JAKARTA, KOMPAS.com - Terdakwa kasus dugaan pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J), Ferdy Sambo, mengklaim menggunakan masker buat menghapus sidik jarinya yang berada di pistol HS milik sang ajudan.
Hal itu dilakukan Sambo setelah melepaskan tembakan ke arah dinding di tempat kejadian perkara.
Ferdy Sambo menyampaikan hal itu menjawab pertanyaan dari tim kuasa hukumnya perihal tidak ditemukannya jejak DNA mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri pada senjata api Yosua, dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (10/1/2023).
Baca juga: Ferdy Sambo Bantah Sodorkan Uang Total Rp 2 Miliar untuk Ricky, Kuat, dan Richard
Dalam surat dakwaan, Sambo disebut menggunakan pistol Yosua buat merekayasa tempat kejadian perkara di rumah dinas di Kompleks Polri Duren Tiga, Jalan Duren Tiga Utara nomor 46, Jakarta Selatan, 8 Juli 2022, supaya sesuai skenario tembak menembak yang sudah disusun.
"Saya sudah sampaikan bahwa setelah penembakan itu saya lap dengan masker kain saya dan kemudian juga mengambil tangan Yosua untuk ditembak kan ke dinding belakang itu," kata Ferdy Sambo saat menjalani pemeriksaan sebagai terdakwa, seperti dikutip dari rekaman sidang melalui kanal YouTube Kompas TV, Rabu (11/1/2023).
Akan tetapi, Sambo menyatakan sudah membuang masker kain itu.
"Tadi saudara terdakwa menerangkan disikap pakai masker, masker nya jadi barbuk dalam perkara ini atau saudara buang?" tanya tim kuasa hukum.
Baca juga: Hakim Bingung, Sambo Yakin Putri Dilecehkan, tapi Saksi Lain Sebut Itu Ilusi
"Saya sudah buang," tukas Ferdy Sambo.
Akan tetapi dalam persidangan sebelumnya, terdakwa Richard Eliezer (Bharada E) menyampaikan dia melihat Sambo sudah mengenakan sarung tangan karet warna hitam saat menembak Yosua dari arah belakang kepala.
Setelah itu, kata Richard, Sambo melepaskan beberapa kali tembakan menggunakan pistol HS milik Yosua ke arah dinding tangga dan di atas lemari televisi.
Sedangkan seorang ajudan lain Sambo, Adzan Romer, memberikan keterangan dalam sidang sebelumnya dia melihat sang atasan mengenakan sarung tangan saat turun dari mobil di rumah dinas.
Baca juga: Sambo: Saya Menyampaikan Rasa Bersalah dan Penyesalan kepada Keluarga Yosua
Menurut Romer, dia melihat Sambo sudah mengenakan sarung tangan saat turun dari mobil dan hendak mengambil senjata api yang terjatuh. Namun, saat itu Sambo meminta supaya Romer tidak mengambil senjata api itu.
Dalam dakwaan jaksa penuntut umum disebutkan Richard Eliezer menembak Yosua atas perintah Ferdy Sambo.
Peristiwa pembunuhan Yosua disebut terjadi setelah cerita Putri Candrawathi yang mengaku dilecehkan Yosua di Magelang.
Kemudian, Ferdy Sambo marah dan merencanakan pembunuhan terhadap Yosua yang melibatkan Richard Eliezer, Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf.
Baca juga: Saat Hakim Cecar Ferdy Sambo soal Senjata di Pinggang Brigadir J padahal Sudah Disita
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.