JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Al Muzzammil Yusuf menilai perbedaan soal sosok calon wakil presiden (cawapres) di bakal koalisi perubahan dapat selesai.
Diketahui, bakal koalisi perubahan yang digadang dihuni oleh PKS, Nasdem dan Demokrat memiliki perbedaan pandangan soal cawapres.
PKS masih kekeh mengusung Ahmad Heryawan sebagai cawapres. Sedangkan Demokrat mengusung Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Nasdem menyerahkan sepenuhnya pada Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) yang diusung.
"Kami yakin persoalan perbedaan cawapres akan mampu dibicarakan dengan hati lapang dan pikiran negarawan demi kemaslahatan besar untuk bangsa dan negara ke depan," kata Muzzammil dalam keterangannya, Jumat (20/1/2023).
Baca juga: PKS Tak Masalah Deklarasi Koalisi Perubahan Tanpa Cawapres
Muzzammil kemudian mengajak Nasdem dan Demokrat banyak mendengar aspirasi publik tentang pasangan capres-cawapres yang terbaik.
Menurutnya, saat ini adalah momentum yang tepat bagi PKS, Nasdem, dan Demokrat untuk banyak mendengarkan aspirasi publik tentang pasangan calon (paslon) terkuat.
"Itu bisa kita dapat dari hasil survei yang objektif. Sehingga, pasangan capres-cawapres yang akan dideklarasikan adalah yang terbaik sesuai harapan publik untuk Indonesia yang lebih baik," ujar Muzzammil.
Ia lantas mengaku optimis bahwa koalisi yang akan dibentuk PKS bersama Demokrat dan Nasdem akan solid.
Baca juga: Demokrat Yakin Isu Reshuffle Tak Pengaruhi Pembentukan Koalisi Perubahan
Ia juga mengklaim koalisi ini akan dibangun dengan prinsip-prinsip soliditas.
"Penjajakan koalisi yang dibangun oleh PKS bersama Nasdem dan Demokrat mengedepankan equal partnership, tak saling memaksa, serta saling menghormati mekanisme internal masing-masing partai. Sehingga, kami yakin Koalisi Perubahan yang akan terbentuk nantinya akan solid," kata Muzzammil.
Sebelumnya diberitakan, Deputi Analisa Data dan Informasi DPP Partai Demokrat Syahrial Nasution mengatakan bahwa koalisi perubahan tidak akan goyah dan akan memenangi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Ia meyakini bahwa koalisi perubahan yang dihuni oleh Partai Demokrat, Partai Nasdem, dan PKS terus berlayar meski diterpa isu reshuffle kabinet yang dinilai bakal menggoyahkan koalisi.
"Demokrat tidak mengharapkan koalisi yang dibangun hanya supaya dapat berlayar ke Pilpres 2024. Begitu pun semangat yang ada pada PKS dan Nasdem. Selain berlayar, juga harus menang," kata Syahrial dalam keterangannya, Selasa (17/1/2023).
Baca juga: Demokrat Yakin Koalisi Perubahan Tak Goyah, Optimistis Menangi Pilpres 2024
Syahrial mengatakan, tekanan-tekanan politik yang berusaha melemahkan terbentuknya koalisi tidak akan mudah menghadapi keinginan rakyat yang menginginkan perubahan dan perbaikan.
Saat ini, Syahrial mengungkapkan, tim kecil tengah konsentrasi pada langkah-langkah pemenangan pasangan capres dan cawapres pada Pilpres 2024.
"Ujian yang tengah dihadapi salah satu calon mitra koalisi yang sering diberitakan akan didepak dari kabinet tidak memengaruhi pembahasan pada tim kecil Koalisi Perubahan," ujarnya.
"Artinya, sejauh ini opini yang berkembang untuk menjegal terbentuknya Koalisi Perubahan tidak akan mudah dilakukan," kata Syahrial lagi.
Baca juga: Usai Pertemuan Surya Paloh-Luhut, PKS Optimistis Penjajakan Koalisi Perubahan Tak Terganggu
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.