PDI-P: Setelah Pemilu, Baru Bicara Pilkada

Nasional
Gibran Beda Sikap Soal Timnas Israel, Sekjen PDI-P: Sudah Enggak Ada Persoalan

Gibran Beda Sikap Soal Timnas Israel, Sekjen PDI-P: Sudah Enggak Ada Persoalan

Nasional
 Jokowi Sambut Baik Kerja Sama Vale Indonesia dengan Ford dan Huayou

Jokowi Sambut Baik Kerja Sama Vale Indonesia dengan Ford dan Huayou

Nasional
Jokowi Tegaskan Perusahaan Tambang Harus Lakukan Rehabilitasi dan Reklamasi

Jokowi Tegaskan Perusahaan Tambang Harus Lakukan Rehabilitasi dan Reklamasi

Nasional
Kilah Hasto Usai Ganjar dan Koster Tolak Timnas Israel: Rakyat Ingin Pemimpin yang Kokoh

Kilah Hasto Usai Ganjar dan Koster Tolak Timnas Israel: Rakyat Ingin Pemimpin yang Kokoh

Nasional
Indonesia Kekurangan Kapal Survei, TNI AL Hanya Punya 7, Idealnya 30

Indonesia Kekurangan Kapal Survei, TNI AL Hanya Punya 7, Idealnya 30

Nasional
KPK Duga Bagian Keuangan di Kementerian ESDM Sekongkol Korupsi Tukin

KPK Duga Bagian Keuangan di Kementerian ESDM Sekongkol Korupsi Tukin

Nasional
PDI-P Tak Khawatir Elektabilitas Turun Usai Tolak Timnas Israel Main di Piala Dunia U-20

PDI-P Tak Khawatir Elektabilitas Turun Usai Tolak Timnas Israel Main di Piala Dunia U-20

Nasional
Lanjutkan Misi Kemanusiaan, Dompet Dhuafa Salurkan Bantuan Paket Makanan untuk Korban Gempa Suriah

Lanjutkan Misi Kemanusiaan, Dompet Dhuafa Salurkan Bantuan Paket Makanan untuk Korban Gempa Suriah

Nasional
Nasdem Minta Ganjar Bersyukur ke Paloh: Dihina Terus di PDI-P kalau Kami Tak Deklarasi Anies

Nasdem Minta Ganjar Bersyukur ke Paloh: Dihina Terus di PDI-P kalau Kami Tak Deklarasi Anies

Nasional
Hasto: Tanpa Penolakan terhadap Israel, Tidak Akan Pernah Lahir Kompleks GBK

Hasto: Tanpa Penolakan terhadap Israel, Tidak Akan Pernah Lahir Kompleks GBK

Nasional
Transformasi SDM Jadi Fokus RUU Kesehatan, Berangkat dari Distribusi Tenaga Kesehatan yang Kurang Merata

Transformasi SDM Jadi Fokus RUU Kesehatan, Berangkat dari Distribusi Tenaga Kesehatan yang Kurang Merata

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke