Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

22 WNI Bebas dari Hukuman Mati pada 2022, Kemenlu Prioritaskan Diplomasi Perlindungan di 2023

Kompas.com - 11/01/2023, 14:24 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi Republik Indonesia (RI) mengatakan, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) akan memprioritaskan diplomasi perlindungan pada 2023.

Untuk itu, upaya perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) akan terus diperkuat, baik melalui kesepakatan bilateral maupun multilateral.

“Upaya pencegahan terus diperkuat melalui kesepakatan bilateral dengan Malaysia dan Arab Saudi. Dua negara dengan tingkat konsentrasi Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan tingkat permasalahan tertinggi,” ujarnya.

Dia mengatakan itu dalam Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri (PPTM) di Jakarta, Rabu (11/1/2023).

Kemudian, untuk di tingkat multilateral Indonesia terus mendorong pembentukan norma internasional terkait penempatan dan perlindungan pekerja migran Indonesia (PMI) di berbagai sektor pekerjaan.

Baca juga: Menlu Retno: ASEAN Tidak Boleh Didikte Junta Militer Myanmar

Lebih lanjut, Retno menyampaikan sejumlah capaian pelaksanaan diplomasi perlindungan Indonesia di sepanjang 2022.

Salah satu capaian penting yang disampaikan adalah pembebasan 22 WNI dari ancaman hukuman mati di luar negeri.

“Beberapa capaian di bidang perlindungan WNI, antara lain pembebasan 22 orang WNI dari ancaman hukuman mati dan 1 orang WNI yang disandera kelompok Houthi di Yaman,” katanya.

Retno juga menyampaikan, capaian diplomasi perlindungan lainnya adalah keberhasilan penyelesaian lebih dari 30.000 kasus perlindungan WNI.

Beberapa di antaranya adalah evakuasi 133 WNI dari Ukraina, pemulangan 422 WNI korban sindikat penipuan online dari Kamboja, dan fasilitasi pengembalian hak finansial WNI di luar negeri senilai lebih dari Rp 120,7 miliar.

Baca juga: Menlu Retno Tegaskan Pentingnya Penegakan Hukum Atas Pelaku Kriminal kepada PMI di Malaysia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Nasional
Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Nasional
Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com