Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Sebut Pemerintah Ingin Sepak Bola Maju, Jangan Kalah Terus

Kompas.com - 26/01/2023, 13:54 WIB
Ardito Ramadhan,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menegaskan, pemerintah tidak akan mengintervensi PSSI, tetapi hanya ingin mendorong agar sepak bola Indonesia maju.

Menurut Ma'ruf, Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI pada Februari mendatang mesti membuat sepak bola Tanah Air yang lebih maju dan unggul.

"Pemerintah tidak akan melakukan intervensi, hanya mendorong supaya sepak bola kita itu maju, itu saja. Supaya sepak bola kita itu jangan terus tidak maju-maju, kalah terus, jadi harus dicari apa salahnya," kata Ma'ruf dalam keterangan pers di Kampus Universitas Indonesia Salemba, Jakarta, Kamis (26/1/2023).

Baca juga: Wapres Minta Kebudayaan Tak Hanya Dilestarikan: Nanti Hanya jadi Fosil

Ma'ruf menuturkan, pelatih-pelatih hebat sudah silih berganti didatangkan untuk melatih Indonesia, tetapi faktanya belum berhasil mempersembahkan prestasi.

Ia pun meragukan penilaian sejumlah pihak yang menyebutkan bahwa orang Indonesia tidak mempunyai potensi di dunia sepak bola.

"Apa betul orang Indonesia itu tidak punya potensi? Saya belum yakin, belum yakin bahwa kita tidak punya potensi, 274 juta (orang) masa enggak ada? Mungkin ini yang perlu digali lagi bagaimana mencari bibit-bibit unggul," kata Ma'ruf.

Baca juga: Dua Menteri Ikut KLB PSSI, Wapres: Pemerintah Tak Lakukan Intervensi

Menurut dia, upaya tersebut tengah dilakukan melalui Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) yang mengatur rencana menumbukan talenta olahraga Indonesia dan mengembangkannya menjadi atlet berprestasi.

Dalam kesempatan ini, Ma'ruf juga angkat bicara mengenai keikutsertaan Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Pemuda dan Olahraga Zainuddin Amali dalam bursa calon ketua umum dan wakil ketua umum PSSI.

Ia menegaskan, pencalonan dua menteri itu bukanlah bentuk intervensi pemerintah.

Baca juga: Buwas Sebut Ada Mafia Beras, Wapres Dilakukan Penyelidikan

Ma'ruf menuturkan, yang terpenting adalah pencalonan Erick dan Zainuddin tidak melanggar ketentuan yang diatur oleh FIFA, PSSI, serta mendapatkan izin dari Presiden Joko Widodo selaku atasan mereka.

Ia juga mengingatkan agar tugas sebagai menteri tidak boleh terpinggirkan apabila mereka merangkap jabatan kelak.

"Sepanjang tidak ada yang dilanggar, saya kira tidak ada masalah menurut saya," kata Ma'ruf.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com