JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga survei Algoritma Research and Consulting menemukan resistensi publik yang tinggi terhadap putri Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani untuk maju pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
“Tokoh publik yang lain yang sangat tinggi resistensinya, yaitu enggak akan dipilih kalau mereka dicalonkan, yaitu Ibu Puan Maharani, sampai 18,6 persen,” kata Direktur Riset dan Program Algoritma Research and Consuting, Fajar Nursahid, dalam jumpa pers, Senin (23/1/2023).
Angka ini membuat Ketua DPR RI itu menjadi politikus dengan resistensi paling tinggi untuk maju sebagai calon presiden (capres) pada 2024.
Di saat yang sama, hasil survei Algoritma juga mencatat elektabilitas Puan Maharani hanya 0,4 persen.
Baca juga: Survei Algoritma: 65 Persen Publik Pilih Parpol Lama, Hanya 8 Persen Pilih Parpol Baru
Presentase tersebut terbilang buruk karena kompetitor-kompetitor Puan relatif memiliki elektabilitas yang lebih baik dan resistensi tak sebesar dirinya.
Menteri Perhubungan Prabowo Subianto, misalnya, memiliki resistensi sebesar 4,8 persen dengan tingkat elektabilitas 16,6 persen.
Eks Gubernur DKI Jakarta sekaligus bakal capres yang dideklarasikan Partai Nasdem, Anies Baswedan mendapat 3,7 persen angka resistensi dengan elektabilitas 18,7 persen.
Lalu, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY memiliki resistensi sebesar 3,3 persen dengan elektabilitas 2,3 persen.
Baca juga: Puan Tak Diajak Jokowi Bicarakan Reshuffle: Presiden yang Tentukan Kapan Hari Baiknya
Nama-nama lain, seperti Menteri BUMN Erick Thohir, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Menteri Pariwisata Sandiaga Uno, atau Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mencatat resistensi publik tak sampai 3 persen.
Fajar menilai, rendahnya resistensi publik terhadap Ganjar, Prabowo, dan Anies, sebagai tiga politikus dengan elektabilitas tertinggi sejauh ini, membuat ketiganya berpeluang besar maju sebagai capres 2024.
“Kalau membaca ini ada kabar baik juga bahwa sebetulnya nama-nama yang di tiga besar itu sebetulnya tidak semengerikan hingga membuat yang kita bayangkan,” ujarnya.
Survei Algoritma dilakukan pada 19-30 Desember 2022, dengan melibatkan 1.214 responden yang terbagi secara proporsional berdasarkan jumlah pemilih di seluruh provinsi di Indonesia.
Kemudian, dengan margin of error kurang lebih 3 persen, dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.
Sebanyak 1.214 responden yang terlibat dalam survei ini diwawancara secara tatap muka menggunakan kuesioner yang dilakukan oleh 66 enumerator.
Baca juga: Puan Tunggu Keputusan Megawati soal Capres-Cawapres PDI-P
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.