Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/01/2023, 11:37 WIB
Ardito Ramadhan,
Nicholas Ryan Aditya,
Fitria Chusna Farisa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bercerita tentang sejarah lahirnya partai yang dia pimpin.

Di hadapan ribuan kader yang hadir dalam acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-50 partai banteng, Selasa (10/1/2023), Megawati menyampaikan, PDI-P lahir dari perjalanan panjang Partai Demokrasi Indonesia (PDI).

PDI terbentuk pada 10 Januari 1973 sebagai hasil peleburan atau fusi sejumlah partai politik.

"Partai Demokrasi Indonesia lahir melalui fusi sebagai penggabungan Partai Nasional Indonesia (PNI), Partai Kristen Indonesia (Parkindo), Partai Katolik, Partai Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI), dan Partai Musyawarah Rakyat Banyak (Murba)," kata Megawati dalam pidatonya di Jakarta International Expo, Jakarta Pusat.

Baca juga: Buka Pidato HUT Ke-50 PDI-P, Megawati: Kangen Tidak sama Ibu?

Megawati bilang, PNI sendiri didirikan oleh sang ayah pada zaman penjajahan, tepatnya 4 Juni 1927.

Kepada ribuan kadernya, Mega lantas bertanya, apakah mereka tahu sosok ayahnya yang mendirikan PNI itu.

"Tahu nggak Bapak saya siapa?" tanya Megawati.

Audiens pun ramai-ramai meneriakkan nama Soekarno.

"Lho, kok nggak banyak yang tahu ya. Lha kok lemes ya. Siapa? " tanya Megawati lagi.

"Bung Karno!" seru audiens.

"Bung siapa? Yang keras dong," pinta Mega.

"Bung Karno!" teriak para kader lagi.

"Gitu dong," kata Mega puas.

Megawati bilang, butuh perjuangan besar buat Soekarno mendirikan partai politik saat itu. Sebabnya, Indonesia masih dalam masa penjajahan.

Upaya Soekarno untuk memerdekakan Indonesia bahkan mengancam keselamatannya sendiri. Bung Besar terpaksa keluar masuk penjara hingga dibuang jauh dari keluarga dan sanak saudara karena memperjuangkan kedaulatan rakyat.

Halaman Selanjutnya
Halaman:
Baca tentang


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com