Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 24/01/2023, 07:17 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) telah meresmikan Sekretariat Bersama (Sekber) di Jakarta Pusat, Senin (23/1/2023).

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman lantas mengeklaim koalisinya dengan PKB menjadi yang paling maju di antara koalisi partai politik (parpol) lain.

Meski mengaku belum ada kesepakatan penentuan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres), ia menyatakan bahwa koalisi tetap solid, tanpa konflik.

"Paling kompak, enggak ada saling serang di media, dan sebagainya," ujar Habiburokhman ditemui di Sekber Gerindra-PKB, Senin.

Di sisi lain, Wakil Sekretaris Jenderal PKB Syaiful Huda sempat berharap peresmian Sekber juga diikuti oleh penentuan capree-cawapres.

Baca juga: Prabowo dan Cak Imin Resmikan Sekber Gerindra-PKB untuk Pemilu 2024

Sebab, penentuan pengusungan tersebut berada di tangan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.

“Sehingga, langkah-langkah pemenangan akan secepatnya bisa disusun dan dilaksanakan,” kata Huda dalam keterangannya, Minggu (22/1/2023).

Namun, sekber tampaknya semakin menguatkan koalisi Gerindra dan PKB. Terbukti dari beberapa hal yang muncul saat peresmian sekber, berikut ini:

Prabowo pertimbangkan hasil Ijtima Ulama

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, Muhaimin Iskandar telah menyampaikan hasil hasil Ijtima Ulama Nusantara yang digelar oleh Majelis Syuro PKB kepada Prabowo.

Salah satu hasil ijtima adalah permintaan agar koalisi mengumumkan pengusungan capres-cawapres sebelum bukan puasa.

“Karena bulan puasa adalah hari di mana harapannya menjadi tempat melakukan konsolidasi," sebut Muzani.

Baca juga: Prabowo Berikan 2 Jari ke Cak Imin, Serius Pertimbangkan Hasil Ijtima Ulama Nusantara

Ia mengungkapkan, Prabowo bakal mempertimbangkan hasil ijtima tersebut.

"Beliau (Prabowo) sangat menghargai dan mempertimbangkan dengan serius hasil ijtima ulama itu. Dan Pak Muhaimin juga merasa apa yang menjadi harapannya untuk menyampaikan hasil ijtima ulama kepada Pak Prabowo secara langsung sudah disampaikan," ungkap dia.

Muzani mengatakan, Gerindra juga berharap bahwa Muhaimin Iskandar bisa menjadi cawapres Prabowo.

"Harapannya kan seperti itu. Ya, karena itu Pak Prabowo akan mempertimbangkan dengan serius hasil ijtima para ulama," katanya.

Baca juga: Cak Imin Berpotensi Jadi Cawapres Prabowo, Gerindra: Harapannya Seperti Itu...

Ilustrasi Koalisi Indonesia Raya yang diisi oleh Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).Ilustrator: KOMPAS.com/ANDIKA BAYU SETYAJI Ilustrasi Koalisi Indonesia Raya yang diisi oleh Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Menenangkan PKB

Peresmian Sekber tanpa hasil pengusungan capres-cawapres dinilai sebagai strategi Gerindra untuk menenangkan PKB.

Pasalnya, beberapa waktu belakangan PKB nampak ingin memastikan tiket untuk Muhaimin dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2025.

Muhaimin Iskandar sendiri punya ambisi setidaknya PKB bisa mendapatkan kursi cawapres.

“Sekber begitu efisien sebagai obat penawar kesabaran bagi PKB, sejauh belum ada nama cawapres definitif pendamping Prabowo. Mengingat proses politik bersifat dinamis, dan belum final,” kata Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama Ari Junaedi pada Kompas.com, Selasa (24/1/2023).

Baca juga: Setelah Rencana Peresmian Sekber Gerindra-PKB Hari Ini...

Dalam pandangannya, Gerindra dan Prabowo masih mempertimbangkan beberapa hal sebelum memilih Muhaimin Iskandar sebagai cawapres.

Pertama, rendahnya elektabilitas Muhaimin. Kedua, capres-cawapres koalisi parpol lain. Terakhir, bergabungnya parpol baru dalam koalisi.

Oleh karenanya, untuk menunggu momentum tersebut, Gerindra sepekat untuk mendirikan Sekber dengan PKB.

“Pembentukan Sekber bisa diibaratkan cara Gerindra untuk ‘mengurung’ PKB agar tidak loncat kandang, sembari buying time untuk mencari partai lain sebagai tambahan koalisi,” ujar Ari.

Baca juga: Bikin Sekber Bersama, Gerindra Dinilai Sedang ‘Mengunci’ PKB

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

MUI Sebut Kemungkinan Akan Ada Perbedaan Waktu Lebaran 2023

MUI Sebut Kemungkinan Akan Ada Perbedaan Waktu Lebaran 2023

Nasional
Wapres: Saya Mengajak Umat Islam Sambut Ramadhan dengan Gembira

Wapres: Saya Mengajak Umat Islam Sambut Ramadhan dengan Gembira

Nasional
DPR: Jangan Makan-Minum di Ruang Publik, Hormati Mereka yang Berpuasa

DPR: Jangan Makan-Minum di Ruang Publik, Hormati Mereka yang Berpuasa

Nasional
Gus Yahya: Besok Puasa, Malam Ini Bisa Shalat Tarawih

Gus Yahya: Besok Puasa, Malam Ini Bisa Shalat Tarawih

Nasional
Awal Puasa Dimulai Kamis Besok, Menag: Mari Perkuat Ukhuwah Islamiyah

Awal Puasa Dimulai Kamis Besok, Menag: Mari Perkuat Ukhuwah Islamiyah

Nasional
PBNU Umumkan 1 Ramadhan 1444 H Jatuh Pada Kamis Pon 23 Maret 2023

PBNU Umumkan 1 Ramadhan 1444 H Jatuh Pada Kamis Pon 23 Maret 2023

Nasional
Pemerintah Tetapkan Awal Puasa Ramadhan 2023 Jatuh pada Kamis 23 Maret

Pemerintah Tetapkan Awal Puasa Ramadhan 2023 Jatuh pada Kamis 23 Maret

Nasional
Dipimpin Menag Yaqut, Sidang Isbat Penetapan 1 Ramadhan 1444 H Dimulai Secara Tertutup

Dipimpin Menag Yaqut, Sidang Isbat Penetapan 1 Ramadhan 1444 H Dimulai Secara Tertutup

Nasional
Lukas Enembe 'Mogok' Minum Obat, KPK akan Koordinasi dengan IDI

Lukas Enembe "Mogok" Minum Obat, KPK akan Koordinasi dengan IDI

Nasional
Kemenag: Insya Allah Besok Mulai Puasa, Malam Ini Shalat Tarawih

Kemenag: Insya Allah Besok Mulai Puasa, Malam Ini Shalat Tarawih

Nasional
Kalah Berturut-turut dari Gugatan Prima, Pakar Kepemiluan: Tim Hukum KPU Harus Dievaluasi Menyeluruh

Kalah Berturut-turut dari Gugatan Prima, Pakar Kepemiluan: Tim Hukum KPU Harus Dievaluasi Menyeluruh

Nasional
Hilal 1 Ramadan 1444 H Tidak Terlihat di Papua karena Mendung

Hilal 1 Ramadan 1444 H Tidak Terlihat di Papua karena Mendung

Nasional
Pengamat Sebut Kesepakatan Tiga 'King Maker' Bisa Tentukan Terbentuknya Duet Prabowo-Ganjar

Pengamat Sebut Kesepakatan Tiga "King Maker" Bisa Tentukan Terbentuknya Duet Prabowo-Ganjar

Nasional
Lukas Enembe 'Mogok' Minum Obat, Tulis Surat untuk Firli Cs

Lukas Enembe 'Mogok' Minum Obat, Tulis Surat untuk Firli Cs

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Diduga Terima Gratifikasi Puluhan Miliar, Diubah Jadi Aset

Hakim Agung Gazalba Saleh Diduga Terima Gratifikasi Puluhan Miliar, Diubah Jadi Aset

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke