Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Algoritma: Puan Maharani Punya Resistensi Tinggi, Sulit Maju Capres

Kompas.com - 23/01/2023, 17:15 WIB
Vitorio Mantalean,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga survei Algoritma Research and Consulting menemukan resistensi publik yang tinggi terhadap putri Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani untuk maju pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

 

“Tokoh publik yang lain yang sangat tinggi resistensinya, yaitu enggak akan dipilih kalau mereka dicalonkan, yaitu Ibu Puan Maharani, sampai 18,6 persen,” kata Direktur Riset dan Program Algoritma Research and Consuting, Fajar Nursahid, dalam jumpa pers, Senin (23/1/2023).

Angka ini membuat Ketua DPR RI itu menjadi politikus dengan resistensi paling tinggi untuk maju sebagai calon presiden (capres) pada 2024.

Di saat yang sama, hasil survei Algoritma juga mencatat elektabilitas Puan Maharani hanya 0,4 persen.

Baca juga: Survei Algoritma: 65 Persen Publik Pilih Parpol Lama, Hanya 8 Persen Pilih Parpol Baru

Presentase tersebut terbilang buruk karena kompetitor-kompetitor Puan relatif memiliki elektabilitas yang lebih baik dan resistensi tak sebesar dirinya.

Menteri Perhubungan Prabowo Subianto, misalnya, memiliki resistensi sebesar 4,8 persen dengan tingkat elektabilitas 16,6 persen.

Eks Gubernur DKI Jakarta sekaligus bakal capres yang dideklarasikan Partai Nasdem, Anies Baswedan mendapat 3,7 persen angka resistensi dengan elektabilitas 18,7 persen.

Lalu, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY memiliki resistensi sebesar 3,3 persen dengan elektabilitas 2,3 persen.

Baca juga: Puan Tak Diajak Jokowi Bicarakan Reshuffle: Presiden yang Tentukan Kapan Hari Baiknya

Nama-nama lain, seperti Menteri BUMN Erick Thohir, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Menteri Pariwisata Sandiaga Uno, atau Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mencatat resistensi publik tak sampai 3 persen.

Fajar menilai, rendahnya resistensi publik terhadap Ganjar, Prabowo, dan Anies, sebagai tiga politikus dengan elektabilitas tertinggi sejauh ini, membuat ketiganya berpeluang besar maju sebagai capres 2024.

“Kalau membaca ini ada kabar baik juga bahwa sebetulnya nama-nama yang di tiga besar itu sebetulnya tidak semengerikan hingga membuat yang kita bayangkan,” ujarnya.

Survei Algoritma dilakukan pada 19-30 Desember 2022, dengan melibatkan 1.214 responden yang terbagi secara proporsional berdasarkan jumlah pemilih di seluruh provinsi di Indonesia.

Kemudian, dengan margin of error kurang lebih 3 persen, dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.

Sebanyak 1.214 responden yang terlibat dalam survei ini diwawancara secara tatap muka menggunakan kuesioner yang dilakukan oleh 66 enumerator.

Baca juga: Puan Tunggu Keputusan Megawati soal Capres-Cawapres PDI-P

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Nasional
Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Nasional
Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com