JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan, pihaknya tetap ingin membentuk Koalisi Perubahan.
Demokrat tetap konsisten untuk menawarkan alternatif kepemimpinan baru dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
“Demokrat tidak terbiasa lirik kiri kanan. Kami fokus pada tujuan. Dua hal ini selalu berjalan beriringan dalam perjuangan kami,” kata AHY dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (20/1/2033).
Baca juga: AHY: Ada yang Tidak Ingin Koalisi Perubahan Terjadi
Menurut dia, saat ini penjajakan Koalisi Perubahan bersama Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Nasdem masih terus berjalan.
AHY tak ingin terburu-buru menentukan waktu deklarasi. Ia mau ketiga parpol mencapai konsensus lebih dulu.
Sebab, ada pihak-pihak yang berusaha untuk menjegal agar koalisi tak terbentuk.
“Ada yang tidak ingin koalisi perubahan ini terjadi, karena masyarakat makin banyak yang menginginkan perubahan,” ujar dia.
“Sehingga opsinya hanya dua, bergabung atau berupaya agar Koalisi Perubahan ini tidak berwujud,” kata dia.
Di sisi lain, ia menekankan bahwa proses pembentukan kesepakatan antara ketiga parpol harus mengedepankan rasionalitas dan obyektivitas.
Salah satunya, soal memilih figur calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).
“Tidak boleh saling memaksakan harus si A atau jangan si B. Kita ingin berlayar dan ingin menang. Kalau hanya berlayar, kita bakal kecewakan masyarakat yang inginkan perubahan, dan perbaikan,” kata dia.
Baca juga: Soal Strategi Pemenangan Pemilu 2024, Demokrat Isyaratkan Terus Dorong AHY Dampingi Anies
Adapun penjajakan Koalisi Perubahan nampaknya masih berjalan alot.
Ketiga parpol belum menemukan kesepakatan akhir untuk melakukan finalisasi koalisi, salah satunya soal penentuan figur cawapres yang bakal dipasangkan bersama Anies Baswedan.
Demokrat ingin agar AHY menjadi pendamping Anies, sedangkan PKS mau mendorong mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan atau Aher.
Di sisi lain, Nasdem membuka opsi agar cawapres bukan kader parpol.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.