JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Renanda Bachtar meminta bakal mitra koalisinya untuk mempertimbangkan figur calon presiden (capres), dan calon wakil presiden (cawapres) secara objektif.
Hal itu disampaikan menyusul hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) periode 7-11 Januari yang menunjukan elektabilitas Partai Demokrat berada di tiga besar setelah PDI-P, dan Partai Gerindra.
“Hasil survei ini tentunya bisa menjadi salah satu bahan pertimbangan, dan bekal untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024,” ujar Renanda dalam keterangannya, Minggu (22/1/2023).
Baca juga: Urutan Ketiga di Survei LSI, Demokrat Singgung Keberhasilan AHY Hadapi Moeldoko
Menurutnya, Demokrat selalu mengedepankan asas rasionalitas dalam mengusulkan pengusungan capres-cawapres.
“Atau, seperti yang disampaikan Ketum AHY, kalau ingin menang, seluruh mitra koalisi harus mengedepankan objektivitas,” papar dia.
Ia mengungkapkan AHY memiliki tiga pandangan terkait penentuan capres-cawapres bakal Koalisi Perubahan.
Baca juga: Demokrat Ajukan Diri Sebagai Pihak Dalam Uji Materi Pemilu Proporsional Terbuka
Pertama, memiliki elektabilitas yang tinggi. Kedua, figur yang merepresentasikan perubahan dan perbaikan.
Terakhir, menjadi konsensus atau kesepakatan ketiga partai politik (parpol) yakni Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Nasdem.
“Bukan maunya salah satu saja. Jadi, tidak ada yang memaksakan harus si A, atau tidak boleh si B,” imbuhnya.
Hingga kini PKS, Nasdem, dan Demokrat telah aktif berkomunikasi, serta membentuk tim kecil penjajakan Koalisi Perubahan.
Baca juga: Koalisi Perubahan Masih Beda Sosok Cawapres, PKS Ajak Nasdem-Demokrat Dengar Aspirasi Publik
Namun ketiganya nampak belum menyepakati sejumlah hal, salah satunya soal pengusungan capres-cawapres.
Nasdem telah menyodorkan Anies Baswedan sebagai capres, namun menginginkan figur cawapres dipilih dari kader non parpol.
Sementara itu PKS sempat mendorong agar Anies bisa didampingi oleh mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan atau Aher. Meskipun PKS telah menyatakan menerima jika cawapres yang dipilih adalah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Baca juga: Tunggu Demokrat dan PKS untuk Deklarasi Bersama, Nasdem: Masa Kita Terus yang Kebelet?
Sedangkan Demokrat terus menyiratkan bahwa gerakan perubahan dan perbaikan terepresentasi dari pasangan Anies-AHY.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.