Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerindra Ngotot Capreskan Prabowo, Wacana Duet dengan Ganjar atau Puan Dinilai Mustahil

Kompas.com - 09/01/2023, 05:45 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menilai, mustahil untuk menempatkan Prabowo Subianto di kursi calon wakil presiden (cawapres) pada Pemilu 2024.

Sebabnya, bagi Gerindra, pencalonan ketua umumnya sebagai presiden tak bisa ditawar lagi.

"Mustahil bagi Gerindra untuk menyetujui skema koalisi dengan menempatkan Prabowo sebagai cawapres," kata Umam kepada Kompas.com, Minggu (8/1/2023).

Baca juga: Singgung Kader Keluar Jalur, Prabowo: Lain di Bibir Lain di Hati...

Baru-baru ini, partai berlambang garuda itu meresmikan kantor Badan Pemenangan Presiden Partai Gerindra.

Umam menilai, langkah tersebut merupakan pesan terbuka dari Gerindra untuk para calon mitra koalisinya, bahwa pencapresan Prabowo adalah harga mati.

Dengan situasi demikian, menurut Umam, sulit bagi Gerindra untuk berkoalisi dengan PDI Perjuangan, entah menjadi cawapres Ganjar Pranowo ataupun Puan Maharani.

Sebab, sebagai partai penguasa dua periode yang masih mengantongi elektabilitas tertinggi, hampir pasti PDI-P tak mau mengalah menempatkan kadernya di posisi calon RI-2.

"Langkah peresmian Badan Pemenangan Presiden Partai Gerindra ini secara otomatis menolak skema capres-cawapres Ganjar-Prabowo ataupun Puan-Prabowo," ujar Umam.

Baca juga: Sandiaga Tak Hadir Saat Prabowo Resmikan Kantor Badan Pemenangan Presiden Gerindra

Ketimbang PDI-P, lanjut Umam, lebih masuk akal jika Gerindra berkoalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Seandainya kedua partai berbesan, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dinilai tak akan keberatan menjadi cawapres Prabowo.

Namun demikian, skema ini kemungkinan ditolak Prabowo dan Gerindra mengingat tingkat elektoral Muhaimin yang kurang menjual.

"Prabowo sendiri masih berharap ada tokoh lain yang lebih powerful secara logistik, memiliki akar yang kuat dan berpengaruh secara politik, untuk memastikan kemenangan Prabowo dalam Pilpres 2024 mendatang," katanya.

Umam menambahkan, penegasan Gerindra soal pencapresan Prabowo sekaligus menutup peluang kader-kader lain memajukan diri, salah satunya Sandiaga Uno.

Berulang kali mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu menyatakan kesiapannya untuk menjadi capres jika partai menghendaki.

Namun, menurut Umam, Gerindra lebih baik kehilangan kadernya, tak terkecuali Sandiaga, ketimbang harus membatalkan pencalonan Prabowo sebagai presiden pada Pemilu 2024.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Pemerintah Akan Bentuk Satgas untuk Atasi Pornografi Anak 'Online'

Pemerintah Akan Bentuk Satgas untuk Atasi Pornografi Anak "Online"

Nasional
Ketum Projo Nilai 'Amicus Curiae' Tak Akan Pengaruhi Putusan Sengketa Pilpres di MK

Ketum Projo Nilai "Amicus Curiae" Tak Akan Pengaruhi Putusan Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Pakar Hukum Tata Negara Sebut Amicus Curiae Bukan Alat Bukti, tapi Bisa jadi Pertimbangan Hakim

Pakar Hukum Tata Negara Sebut Amicus Curiae Bukan Alat Bukti, tapi Bisa jadi Pertimbangan Hakim

Nasional
Operasi Penyelundupan Sabu Malaysia-Aceh, Tersangka Terima Upah Rp 10 Juta per Kilogram

Operasi Penyelundupan Sabu Malaysia-Aceh, Tersangka Terima Upah Rp 10 Juta per Kilogram

Nasional
Ramai Unjuk Rasa jelang Putusan MK, Menko Polhukam: Hak Demokrasi

Ramai Unjuk Rasa jelang Putusan MK, Menko Polhukam: Hak Demokrasi

Nasional
Dampingi Jokowi Temui Tony Blair, Menpan-RB: Transformasi Digital RI Diapresiasi Global

Dampingi Jokowi Temui Tony Blair, Menpan-RB: Transformasi Digital RI Diapresiasi Global

Nasional
Sekjen Gerindra Ungkap Syarat Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Sekjen Gerindra Ungkap Syarat Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Pelaku Penyelundupan Sabu Malaysia-Aceh Sudah Beraksi Lebih dari Satu Kali

Pelaku Penyelundupan Sabu Malaysia-Aceh Sudah Beraksi Lebih dari Satu Kali

Nasional
Menkominfo Ungkap Perputaran Uang Judi 'Online' di Indonesia Capai Rp 327 Triliun

Menkominfo Ungkap Perputaran Uang Judi "Online" di Indonesia Capai Rp 327 Triliun

Nasional
Bareskrim Usut Dugaan Kekerasan oleh Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal

Bareskrim Usut Dugaan Kekerasan oleh Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal

Nasional
Pengacara Korban Kaji Opsi Laporkan Ketua KPU ke Polisi Imbas Diduga Goda Anggota PPLN

Pengacara Korban Kaji Opsi Laporkan Ketua KPU ke Polisi Imbas Diduga Goda Anggota PPLN

Nasional
Sindir Kubu Prabowo, Pakar: Amicus Curiae Bukan Kuat-Kuatan Massa

Sindir Kubu Prabowo, Pakar: Amicus Curiae Bukan Kuat-Kuatan Massa

Nasional
OJK Sudah Perintahkan Bank Blokir 5.000 Rekening Terkait Judi 'Online'

OJK Sudah Perintahkan Bank Blokir 5.000 Rekening Terkait Judi "Online"

Nasional
Bareskrim Ungkap Peran 7 Tersangka Penyelundupan Narkoba di Kabin Pesawat

Bareskrim Ungkap Peran 7 Tersangka Penyelundupan Narkoba di Kabin Pesawat

Nasional
Pengacara Minta DKPP Pecat Ketua KPU Imbas Diduga Goda Anggota PPLN

Pengacara Minta DKPP Pecat Ketua KPU Imbas Diduga Goda Anggota PPLN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com