JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto Letjen TNI A Budi Sulistya menyebutkan, Gubernur Papua Lukas Enembe dalam kondisi stabil.
"Saat ini kami memperoleh dari hasil pemeriksaan oleh tim dokter, kesehatan beliau lebih baik, dibandingkan tadi malam, dan dalam kondisi stabil," ujar Budi saat konferensi pers di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, Rabu (11/1/2023).
Budi menyebutkan, tensi atau tekanan darah Lukas memang sempat tinggi pada Selasa malam kemarin.
Baca juga: Lukas Enembe Diduga Terima Gratifikasi Rp 10 Miliar
"Semalam kan tensinya tinggi, nah sekarang tensinya kan terukur lebih rendah dibanding semalam dan kondisi lebih tenang, bisa istirahat, dan stabil," kata Budi.
Budi mengatakan bahwa Lukas Enembe ditangani tiga dokter spesialis sekaligus.
"Yang jelas ada dokter penyakit dalam konsultan ginjal hipertensi, dokter jantung, dan juga dokter syaraf. Minimal itu," ujar Budi.
Namun, Budi bungkam saat ditanya penyakit yang diderita Lukas. Ia menyatakan bahwa itu rahasia medis.
Baca juga: Imbas Kasus Lukas Enembe, Pemerintah Bekukan Sebagian Pergerakan Uang Pemprov Papua
"Itu kan rahasia medis. Jadi kami enggak bisa membuka di forum ini," kata Budi.
Adapun Lukas Enembe dibawa petugas KPK menggunakan kursi roda di Paviliun Kartika, RSPAD Gatot Soebroto, sekitar pukul 16.57 WIB.
Selain mengenakan rompi oranye tahanan KPK, kedua tangan Lukas juga diborgol saat konferensi pers terkait penahanannya.
Lukas merupakan tersangka kasus dugaan suap dan gratifikasi terkait proyek infrastruktur yang bersumber dari APBD Pemerintah Provinsi Papua.
Ia ditangkap penyidik KPK di Distrik Abepura, Kota Jayapura, Papua, pada Selasa (10/1/2023) siang WIT.
Saat itu, Lukas baru menyantap papeda dan kuah ikan bersama keluarga dari kampungnya di Tolikara, seorang ajudan, dan sopirnya. Lukas kemudian diamankan di Mako Brimob Kotaraja.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.