JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali membela Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo yang dituding memberi data yang salah pada Presiden Joko Widodo soal ekspor-impor beras.
Tudingan itu berasal dari Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto.
“Kalau (menteri) Nasdem dituding seperti itu, itu kan asumsi. Bagaimana dengan Kementerian Sosial kemarin yang terlibat kasus korupsi?” ujar Ali pada wartawan, Senin (30/1/2023).
“Apakah kemudian kita ada minta untuk reshuffle mengganti (menteri) PDI-P? Enggak, kan,” ujar dia.
Baca juga: PDI-P Tuding Mentan Salah Beri Data ke Jokowi, Nasdem: Yang Berhak Mengevaluasi Presiden
Adapun kasus korupsi di Kemensos yang dimaksud Ali terjadi pada medio 2020 dan melibatkan mantan Menteri Sosial (Mensos), Juliari Batubara.
Juliari pernah menjabat sebagai Wakil Bendahara Umum PDI-P.
Menurut Ali, perombakan kabinet merupakan hak dari Presiden Joko Widodo.
Ia meminta agar PDI-P tak perlu ikut campur mengurusi persoalan tersebut.
“Sehingga kemudian presiden itu tidak kelihatan didikte oleh partai-partai tertentu. Karena itu saya pikir tidak elok dipertontonkan,” kata dia.
Baca juga: Mentan Dituding Salah Beri Data pada Jokowi, Nasdem: Nyinyir Itu Biar Urusan Hasto
Hasto menuding Syahrul memberikan data yang salah, sehingga Jokowi salah menyampaikan data soal stok beras di Indonesia.
Bahkan, Hasto menyebut tindakan itu sebagai politik yang gelap.
"Menterinya mengambil data berbeda, bulan Agustus laporan ke Presiden, kita mengekspor dua juta ton, ternyata bulan Desember kita malah impor 1,2 juta ton," tutur Hasto, Jumat (27/1/2023).
"Lah, ini bagaimana menterinya memberikan data ke presiden salah, padahal presiden sudah terlanjur berpidato di MPR, di dalam forum kenegaraan bahwa kita swasembada beras karena dikasih data yang salah," ujar dia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.