Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar Disebut Hanya Berpeluang Diusung Capres oleh PDI-P, Bukan Partai Lain

Kompas.com - 10/01/2023, 20:26 WIB
Vitorio Mantalean,
Nirmala Maulana Achmad,
Tatang Guritno,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pendiri Cyrus Network Hasan Nasbi mengatakan, satu-satunya peluang Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo maju menjadi calon presiden hanya diusung oleh PDI-P, bukan partai lain.

"Satu-satunya peluang Ganjar itu diusung oleh PDI-P, bukan oleh partai lain," ujar Hasan dalam acara GASPOL! Kompas.com, Selasa (10/1/2023).

Baca juga: Ketika Ganjar Diserbu Kader PDI-P Usai HUT Partai...

Sebab, Hasan menilai, Ganjar tidak memiliki kemampuan untuk beralih ke partai lain.

"Saya enggak melihat kemampuan Ganjar untuk memberikan disinsentif terhadap PDI-P," tutur Hasan.

Hasan menambahkan, hingga saat ini, peluang Ganjar untuk diusung PDI-P menjadi capres masih terbuka.

Baca juga: Saat Teriakan Ganjar Presiden Menggema di HUT Ke-50 PDI-P

Buktinya, lanjut dia, Ganjar masih diundang dalam acara perayaan Hari Ulang Tahun Ke-50 PDIP di JiExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa ini.

"Peluang Ganjar tetap ada. Karena masih diundang lho. Masih bisa ketemu Ibu (Megawati Soekarnoputri), masih menyambut Ibu, peluang itu tetap ada," ucap Hasan.

"Di acara tadi juga Ganjar disambut kan. Tapi begitu duduk, harus tahu diri, enggak bisa di depan. Harus ikut aturan partai," kata Hasan.

Sebelumnya, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri memastikan tidak mengumumkan capres yang akan diusung PDI-P dalam acara peringatan HUT ke-50 PDI-P, Selasa ini.

Megawati mengatakan, ia awalnya heran karena banyaknya media mau meliput acara ini karena ia disebut-sebut bakal mengumumkan capres PDI-P pada hari ini.

"Yang daftar 150 (media) dalam luar negeri. Kenapa ya, orang ini sebetulnya seremonial 50 tahun, karena ini yang ditunggu-tunggu kalau orang main taruhan sudah masang, yang mau diumumkan Ibu, siapa?" kata Megawati.

Baca juga: Megawati Sebut Capres PDI-P adalah Kader, Ganjar: Sabar....

Pernyataan Megawati itu lantas disambut tepuk tangan oleh kader yang hadir. Ia menegaskan bahwa capres yang diusung PDI-P tidak diumumkan pada hari ini.

"Ya ntar dulu, memangnya aku situ, tepuk tangan mau tergiur umumkan, enggak," kata Megawati.

Ia pun menekankan bahwa penetapan capres yang diusung PDI-P merupakan kewenangannya selaku ketua umum partai, sesuai hasil kongres PDI-P pada 2019.

"Sekarang nungguin, enggak ada, ini urusan gue," kata Megawati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo: Kita Timnya Jokowi, Kita Harus Perangi Korupsi

Prabowo: Kita Timnya Jokowi, Kita Harus Perangi Korupsi

Nasional
Freeport Indonesia Berbagi Bersama 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa

Freeport Indonesia Berbagi Bersama 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa

Nasional
Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelang Arus Mudik-Balik

Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelang Arus Mudik-Balik

Nasional
Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Nasional
Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Nasional
Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Nasional
Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Nasional
Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Nasional
Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Nasional
Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com