Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/01/2023, 19:21 WIB
Tatang Guritno,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera mengatakan, pihaknya tak menunggu pencalonan presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

Ia menyatakan bahwa partainya saat ini tengah fokus membangun koalisi bersama Partai Nasdem, dan Partai Demokrat. Adapun koalisi itu disebut Koalisi Perubahan, meski belum dilakukan deklarasi.

“PKS fokus membangun Koalisi Perubahan, agar ada kontestasi karya, dan gagasan,” ujar Mardani dihubungi Kompas.com, Senin (9/1/2023).

Baca juga: PKS Harap PDI-P Segera Umumkan Capres agar Publik Tahu Siapa Calon Pemimpin Masa Depan

Akan tetapi, ia berharap agar PDI-P tak terlalu lama menentukan figur calon presiden (capres). Sebab, hal itu mesti segera dilakukan agar publik segera mengetahui siapa calon pengganti Presiden Joko Widodo yang diusung PDI-P.

“Sebagai partai pemenang, dan terbesar, langkah yang sehat dan baik jika segera mengumumkan capresnya,” katanya.

“Karena akan mengajak parpol lain untuk bisa segera mengokohkan koalisi, agar sejak awal publik tahu siapa calon pemimpin ke depan,” sebut dia.

Diketahui Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto menyatakan bakal ada kejutan yang disampaikan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dalam perayaan HUT ke-50 PDI-P, Selasa (10/1/2023).

Ia menceritakan keputusan penting kerap disampaikan Mega tiba-tiba, contohnya saat kembali memilih Jokowi untuk mengikuti Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

"Ketika mengumumkan Pak Jokowi pada periode kedua saat itu pun di luar dugaan sehingga rekamannya hanya melalui handphone, melalui sosial media saat itu secara tiba-tiba Ibu (Megawati) menyampaikan hal itu," papar Hasto di kawasan Johar Baru, Jakarta Pusat, Minggu (8/1/2023), dikutip dari tayangan Kompas TV.

Baca juga: Pengamat Nilai Bakal Ada Gempa Politik jika PDI-P Umumkan Capres Besok

Adapun saat ini PDI-P belum menunjuk figur tertentu untuk menjadi capres.

Selama ini dua figur yang terus menjadi perbincangan publik, yang dianggap berpotensi menjadi capres adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Ketua DPR RI Puan Maharani.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Ganjar Ingin Aset Negara di IKN Dibangun dengan APBN

Ganjar Ingin Aset Negara di IKN Dibangun dengan APBN

Nasional
Tanggapan Jokowi Usai Menteri Bahlil Minta Tukin Naik di Depan Publik

Tanggapan Jokowi Usai Menteri Bahlil Minta Tukin Naik di Depan Publik

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Usul Saling Sanggah Dihapus, Pakar: Debat Bukan Cuma Pemaparan Program

TKN Prabowo-Gibran Usul Saling Sanggah Dihapus, Pakar: Debat Bukan Cuma Pemaparan Program

Nasional
Hukuman Angin Prayitno Diringankan Jadi 5 Tahun Penjara

Hukuman Angin Prayitno Diringankan Jadi 5 Tahun Penjara

Nasional
Kritik RUU DKJ, Anies: Demokrasi Kita Harusnya Maju Bukan Mundur

Kritik RUU DKJ, Anies: Demokrasi Kita Harusnya Maju Bukan Mundur

Nasional
Ketika Prabowo Makan Siang bersama Lesti Kejora hingga Nikita Mirzani...

Ketika Prabowo Makan Siang bersama Lesti Kejora hingga Nikita Mirzani...

Nasional
Soal RUU DKJ, Mendagri: Pemerintah Tak Setuju Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden

Soal RUU DKJ, Mendagri: Pemerintah Tak Setuju Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden

Nasional
Cerita Alam Ganjar soal 'Privilege' dan Godaan Jadi Anak Pejabat

Cerita Alam Ganjar soal "Privilege" dan Godaan Jadi Anak Pejabat

Nasional
Kampanye di Lampung, Anies Berikan Nama Adil untuk Anak Sapi

Kampanye di Lampung, Anies Berikan Nama Adil untuk Anak Sapi

Nasional
PDI-P Tolak Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden, Said Beberkan 4 Alasannya

PDI-P Tolak Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden, Said Beberkan 4 Alasannya

Nasional
Minta Realisasi Investasi di Luar Jawa Ditingkatkan, Jokowi: Masa 16.999 Pulau Hanya 52 Persen

Minta Realisasi Investasi di Luar Jawa Ditingkatkan, Jokowi: Masa 16.999 Pulau Hanya 52 Persen

Nasional
Dorong Kinerja Perusahaan, Dirut PTBA Raih Penghargaan The Best CEO in Beyond Coal

Dorong Kinerja Perusahaan, Dirut PTBA Raih Penghargaan The Best CEO in Beyond Coal

Nasional
Ramai-ramai Tolak Wacana Penunjukan Gubernur Jakarta oleh Presiden: Sekjen PDI-P hingga Cak Imin

Ramai-ramai Tolak Wacana Penunjukan Gubernur Jakarta oleh Presiden: Sekjen PDI-P hingga Cak Imin

Nasional
Vonis Diperberat, Lukas Enembe Dihukum Bayar Uang Pengganti Rp 47,8 Miliar

Vonis Diperberat, Lukas Enembe Dihukum Bayar Uang Pengganti Rp 47,8 Miliar

Nasional
Program Bagi-bagi Susu, TKN Prabowo-Gibran Buka Peluang Gandeng Industri Kecil

Program Bagi-bagi Susu, TKN Prabowo-Gibran Buka Peluang Gandeng Industri Kecil

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com