Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ferdy Sambo Sebut Kesaksian Adzan Romer soal Sarung Tangan dan Senjata Dibuat di Bawah Ancaman Akan Ditersangkakan

Kompas.com - 10/01/2023, 13:32 WIB
Singgih Wiryono,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Terdakwa kasus pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Ferdy Sambo menyebut kesaksian salah satu ajudannya Adzan Romer dibuat di bawah ancaman akan ditersangkakan.

Hal itu diungkapkan Ferdy Sambo dalam sidang saat diperiksa sebagai terdakwa di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Selasa (10/1/2023).

Awalnya, Hakim Ketua Iman Wahyu Santosa menanyakan perbedaan keterangan Adzan Romer dan Ferdy Sambo mengenai senjata yang dipegang Sambo saat penembakan terhadap Brigadir J terjadi.

"Di persidangan kemarin dia (Romer) menerangkan senjata jenis HS warna hitam, tapi saudara tadi mengatakan jenis combat?" tanya Hakim.

"Combat Wilson Yang Mulia," jawab Ferdy Sambo.

Baca juga: Hakim Ragukan Kesaksian Ferdy Sambo yang Lihat Brigadir J dari Mobil padahal Pagar Rumah Dinasnya Tinggi

"Bagaimana itu terhadap keterangan Adzan Romer?" tanya hakim lagi pada Sambo.

Ferdy Sambo kemudian menjelaskan, ia sudah membantah kesaksian Romer dan sudah menanyakan langsung kepada yang bersangkutan saat ditahan di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok.

"Saya sudah membantah. Kemudian, pada saat di penandatangananan di Mako Brimob saya sudah menyampaikan ke Romer, 'dari mana keterangan kamu seperti itu?'" kata Sambo.

"Ada yang mungkin tidak disampaikan di persidangan ini kenapa kemudian dia menyampaikan hal seperti itu Yang Mulia, termasuk penggunaan sarung tangan. Saya bilang 'dari mana kamu melihat saya menggunakan sarung tangan dan yang jatuh itu senjata HS?' Itu mungkin Yang Mulia," ujarnya lagi.

Baca juga: Ferdy Sambo Singgung Protokol Ajudan, Hakim Pertanyakan Ricky Rizal dan Kuat Maruf Ikut ke Jakarta

Hakim kemudian menyebut keterangan yang berbeda dari Adzan Romer dan Ferdy Sambo mengenai senjata akan sangat berpengaruh dalam persidangan.

"Ini menjadi perhatian karena keterangan saudara dan keterangan saksi sangat berbeda. Artinya, kami memandang bahwa saudara dan Romer sama-sama mengetahui jenis senjata, tapi keterangan saudara berbeda dengan keterangan Romer," kata Hakim.

Kemudian, Ferdy Sambo mengungkapkan kesaksian yang dibuat Adzan Romer bukanlah kesaksian murni melainkan kesaksian di bawah tekanan.

Sambo mengatakan, Adzan Romer sudah mengaku bahwa kesaksiannya itu dibuat karena ada ancaman akan ditersangkakan.

"Saya sudah, mohon maaf yang mulia pada saat di Mako Brimob saya sudah sampaikan. 'Kenapa kamu sampaikan seperti itu?' (Romer menjawab) 'Karena saya diancam akan ditersangkakan dan semua sudah melihat CCTV itu'," kata Ferdy Sambo.

"Saya bilang, 'kamu enggak bisa seperti itu, memberikan keterangan kemudian harus membuat keterangan yang menyudutkan saya'. Saya sampaikan demikian tapi dia tetap bertahan pada keterangannya itu," ujarnya melanjutkan.

Baca juga: Hakim Heran Ricky Rizal Lebih Tertarik dengan Suara Romer ketimbang Tembakan Bharada E

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Nasional
Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Nasional
KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

Nasional
Dianggap Sudah Bukan Kader PDI-P, Jokowi Disebut Dekat dengan Golkar

Dianggap Sudah Bukan Kader PDI-P, Jokowi Disebut Dekat dengan Golkar

Nasional
PDI-P Tak Pecat Jokowi, Komarudin Watubun: Kader yang Jadi Presiden, Kita Jaga Etika dan Kehormatannya

PDI-P Tak Pecat Jokowi, Komarudin Watubun: Kader yang Jadi Presiden, Kita Jaga Etika dan Kehormatannya

Nasional
Menko Polhukam: 5.000 Rekening Diblokir Terkait Judi Online, Perputaran Uang Capai Rp 327 Triliun

Menko Polhukam: 5.000 Rekening Diblokir Terkait Judi Online, Perputaran Uang Capai Rp 327 Triliun

Nasional
Golkar Sebut Pembicaraan Komposisi Menteri Akan Kian Intensif Pasca-putusan MK

Golkar Sebut Pembicaraan Komposisi Menteri Akan Kian Intensif Pasca-putusan MK

Nasional
KPU: Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada Serentak 2024

KPU: Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Pasca-Putusan MK, Zulhas Ajak Semua Pihak Bersatu Wujudkan Indonesia jadi Negara Maju

Pasca-Putusan MK, Zulhas Ajak Semua Pihak Bersatu Wujudkan Indonesia jadi Negara Maju

Nasional
Temui Prabowo di Kertanegara, Waketum Nasdem: Silaturahmi, Tak Ada Pembicaraan Politik

Temui Prabowo di Kertanegara, Waketum Nasdem: Silaturahmi, Tak Ada Pembicaraan Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com