Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hakim Tanya Ferdy Sambo soal Ancaman ke Anak Buah: Kalau Tak Patuh, Nasibnya Sama seperti Yosua?

Kompas.com - 06/01/2023, 19:11 WIB
Fitria Chusna Farisa

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) mencecar Ferdy Sambo soal ancamannya ke anak buah terkait rekaman CCTV kasus kematian Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Ini hakim sampaikan ketika Sambo hadir sebagai saksi sidang kasus obstruction of justice atau perintangan penyidikan dengan terdakwa Hendra Kurniawan, Agus Nurpatria, dan Arif Rachman Arifin di PN Jaksel, Kamis (5/1/2023).

Mulanya, Sambo bercerita bahwa dia sempat memerintahkan anak buahnya mengamankan dan mengecek isi rekaman CCTV di sekitar rumah dinasnya yang tak lain merupakan tempat kejadian perkara (TKP) penembakan Yosua.

Baca juga: CCTV Bongkar Skenario Baku Tembak, Ferdy Sambo: Kalau Tahu dari Awal, Saya Hancurkan Sendiri

Ternyata, salah seorang anak buah Sambo, Arif Rachman Arifin, melapor bahwa isi rekaman CCTV itu berbeda dengan narasi kematian Yosua yang Sambo sampaikan.

Menurut penuturan Sambo, dirinya tiba di rumah dinas setelah terjadi baku tembak antara Brigadir J dengan Bharada E atau Richard Eliezer yang berujung tewasnya Yosua.

Sementara, rekaman CCTV memperlihatkan bahwa Yosua masih hidup ketika Sambo tiba di TKP penembakan di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022) sore.

"Dia (Arif Rachman Arifin) sampaikan, 'Mohon izin, Komandan, kami sudah lihat CCTV. Ini tidak sesuai dengan press conference dari Kapolres Metro Jakarta Selatan'," kata Sambo menirukan ucapan Arif.

"Nggak sesuai karena kalau di press conference itu (dinarasikan) Komandan masuk sesudah kejadian. Tetapi ini Komandan masuk, Yosua masih ada," lanjutnya.

Baca juga: Hakim Heran Ferdy Sambo Ajukan Screenshot Chat Jadi Alat Bukti, Kenapa HP Rusak Serempak?

Mendengar laporan Arif, Sambo terkejut. Mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri itu lantas meminta Arif percaya padanya, tanpa mengakui kebohongan dirinya.

Sambo juga bertanya, siapa saja yang sudah melihat isi rekaman CCTV itu. Dijawab oleh Arif, dia tak sendiri saat melihat rekaman tersebut, tetapi bersama anak buah Sambo yang lain yakni Chuck Putranto, Baiquni Wibowo, dan Ridwan Rhekynellson Soplanit.

Mendengar jawaban itu, Sambo mewanti-wanti Arif agar tak menyebarkan rekaman tersebut. Dia memperingatkan dengan nada mengancam.

Tak hanya itu, Sambo juga memerintahkan Arif menghapus dan memusnahkan rekaman CCTV tersebut.

"Kalau ada apa-apa kamu yang tanggung jawab," kata Sambo ke Arif saat itu.

Mendengar penjelasan itu, Hakim Ketua Ahmad Suhel lantas bertanya, apa maksud Sambo mengancam anak buahnya.

"Saudara katakan tadi, 'Kalau sampai ini bocor kalian berempat yang bertanggung jawab', itu maksudnya apa itu?" tanya Hakim Suhel.

Halaman:


Terkini Lainnya

Serahkan Kesimpulan ke MK, Kubu Anies-Muhaimin Yakin Permohonan Dikabulkan

Serahkan Kesimpulan ke MK, Kubu Anies-Muhaimin Yakin Permohonan Dikabulkan

Nasional
Soal 'Amicus Curiae' Megawati, Ganjar: Momentum agar MK Tak Buat April Mop

Soal "Amicus Curiae" Megawati, Ganjar: Momentum agar MK Tak Buat April Mop

Nasional
Ke Teuku Umar, Ganjar Jelaskan Alasannya Baru Silaturahmi dengan Megawati

Ke Teuku Umar, Ganjar Jelaskan Alasannya Baru Silaturahmi dengan Megawati

Nasional
Ganjar Tak Persoalkan Kehadiran Mardiono di Acara Halal Bihalal Golkar

Ganjar Tak Persoalkan Kehadiran Mardiono di Acara Halal Bihalal Golkar

Nasional
KPK Akan Ladeni Argumen Eks Karutan yang Singgung Kemenangan Praperadilan Eddy Hiariej

KPK Akan Ladeni Argumen Eks Karutan yang Singgung Kemenangan Praperadilan Eddy Hiariej

Nasional
Menlu Retno Beri Penjelasan soal Tekanan agar Indonesia Normalisasi Hubungan dengan Israel

Menlu Retno Beri Penjelasan soal Tekanan agar Indonesia Normalisasi Hubungan dengan Israel

Nasional
'One Way', 'Contraflow', dan Ganjil Genap di Tol Trans Jawa Sudah Ditiadakan

"One Way", "Contraflow", dan Ganjil Genap di Tol Trans Jawa Sudah Ditiadakan

Nasional
Kakorlantas Minta Maaf jika Ada Antrean dan Keterlambatan Selama Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024

Kakorlantas Minta Maaf jika Ada Antrean dan Keterlambatan Selama Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024

Nasional
KPK Sebut Tak Wajar Lonjakan Nilai LHKPN Bupati Manggarai Jadi Rp 29 Miliar dalam Setahun

KPK Sebut Tak Wajar Lonjakan Nilai LHKPN Bupati Manggarai Jadi Rp 29 Miliar dalam Setahun

Nasional
Serahkan Kesimpulan ke MK, KPU Bawa Bukti Tambahan Formulir Kejadian Khusus Se-Indonesia

Serahkan Kesimpulan ke MK, KPU Bawa Bukti Tambahan Formulir Kejadian Khusus Se-Indonesia

Nasional
Tim Hukum Anies-Muhaimin Serahkan 35 Bukti Tambahan ke MK

Tim Hukum Anies-Muhaimin Serahkan 35 Bukti Tambahan ke MK

Nasional
PPP Siap Gabung, Demokrat Serahkan Keputusan ke Prabowo

PPP Siap Gabung, Demokrat Serahkan Keputusan ke Prabowo

Nasional
PDI-P Jaring Nama Potensial untuk Pilkada DKI 2024, yang Berminat Boleh Daftar

PDI-P Jaring Nama Potensial untuk Pilkada DKI 2024, yang Berminat Boleh Daftar

Nasional
Hasto Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Bukan untuk Intervensi MK

Hasto Sebut "Amicus Curiae" Megawati Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Iran Serang Israel, Jokowi Minta Menlu Retno Upayakan Diplomasi Tekan Eskalasi Konflik Timur Tengah

Iran Serang Israel, Jokowi Minta Menlu Retno Upayakan Diplomasi Tekan Eskalasi Konflik Timur Tengah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com