Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manuver Nasdem ke Golkar Dinilai untuk Jaga Hubungan dengan Istana

Kompas.com - 01/02/2023, 18:14 WIB
Vitorio Mantalean,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro menilai, manuver Surya Paloh dan jajaran Nasdem ke Partai Golkar, Rabu (1/2/2023) sulit dilepaskan dari kehadiran Paloh ke Istana bertemu Presiden RI Joko Widodo sebelumnya.

"Karena setelah itu manuver-manuver zig-zag mengemuka dan perlahan wacana reshuffle untuk sementara mengendur," kata Agung dalam keterangan tertulis, Rabu.

Ia menilai, Nasdem dan Istana tetap ingin bersama dalam satu perahu politik demi menjaga stabilitas nasional sekaligus mengokohkan pondasi politik Presiden Jokowi setelah tak lagi menjabat.

Baca juga: Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Gabung KIB, PKS Sebut Peluang Golkar ke Koalisi Perubahan Lebih Besar

Ia menganggap hal ini wajar sebagai upaya mengurangi ketergantungan terhadap PDI-P.

Dengan begini, Anies Baswedan selaku bakal capres yang didukung Nasdem yang telah dicitrakan sebagai sosok perubahan masih dapat "dikendalikan" eksesnya bagi pemerintahan Jokowi.

"Sehingga arahan Nasdem bersafari politik ke partai koalisi pemerintah saat ini untuk Pilpres 2024 dalam beberapa waktu terakhir menjadi logis," ujar Agung.

"Ini demi menjaga keseimbangan politik agar Nasdem tak terlalu intensif dengan kubu oposan yang digalang oleh Demokrat-PKS," kata dia.

Agung menganggap, pada tahap ini, Nasdem harus piawai berselancar di tengah kutub pemerintah serta oposisi.

Bila koalisi yang dibangun dengan PKS dan Demokrat bubar di tengah jalan, Nasdem terancam hanya menjadi pelengkap bagi Koalisi Indonesia Raya yang digawangi Gerindra-PKB atau Koalisi Indonesia Bersatu bentukan Golkar-PAN-PPP.

"Sehingga efek ekor jas (coat tail effect) yang diharap oleh Nasdem yang selama ini identik dengan Anies menjadi tereduksi," ujar Agung.

Baca juga: Pencuri Uang Ratusan Juta di Kantor DPC Nasdem Bekasi Utara Diduga Lebih dari Satu Orang

Dalam lawatannya ke Golkar, Paloh bersua dengan Ketua Umum Airlangga Hartarto.

Namun, ia mengungkapkan pertemuan itu bukan atas perintah Jokowi, melainkan inisiatifnya sendiri.

“Secara lisan (perintah Jokowi) enggak ada. Saya enggak tahu suasana kebatinan beliau,” kata dia.

Ia menegaskan, pertemuan itu guna membangun soliditas antar partai politik (parpol) koalisi pemerintah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com