JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim akan menemui Caesar Archangel Hendrik Meo Tnunay alias Nono (7), siswa kelas dua sekolah dasar asal Kupang, NTT, yang menjuarai kompetisi sempoa dunia.
Hal itu diungkapkan Nadiem saat rapat dengan Komisi X DPR RI di Gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (24/1/2023).
"Mengenai Nono anak NTT, tiga hari yang lalu masuk di kalender saya. Besok pagi pukul 10.30 WIB akan ketemu saya. Itu sudah dari tiga hari yang lalu kami schedule," kata Nadiem.
Baca juga: Nono Sempat Gagal Raih Juara 1 Lomba Matematika Dunia 2021 gara-gara Listrik Padam
Nadiem mengatakan, dirinya juga baru bertemu dengan Devina dan Keisha, dua siswa SMPN 1 Ciawi pemenang medali emas Porprov Jabar 2022.
"Dua hari yang lalu saya ketemu juga sama Keisha dan Devina yaitu dua anak yang menang emas lomba berdansa, yang luar biasa kemarin itu juga saya langsung ketemu mereka," kata Nadiem.
Adapun Nono merupakan siswa kelas II SD Inpres Buraen 2, Kecamatan Amarasi Selatan, yang menorehkan prestasi hingga tingkat dunia.
Baca juga: Nono, Bocah Juara Sempoa Dunia, Ternyata Terinspirasi Sosok Yohanes Surya
Bocah kelahiran 2 April 2015, anak dari pasangan suami istri, Raflim Meo Tnunai dan Nuryati Seran, menjadi juara Dunia Abacus Brain Gym (ABG) International Mathematics Competition.
Nono meraih juara pertama setelah mengalahkan 7.000 peserta dari berbagai negara, sedangkan juara kedua dan ketiga dalam kompetisi tersebut diraih peserta dari Qatar dan Amerika Serikat.
ABG International Mathematics Competition yang diikuti Nono merupakan ajang kompetisi matematika dan sempoa internasional yang diselenggarakan International Abacus Brain Gym. Pesertanya adalah siswa-siswi dari berbagai negara.
Kompetisi ini diselenggarakan setiap tahun sejak Abacus Brain Gym didirikan pertama kali di Amerika oleh Juli Agustar pada 2003.
Baca juga: Nono, Siswa SD Asal Kupang yang Raih Juara 1 Kompetisi Sempoa Dunia, Idolakan Elon Musk
Abacus Brain Gym merupakan lembaga pendidikan informal yang memberikan pelatihan otak melalui metode sempoa.
Lahir dari latar belakang keluarga sangat sederhana, Nono tumbuh menjadi bocah pintar dan cemerlang.
Sang ayah, Raflim Tnunai, bekerja sebagai tukang bangunan. Sedangkan ibunya, Nuryati Seran, bekerja sebagai guru kontrak di SD Inpres Buraen 2.
Bersama sang ayah, ibu, dan dua kakaknya, mereka tinggal di rumah sederhana dengan fasilitas belajar seadanya. Rumah mereka berjarak puluhan kilometer dari Kota Kupang, ibu kota Provinsi NTT.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.