Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Pada Jakhumfest 2023, Dompet Dhuafa Perkenalkan Mobile Podcast "Bertamasya"

Kompas.com - 31/01/2023, 15:09 WIB
Fransisca Andeska Gladiaventa,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Jakarta Humanity Festival (Jakhumfest) 2023 yang bertempat di Pos Bloc, Pasar Baru, Jakarta Pusat resmi dibuka pada Minggu (29/1/2023).

Pada Jakhumfest 2023, Dompet Dhuafa berkesempatan untuk mengenalkan program komunikasi terbarunya, yakni mobile podcast bertajuk “Bertamasya: Bercerita Program Pemberdayaan Masyarakat”.

Mobile podcast tersebut dikemas dalam bentuk mobil yang dimodifikasi menyerupai studio podcast.

Sekretaris Yayasan Dompet Dhuafa Republika Yayat Supriatna mengatakan, program itu merupakan upaya dari Dompet Dhuafa untuk menyebarkan kebaikan melalui obrolan-obrolan menarik yang digandrungi para milenial dan generasi Z (gen Z).

Baca juga: BPKH bersama Dompet Dhuafa Bagikan 250 Kitchen Kit untuk Penyintas Gempa Cianjur

“Jadi nanti kalau ada bencana alam, lalu ada respons, bertemu dengan siapa narasumbernya, itu (mobile podcast) yang akan mendatangi subjeknya, bukan mengundang langsung untuk datang ke studio,” ungkap Yayat dalam sambutannya saat peresmian Jakhumfest 2023, Minggu.

Menurut Yayat, mobile podcast Bertamasya dihadirkan untuk mengabarkan kepada donatur dan masyarakat tentang peristiwa maupun bencana sosial kemanusian secara real time yang bertujuan agar semua lapisan masyarakat dapat merespons kejadian tersebut dengan lebih cepat dan tepat.

“Mudah-mudahan kegiatan ini bisa memberikan manfaat yang luas bagi komunikasi Dompet Dhuafa dengan para stakeholder maupun masyarakat,” ujar Yayat dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Selasa (31/1/2023).

Sejalan dengan hal itu, General Manager (GM) Komunikasi Dompet Dhuafa Dian Mulyadi sekaligus ketua program itu berharap agar mobile podcast Bertamasya dapat menjadi sumber informasi bagi masyarakat.

"Utamanya untuk mengetahui kejadian sosial kemanusiaan terkini dan juga tentunya tentang program Dompet Dhuafa sendiri," ujar Dian.

Baca juga: Lewat Rumah Lestari, Dompet Dhuafa Ajak Masyarakat Kepulauan Seribu Kelola Sampah

Dian juga berharap mobile podcast ini bisa menjadi percepatan dalam rangka mengakses sumber-sumber informasi kemanusiaan, baik soal kebencanaan, sosialisasi, dan edukasi, serta segala macam yang berkaitan dengan kemanusiaan.

“Dengan adanya program ini, Dompet Dhuafa bisa langsung terjun untuk mengabarkan kepada masyarakat, terutama dalam hal ini, para donatur agar mengetahui kondisi yang terjadi secara real time,” ujar Dian.

Pada tahap awal, lanjut Dian, mobile podcast akan beroperasi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

“Namun, tidak menutup kemungkinan suatu saat mobile podcast akan digerakkan hingga ke luar wilayah Jabodetabek dan akan dilakukan mobilisasi ke cabang-cabang Dompet Dhuafa yang tersebar di 29 provinsi, tergantung dengan situasi, kondisi, dan urgensinya,” kata Dian.

Sebagai informasi, mobile podcast Bertamasya ini akan beroperasi dengan seorang sopir dan tim siaran, serta akan dioperasikan dengan cara berkeliling ke tempat-tempat objek pembahasan.

Beberapa materi pembahasan yang akan menjadi konten dari mobile podcast tak lepas dari lima pilar Dompet Dhuafa, yakni pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial-dakwah, dan budaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Nasional
Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Nasional
Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Nasional
Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Nasional
Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Nasional
Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Nasional
Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com