Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/01/2023, 05:20 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PDI Perjuangan merayakan hari jadi yang ke-50 pada hari ini, 10 Januari 2023.

Bukan waktu singkat buat sebuah partai politik. Usia emas itu dicapai partai banteng melalui perjalanan panjang dan penuh dinamika.

Sejarah mencatat, PDI-P pernah menjadi partai nomor sekian yang dipandang sebelah mata.
Namun, perlahan, di bawah nama besar Megawati Soekarnoputri, "partai wong cilik" tersebut tumbuh sebagai parpol digdaya.

Baca juga: Sekjen Sebut Megawati Punya Kejutan di HUT PDI-P, Siap Umumkan Capres?

Dalam perjalanannya, PDI-P lama berkiprah sebagai oposisi. Meski, beberapa tahun belakangan, Mega dan jajarannya berjaya sebagai partai penguasa.

Berikut 50 tahun perjalanan PDI-P sebagai salah satu partai tertua yang hingga kini masih eksis di Indonesia.

Cikal bakal

Kelahiran Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) diawali dengan berdirinya Partai Demokrasi Indonesia (PDI). PDI sendiri merupakan bentuk peleburan atau fusi dari sejumlah partai politik.

Saat itu, sejumlah parpol golongan nasionalis bergabung menjadi satu, di antaranya Partai Nasional Indonesia (PNI) yang didirikan Soekarno pada 4 Juli 1927.

Selain PNI, ada pula Partai Musyawarah Rakyat Banyak (Murba), Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI), Partai Kristen Indonesia (Parkindo), dan Partai Katolik.

Tepat 10 Januari 1973, kelimanya sepakat membentuk wadah baru bernama Partai Demokrasi Indonesia (PDI). Tanggal inilah yang hingga kini diperingati sebagai hari lahir PDI Perjuangan.

Baca juga: Soal Kejutan di HUT PDI-P, Hasto Singgung Deklarasi Pencapresan Jokowi untuk Pemilu 2019

Guncangan besar

Lahir pada era Orde Baru rezim Presiden Soeharto, PDI yang kental dengan semangat ideologi Soekarno kerap diintervensi pemerintah. Partai berlambang banteng itu juga berkali-kali mengalami konflik internal.

Guncangan besar di tubuh PDI bermula ketika Megawati bergabung ke partai tersebut pada 1987. Saat itu, PDI dipimpin oleh Soerjadi.

Rupanya, kehadiran Megawati berhasil mendongkrak elektabilitas partai. Sebelumnya, PDI selalu menjadi partai buntut pada setiap pemilu dengan perolehan suara tak lebih besar dari Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Popularitas Megawati pun terus memelesat. Ini membuat Soerjadi merasa terancam dan ketar-ketir.

Baca juga: Hasto Sebut Megawati Sudah Bicara dengan Jokowi soal Capres PDI-P

Tahun 1993, Soerjadi kembali terpilih sebagai Ketua Umum PDI. Namun, jalan Soerjadi untuk kembali duduk di tahta tertinggi partai tersendat lantaran dia diterpa isu penculikan kader.

Atas dugaan itulah, PDI menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) di Surabaya. Dari KLB tersebut, Megawati terpilih sebagai Ketua Umum PDI, merebut kursi pimpinan tertinggi partai dari Soerjadi.

Halaman:
Baca tentang


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Didukung Relawan Pedagang Indonesia Maju, Prabowo Sebut Pengusaha Paling Tahu Kondisi Bangsa

Didukung Relawan Pedagang Indonesia Maju, Prabowo Sebut Pengusaha Paling Tahu Kondisi Bangsa

Nasional
Panglima TNI: Masalah Papua Belum Terselesaikan, Perlu Konsep Terintegrasi

Panglima TNI: Masalah Papua Belum Terselesaikan, Perlu Konsep Terintegrasi

Nasional
Kepala BNN Janji Miskinkan Bandar Narkoba dan Lemahkan Sumber Keuangannya

Kepala BNN Janji Miskinkan Bandar Narkoba dan Lemahkan Sumber Keuangannya

Nasional
Alasan Dewas KPK Tak Bawa Dugaan Pemerasan dan Gratifikasi Firli ke Sidang Etik

Alasan Dewas KPK Tak Bawa Dugaan Pemerasan dan Gratifikasi Firli ke Sidang Etik

Nasional
Ketika Prabowo Tertawa Pernah Difitnah Cekik dan Tampar Wakil Menteri...

Ketika Prabowo Tertawa Pernah Difitnah Cekik dan Tampar Wakil Menteri...

Nasional
11 Hari Kampanye, Jubir Timnas Anies-Muhaimin Klaim Gelombang Perubahan Makin Membesar

11 Hari Kampanye, Jubir Timnas Anies-Muhaimin Klaim Gelombang Perubahan Makin Membesar

Nasional
Prabowo: Kalau Ada Gagasan tapi Mau Joget, Enggak Boleh?

Prabowo: Kalau Ada Gagasan tapi Mau Joget, Enggak Boleh?

Nasional
RI Harap Pengaktifan Pasal 99 Piagam PBB Tekan DK Ambil Tindakan untuk Gaza

RI Harap Pengaktifan Pasal 99 Piagam PBB Tekan DK Ambil Tindakan untuk Gaza

Nasional
Khawatir Timbul Konflik, Cak Imin Sebut Kedatangan Pengungsi Rohingya ke Aceh Harus Disetop

Khawatir Timbul Konflik, Cak Imin Sebut Kedatangan Pengungsi Rohingya ke Aceh Harus Disetop

Nasional
KPU Bantah Ada Usul Hilangkan Saling Sanggah di Debat Capres Saat Rapat dengan Timses

KPU Bantah Ada Usul Hilangkan Saling Sanggah di Debat Capres Saat Rapat dengan Timses

Nasional
Tanggapi Rencana Ekspor Daun Kratom, Kepala BNN: Kami Pelajari Dulu

Tanggapi Rencana Ekspor Daun Kratom, Kepala BNN: Kami Pelajari Dulu

Nasional
KPU Pastikan Antar Capres-Cawapres Tetap Bisa Saling Respons dalam Debat

KPU Pastikan Antar Capres-Cawapres Tetap Bisa Saling Respons dalam Debat

Nasional
Mengundur-undur Seleksi Pengawas, Seluruh Anggota Bawaslu RI Dinyatakan Langgar Etik

Mengundur-undur Seleksi Pengawas, Seluruh Anggota Bawaslu RI Dinyatakan Langgar Etik

Nasional
Mahfud Makan Siang hingga Salat Jumat Bareng Anwar Ibrahim di Malaysia, Ini yang Dibicarakan

Mahfud Makan Siang hingga Salat Jumat Bareng Anwar Ibrahim di Malaysia, Ini yang Dibicarakan

Nasional
Profil Irjen Daniel Tahi Bonar Silitonga, Kapolda NTT yang Baru Ditunjuk Kapolri

Profil Irjen Daniel Tahi Bonar Silitonga, Kapolda NTT yang Baru Ditunjuk Kapolri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com