JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno menjelaskan mengapa perjanjian politik antara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Anies Baswedan baru terungkap sekarang.
Menurutnya, dia menyampaikan ada perjanjian itu karena ditanya.
"Karena ditanya waktu itu. Saya enggak pernah ingin mengangkat hal-hal yang tidak ada relevansinya dengan tugas dan fungsi saya. Tapi karena pada saat itu saya ditanyakan dan seingat saya memang pernah ada perjanjian itu," ujar Sandiaga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (30/1/2023).
Baca juga: Anies Disebut Tak Punya Perjanjian soal Pilpres dengan Prabowo
Sandi menilai, hal itu pun dapat menjadi pijakan diskusi yang baik. Antara lain soal bagaimana pembentukan koalisi antarparpol saat akan mengusung calon tertentu.
Di sisi lain, kata dia, bisa didalami kesepakatan seperti apa yang dituangkan di dalam suatu perjanjian politik.
"Jadi itu bagus untuk pendidikan politik ke depan bahwa ini tertulis dan bisa dievaluasi mana yang dipenuhi, mana yang belum dipenuhi, mana yang sampai sekarang belum terjadi itu bisa dijadikan salah satu acuan. Apalagi itu kan di tingkat daerah ya," ungkap Sandi.
Baca juga: Cerita Sandiaga soal Perjanjian Politik Prabowo, Anies, dan Dirinya: Ada Meterainya...
"Kalau sekarang mau di tingkat nasional ya belajar. Karena waktu itu semuanya kita susun dengan penuh kehati-hatian dan ingin ada kesamaan pola pandang dan hamdalah saat itu kesepakatan kita membuahkan hasil yang positif," tutur Sandi.
Sebagaimana diketahui, perjanjian politik antara Prabowo Subianto dan Anies Baswedan terungkap dalam siaran YouTube Akbar Faizal Uncensored pada Sabtu 27 Januari 2023.
Saat itu, Sandi yang menjadi bintang tamu podcast ditanya oleh Akbar Faizal soal perjanjian tersebut.
"Oh yang di podcast. Menurut saya karena itu perjanjiannya, saya mengarahkan sih supaya ada dari podcast itu ada podcast lanjutan," ujar Sandiaga.
Sandi mengungkapkan, perjanjian itu melibatkan tiga pihak, yakni dirinya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
Ketiga pihak pula yang meneken perjanjian yang ditulis dengan tulisan tangan itu.
"Saya, Pak Prabowo, dan Pak Anies. Dan saat itu yang nge-draft dan ditulis tangan sendiri oleh Pak Fadli Zon dan setau saya sekarang (perjanjian) juga dipegang oleh Pak Dasco," ungkap Sandi.
"Jadi nanti mungkin Pak Dasco atau Pak Fadli yang mungkin bisa memberikan keterangan karena itu juga menyangkut ada sisi Pak Prabowo dan Pak Anies," lanjutnya.
Baca juga: Sandiaga Uno Jelaskan soal Perjanjian Politik antara Prabowo dan Anies
Sandi mengungkapkan, perjanjian yang dilakukan mereka bertiga terkait dengan Pilgub DKI 2017.
Perjanjian ditandatangani sebelum Anies dan Sandi mendaftar ke KPU DKI Jakarta sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur pada September 2016.
Meski demikian, Sandiaga tidak ingin merinci isi dari perjanjian. Sebab, menurutnya, yang saat ini memegang lembaran perjanjian itu yang semestinya menyampaikannya.
Saat ditanya apakah perjanjian juga berisi soal Pilpres 2024, Sandi kembali menolak menjawab.
Baca juga: PKS Dukung Anies Capres, Demokrat: Langkah Pembentukan Koalisi Perubahan Terjawab
"Silakan itu ditanyakan. Menurut saya nanti lebih baik diterangkan oleh yang memegang perjanjiannya. Tapi memang perjanjian itu waktu itu dibutuhkan karena harus ada kesepakatan bagaimana kita melangkah ke depan," ungkapnya.
"Nanti bisa ditanyakan kepada yang pegang, saya rasa lebih etis untuk disampaikan oleh mungkin bisa ditanyakan ke pak Fadli atau Pak Dasco," lanjut Sandi.
Ketika ditanya soal apakah perjanjian itu masih berlaku, Sandiaga menegaskan sepanjang tidak diakhiri maka masih sampai sekarang.
Hanya saja, soal seperti apa isi perjanjian dirinya meminta untuk menanyakan langsung kepada Fadli Zon atau Sufmi Dasco Ahmad.
Menurut Sandi, Fadli Zon berperan sebagai konseptor perjanjian. Sementara itu, Sufmi Dasco memegang copy-dari lembaran perjanjian.
Lebih lanjut Sandi menegaskan dirinya masih berkomitmen dengan perjanjian tersebut.
Baca juga: Sohibul dan Sudirman Said Terbang ke Turkiye demi Dapatkan Kepastian Dukungan PKS untuk Anies
"Saya sih komit. Saya sampai saat ini karena saya tanda tangan, saya komit dan mungkin yang lain bisa ditanyakan," tambahnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.