JAKARTA, KOMPAS.com - Jaksa penuntut umum (JPU) pada Kejaksaan Negeri (Kejari) Jakarta Selatan bakal membacakan tuntutan terhadap Ricky Rizal Wibowo atau Bripka RR pada, Senin (16/1/2023).
Ricky Rizal akan dituntut dalam kasus pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
“Selanjutnya jaksa penuntut umum tiba saatnya untuk melakukan tuntutan, kami jadwalkan satu minggu dari hari ini,” ujar Ketua Majelis Hakim Wahyu Iman Santoso dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (9/1/2021).
Baca juga: Tak Merasa Bersalah atas Terbunuhnya Brigadir J, Ricky Rizal: Saya Menyesali Kejadian Ini
Atas perintah Hakim tersebut, JPU kemudian menyampaikan ketidaksanggupannya jika pembacaan requisitoir atau surat tuntutan dilakukan pekan depan. Sebab, Jaksa menangani lima terdakwa sekaligus dalam kasus pembunuhan Brigadir J.
Selain Ricky Rizal, Jaksa juga menangani perkara Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Richard Eliezer atau Bharada E dan Kuat Ma’ruf.
“Kami mohon waktu, karena ini melihat banyak sekali dan kita satu tim dengan lima terdakwa,” kata Jaksa.
Jaksa kemudian memohon kepada Majelis Hakim agar membacakan putusan bisa dilakukan dua pekan ke depan.
“Oleh karena itu kami mohon waktu paling tidak dua minggu,” ucap jaksa.
Baca juga: Sidang Tuntutan Bharada E Dijadwalkan pada Rabu 11 Januari
Mendengar permohonan jaksa, Hakim Wahyu pun menolak permohonan tersebut. Hakim memutuskan agar pembacaan putusan Ricky Rizal tetap digelar pekan depan.
“Tidak bisa jaksa penuntut umum, kami dibatasi waktu, jadi satu minggu waktunya,” ujar Hakim Wahyu.
“Kami mohon pertimbangan majelis hakim apabila dalam waktu satu minggu,” timpal jaksa.
Baca juga: Betapa Kagetnya Sambo Tahu CCTV Rekam Brigadir J Masih Hidup, Berujung Terbongkarnya Kebohongan
“Kita sudah berikan pertimbangan, jadi kita itukan satu minggu jaksa penuntut umum,” tegas Hakim Wahyu.
Diketahui, Ricky Rizal didakwa melakukan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J bersama Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Richard Eliezer atau Bharada E dan Kuat Ma’ruf.
Dalam dakwaan disebutkan, Bharada E menembak Yosua atas perintah Ferdy Sambo yang kala itu masih menjabat sebagai mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri.
Peristiwa pembunuhan disebut terjadi lantaran adanya cerita sepihak dari istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, yang mengaku dilecehkan oleh Brigadir J di Magelang pada 7 Juli 2022.
Ferdy Sambo kemudian marah dan merencanakan pembunuhan terhadap Yosua yang melibatkan Bharada E, Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf di rumah dinasnya di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan pada 8 Juli 2022.
Akibat perbuatannya, Sambo, Putri, Richard, Ricky, dan Kuat didakwa melanggar Pasal 340 KUHP subsider Pasal 338 KUHP jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP jo Pasal 56 ke-1 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP). Kelimanya terancam pidana maksimal hukuman mati, penjara seumur hidup atau selama-lamanya 20 tahun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.