Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/01/2023, 07:24 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri-menteri dari Partai Nasdem di Kabinet Indonesia Maju menjadi pembicaraan ketika isu reshuffle atau perombakan kabinet kembali menguat akhir-akhir ini.

Saat ini, ada tiga menteri dari Nasdem yang duduk di jajaran kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin.

Ketiganya yakni Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate.

Keberadaan menteri-menteri itu juga pernah disinggung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang menaungi Jokowi.

Menurut PDI-P, kinerja para menteri dari Nasdem perlu dievaluasi.

Baca juga: Ketika Istana Beri Pesan untuk Menteri yang Berpotensi Kena Reshuffle...

Posisi para menteri dari Nasdem yang berpotensi diganti ini tak lain disebabkan partai besutan Surya Paloh itu telah mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) untuk Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 pada November tahun lalu.

Pencapresan itu pun mendapat reaksi dari parpol koalisi dan relawan Jokowi. Beberapa dari mereka mendukung wacana reshuffle yang menyasar menteri-menteri dari Nasdem.

Salah satu penyebabnya karena langkah Nasdem yang dinilai berseberangan dengan permintaan Jokowi agar hati-hati dan jangan terburu-buru menentukan sosok capres.

Di sisi lain, sebagaimana disebutkan PDI-P, sosok Anies Baswedan merupakan antitesis dari pemerintah.

Selain itu, figur Anies juga kerap disebut berseberangan dengan politik Istana sehingga Nasdem dianggap seperti bermain dua kaki.

Baca juga: Sinyal Reshuffle Menguat, Menteri Nasdem Jadi Sasaran?

Lantas seperti apa tanggapan dari para menteri dari Nasdem soal isu reshuffle itu? Demikian rangkumannya:

Menkominfo Johnny G Plate

Menkominfo Johnny G Plate menilai, Presiden Jokowi tidak akan terpengaruh oleh pihak manapun yang menyebutkan bakal ada perombakan kabinet.

Menurutnya, Presiden Jokowi telah berpengalaman dalam mengambil berbagai kebijakan demi kepentingan pemerintahan.

Oleh karena itu, katanya, segala tindakan yang diambil oleh Kepala Negara termasuk perombakan kabinet telah dipikirkan secara matang.

"Bapak Presiden ini kan bukan baru pertama kali jadi Presiden ya, sudah sekian lama, sudah dua periode dan beberapa kali melakukan reshuffle kabinet,” ujar Plate saat ditemui di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Minggu (8/1/2023).

“Pasti setiap kebijakan-kebijakan penting terkait dengan kewenangannya itu sudah dipertimbangkan, dipikirkan dengan baik," katanya lagi.

Baca juga: Singgung Reshuffle Kabinet, Johnny G Plate: Nasdem Komitmen Kawal Presiden

Kendati demikian, Johnny G Plate menegaskan bahwa perombakan kabinet merupakan hak prerogatif presiden.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Nasdem tersebut berpandangan bahwa perombakan kabinet demi kepentingan pemerintah bisa terjadi kapan saja.

"Yang namanya reshuffle dapat terjadi setiap saat dan kepada semua anggota kabinet dari unsur partai apapun dan dari unsur non partai apapun," ujar Plate.

Di sisi lain, menurut Plate, Partai Nasdem tetap solid mendukung dan mengawal pemerintahan yang dipimpin oleh Presiden Jokowi.

Ia menegaskan bahwa Nasdem akan terus konsisten berada dalam barisan koalisi pemerintah hingga selesai.

"Komitmen politik Partai Nasdem sebagaimana yang telah disampaikan oleh Ketua Umum akan terus mengawal sampai selesainya masa tugas jabatan presiden," kata Plate.

Sebelumnya, Johnny G Plate telah menepis kabar dirinya mundur dari jabatan Menkominfo seperti kabar yang beredar.

Baca juga: Johnny Plate Tegaskan Masih Jadi Anggota Kabinet Jokowi

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) saat melakukan monitoring stok beras dan gabah ke pabrik penggilingan Tiga Jaya di Karawang, Selasa.
DOK. Humas Kementan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) saat melakukan monitoring stok beras dan gabah ke pabrik penggilingan Tiga Jaya di Karawang, Selasa.

Mentan Syahrul Yasin Limpo

Lantas bagaimana dengan tanggapan Mentan Syahrul Yasin Limpo?

Saat berjumpa wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan pada Jumat (13/1/2023) Mentan Syahrul Yasin Limpo mengatakan, dirinya saat ini sedang fokus bekerja.

Menurutnya, para menteri lebih banyak berada di lapangan sehingga bukan menjadi tupoksi mereka untuk mengurusinya.

"Kita ini kan menteri kerja. Kerja saja. Kita di lapangan terus," ujar Syahrul.

"Semuanya kita serahkan kepada beliau-beliau," katanya lagi.

Baca juga: Menteri dari Nasdem Ditanya soal Reshuffle, SYL Ngaku Fokus Kerja, Siti Nurbaya Bilang Ngaco!

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar saat ditemui awak media dalam persiapan pengukuhannya di Universitas Brawijaya pada Jumat (24/6/2022). KOMPAS.com/ Nugraha Perdana Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar saat ditemui awak media dalam persiapan pengukuhannya di Universitas Brawijaya pada Jumat (24/6/2022).

Menteri LHK Siti Nurbaya

Secara terpisah, Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar tidak ingin menanggapi lebih jauh soal kabar reshuffle.

Sebaliknya, ia meminta wartawan untuk bertanya kepada pihak lain.

"Ah ngaco saja, jangan tanya saya dong," kata Siti usai mengikuti rapat terbatas soal sawit di Istana Kepresidenan pada Kamis.

Reshuffle semakin dekat

Pada Desember 2022 lalu, Ketua DPP PDI-P Djarot Saiful Hidayat meminta agar dua menteri asal Partai Nasdem, yaitu Mentan Syahrul Yasin Limpo serta Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar, dievaluasi.

Namun, dalam keterangan pers seusai meresmikan pengembangan tahap 1 Stasiun Manggarai, pada akhir Desember lalu, Jokowi tidak banyak berkomentar saat media meminta tanggapannya soal hal itu.

"PDI-P menyarankan untuk me-reshuffle Mentan sama KLHK, Pak, PDI-P menyarankan, apakah di antaranya itu (yang akan di-reshuffle)?" tanya wartawan kepada Jokowi.

Pertanyaan itu hanya direspons dengan senyuman oleh Jokowi.

Baca juga: Profil 3 Menteri NasDem yang Santer dalam Isu Reshuffle Jokowi

Jokowi lalu kembali ditanya soal kisi-kisi mengenai menteri yang akan dicopot apabila ada reshuffle kabinet. Namun, Jokowi tidak memberi jawaban dengan jelas.

"Clue-nya, ya udah" kata Jokowi lalu berjalan meninggalkan wartawan.

Kemudian, dalam keterangannya pada Senin (2/1/2023), Presiden Jokowi menegaskan agar masyarakat menunggu saja kapan reshuffle terjadi.

"Tunggu saja. Ditunggu saja," ujar Jokowi menjawab pertanyaan wartawan di kawasan Tanah Abang, Jakarta.

Saat wartawan kembali bertanya soal bagaimana nasib menteri-menteri dari Partai Nasdem jika reshuffle jadi dilakukan, Jokowi pun kembali menegaskan agar publik menunggu.

"Ditunggu saja," kata Jokowi singkat.

Baca juga: Soal Reshuffle, Jokowi: Bisa Jumat, Senin, Selasa, Rabu...

Setelahnya, Presiden Jokowi memberi sinyal bahwa perombakan atau reshuffle kabinet akan dilakukan dalam waktu dekat.

Namun, ketika awak media menanyakan kapan akan dilakukan, Jokowi belum memberi petunjuk pasti.

"Besok. Ya besok, bisa Jumat, bisa Senin, bisa Selasa, bisa Rabu," kata Jokowi setelah meninjau kawasan PT Pertamina Hulu Rokan, Provinsi Riau pada Kamis (5/1/2023).

Berdasarkan catatan Kompas.com, secara total hingga saat ini, Jokowi sudah dua kali melakukan perombakan Kabinet Indonesia Maju.

Reshuffle pertama Kabinet Indonesia Maju dilakukan Jokowi pada 22 Desember 2020. Saat itu ada enam menteri baru yang dilantiknya.

Lalu, Reshuffle kedua dilakukan Jokowi pada pada 28 April 2021 dengan melantik dua menteri baru.

Baca juga: Ngabalin: Reshuffle Mungkin Januari ini, Kita Tunggu Bareng-bareng

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Jabat Tangan Jokowi dan Ganjar | Beda Suara di Koalisi Anies soal Deklarasi Cawapres

[POPULER NASIONAL] Jabat Tangan Jokowi dan Ganjar | Beda Suara di Koalisi Anies soal Deklarasi Cawapres

Nasional
Tanggal 9 Juni Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Juni Memperingati Hari Apa?

Nasional
Soal PAN 'Ngotot' Usung Erick Thohir Jadi Cawapres, Pengamat: Ada Hubungan Spesial

Soal PAN "Ngotot" Usung Erick Thohir Jadi Cawapres, Pengamat: Ada Hubungan Spesial

Nasional
Bappenas Sebut Presiden Tak Bisa Serta Merta Disalahkan bila Target Pembangunan Nasional Tak Tercapai

Bappenas Sebut Presiden Tak Bisa Serta Merta Disalahkan bila Target Pembangunan Nasional Tak Tercapai

Nasional
PDI-P Tepis Jokowi Dukung Prabowo untuk Pilpres 2024

PDI-P Tepis Jokowi Dukung Prabowo untuk Pilpres 2024

Nasional
Kompolnas Minta Komandan yang Diduga Minta Setoran ke Bripka Andry Diperiksa

Kompolnas Minta Komandan yang Diduga Minta Setoran ke Bripka Andry Diperiksa

Nasional
KPK Duga Sekretaris MA Hasbi Hasan Ikut Nikmati Aliran Suap Hakim Agung Rp 11,2 M

KPK Duga Sekretaris MA Hasbi Hasan Ikut Nikmati Aliran Suap Hakim Agung Rp 11,2 M

Nasional
Eks Komisaris Wika Beton Diduga Terima 7 Kali Transferan Senilai Rp 11,2 M Terkait Suap Hakim Agung

Eks Komisaris Wika Beton Diduga Terima 7 Kali Transferan Senilai Rp 11,2 M Terkait Suap Hakim Agung

Nasional
Pemkot Jambi Laporkan Siswi SMP ke Polisi, Menko PMK: Kritik Itu Penting

Pemkot Jambi Laporkan Siswi SMP ke Polisi, Menko PMK: Kritik Itu Penting

Nasional
IPW Desak Kapolri Berantas Praktek Bawahan Setor Uang ke Atasan

IPW Desak Kapolri Berantas Praktek Bawahan Setor Uang ke Atasan

Nasional
Mahfud Nyatakan Satgas TPPU Masih Bekerja, Kasus Rafael Alun Dibuka Terus

Mahfud Nyatakan Satgas TPPU Masih Bekerja, Kasus Rafael Alun Dibuka Terus

Nasional
Update 6 Juni: Kasus Covid-19 Bertambah 362 dalam Sehari, Totalnya Jadi 6.809.130

Update 6 Juni: Kasus Covid-19 Bertambah 362 dalam Sehari, Totalnya Jadi 6.809.130

Nasional
Pemerintah Terima 36 Mobil Listrik BMW Seri 7 untuk KTT ASEAN Plus

Pemerintah Terima 36 Mobil Listrik BMW Seri 7 untuk KTT ASEAN Plus

Nasional
KPU: Sumbangan Dana Kampanye Tetap Wajib Dilaporkan

KPU: Sumbangan Dana Kampanye Tetap Wajib Dilaporkan

Nasional
Senyum Merekah Megawati Beri Kado untuk Jokowi, Foto Deklarasi Ganjar Capres

Senyum Merekah Megawati Beri Kado untuk Jokowi, Foto Deklarasi Ganjar Capres

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com