JAKARTA, KOMPAS.com - Putri Candrawathi membantah tudingan jaksa penuntut umum (JPU) yang menyebutnya sengaja berganti pakaian seksi guna memuluskan skenario pelecehan seksual di rumah dinas Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022).
Putri bilang, saat itu dirinya memakai setelan piyama dengan atasan kemeja dan bawahan celana pendek yang masih sopan.
Pergantian pakaian itu, kata Putri, tak ada hubungannya dengan penembakan Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Baca juga: Tahan Tangis, Putri Candrawathi: Saya Difitnah Selingkuh dengan Yosua dan Kuat Ma’ruf
"Saya menolak keras dianggap berganti pakaian piama sebagai bagian dari skenario," kata Putri saat membacakan pleidoi atau nota pembelaan dalam sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Rabu (25/1/2023).
"Saya berganti pakaian piama hingga memakai kemeja dan celana pendek yang masih sopan dan sama sekali tidak menggunakan pakaian seksi sebagaimana disebutkan jaksa penuntut umum dalam tuntutan," tuturnya.
Putri bercerita, setibanya di rumah pribadinya di Jalan Saguling, Jakarta Selatan, dia langsung menyampaikan soal peristiwa perkosaan yang menurutnya dilakukan Yosua di rumah Magelang, Kamis (7/7/2022), ke suaminya, Ferdy Sambo.
Karena perasaannya kalut, tak lama, Putri berpamitan dengan sang suami untuk pergi ke rumah dinas di Kompleks Polri, Duren Tiga. Saat itu, Putri berniat melakukan isolasi mandiri karena tengah menunggu hasil tes PCR Covid-19.
Baca juga: Ke Hakim, Putri Candrawathi: Saya Mohon Yang Mulia untuk Berbelas Kasih...
Sesampainya di rumah Duren Tiga, Putri langsung masuk kamar dan menutup pintu. Dia juga berganti pakaian lantaran pakaiannya saat itu sudah dia kenakan sejak pagi ketika hendak berangkat ke Jakarta dari rumah Magelang.
"Berganti pakaian ini juga kebiasaan saya sebelum istirahat atau tidur," ujarnya.
Setelah berganti pakaian, Putri langsung istirahat di kamar. Namun, tiba-tiba terdengar beberapa kali letusan peluru di dalam rumah.
Putri mengaku, saat itu dia tak tahu menahu bahwa Yosua ditembak mati di rumah tersebut.
"Dalam kondisi masih sangat lelah dan tertekan, saya menutup telinga dan kaget luar biasa sambil bertanya dalam hati, apalagi yang terjadi di luar sana?" tutur Putri.
Tak lama, kata Putri, sang suami membuka pintu kamar dan masuk dengan terburu-buru. Sambo langsung mendekap kepala Putri, membenamkan ke dada, dan menuntunnya keluar kamar sampai garasi.
Baca juga: Putri Candrawathi: Saya Dituduh Berdusta, Dituding sebagai Perempuan Tua yang Mengada-ada
Putri mengaku, saat itu dirinya tidak bisa melihat situasi dan kondisi di dalam rumah. Apalagi, suaminya langsung memerintahkan Ricky Rizal, sang ajudan, untuk mengantarkan dia ke rumah pribadi di Jalan Saguling.
Menurut pengakuan Putri, dirinya baru tahu Yosua tewas ditembak sehari setelah peristiwa berdarah itu.