Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Partai Buruh Akan Gelar Konvensi untuk Tetapkan Capres dan Cawapres

Kompas.com - 17/01/2023, 14:13 WIB
Ardito Ramadhan,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Buruh berencana menggelar konvensi pada bulan Juni 2023 untuk menentukan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang akan mereka dukung dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

"Partai Buruh akan menggelar konvensi capres dan cawapres ala Amerika dan Amerika Latin, konvensi ini terbuka buat siapa saja," kata Presiden Partai Buruh Said Iqbal seusai rapat kerja nasional (Rakernas) Partai Buruh di kawasan Grogol, Jakarta, Senin (17/1/2023).

Said Iqbal mengatakan, Partai Buruh akan mengundang empat nama capres hasil rekomendasi rakernas untuk mengikuti konvensi tersebut.

Empat nama itu adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, jurnalis Najwa Shihab, dan Said Iqbal sendiri.

"Kita akan datang ke Pak Ganjar. Kita akan datang ke Pak Anies. Ini lho rekomendasi Partai Buruh, apakah Bapak-bapak, Ibu-ibu bersedia untuk mengikuti konvensi," kata Said Iqbal.

Baca juga: Rakernas Partai Buruh Rekomendasikan Ganjar, Anies, Said Iqbal, dan Najwa Shihab Jadi Capres

Namun, ia menegaskan bahwa konvensi juga terbuka bagi tokoh-tokoh lain yang hendak maju sebagai capres dan ingin mendapat dukungan dari Partai Buruh.

Iqbal juga mempersilahkan tokoh-tokoh yang dekat dengan masyarakat bawah dan kelas pekerja tetapi belum masuk radar pencalonan presiden untuk mengikuti konvensi.

"Bisa ikut, bisa, tetapi syaratnya lebih ketat, jangan main-main karena begitu diputuskan, kami bekerja," ujar Said Iqbal.

Partai Buruh juga akan mengajukan judicial review ke Mahkamah Konstitusi (MK) untuk menghapus ketentuan presidential treshold 20 persen agar bisa mencalonkan calon alternatif seperti Iqbal dan Najwa Shihab.

"Karena calon alternatif hanya bisa (maju) kalau undang-undang presidential treshold dihapuskan menjadi 0 persen," kata Said Iqbal.

Baca juga: Partai Buruh Targetkan Rebut Kursi Gerindra hingga PDI-P di Jawa Barat

Seperti diketahui, Rakernas Partai Buruh merekomendasikan empat nama sebagai capres dan enam nama sebagai cawapres.

Nama-nama tersebut direkomendasikan oleh 38 perwakilan masing-masing provinsi yang mengikuti rakernas.

Empat nama yang direkomendasikan sebagai capres adalah Ganjar (didukung 15 provinsi), Iqbal (14 provinsi), Anies (6 provinsi), dan Najwa (3 provinsi).

Sementara, nama yang direkomendasikan sebagai cawapres adalah Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Arsjad Rasjid (21 provinsi), Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD (3 provinsi), Said Iqbal (7 provinsi), dan Najwa (3 provinsi).

Selain itu, ada pula nama Ketua Umum Serikat Petani Indonesia Hendri Saragih yang didukung 2 provinsi dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa didukung 1 provinsi.

Baca juga: Mau Usung Capres Alternatif, Partai Buruh Bakal Gugat Presidential Threshold ke MK

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo: Kita Timnya Jokowi, Kita Harus Perangi Korupsi

Prabowo: Kita Timnya Jokowi, Kita Harus Perangi Korupsi

Nasional
Freeport Indonesia Berbagi Bersama 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa

Freeport Indonesia Berbagi Bersama 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa

Nasional
Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelang Arus Mudik-Balik

Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelang Arus Mudik-Balik

Nasional
Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Nasional
Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Nasional
Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Nasional
Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Nasional
Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Nasional
Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Nasional
Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com