Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelakar Ketua KPU Diadukan "Wanita Emas" soal Pelecehan: Saya Ini Ahli Maksiat....

Kompas.com - 05/01/2023, 16:15 WIB
Vitorio Mantalean,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy'ari akhirnya buka suara terkait dirinya diadukan ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) karena dituduh terlibat pelecehan seksual terhadap Hasnaeni, Ketua Umum Partai Republik Satu.

Hasyim sebelumnya diadukan tersangka kasus korupsi PT Waskita Beton Precast yang dijuluki Wanita Emas itu melalui kuasa hukumnya, Farhat Abbas.

"Kalau yang urusan Wanita Emas itu, nanti dulu, belum selesai. Nanti kalau saya diadukan itu, dalam sidang itu, saya akan buat pengakuan. Pertama, 'Yang Mulia, saya ini memang bajingan. Yang Mulia, saya ini ahli maksiat'," seloroh Hasyim saat berpidato di hadapan jajaran KPU daerah dalam rapat penataan daerah pemilihan (dapil), di kantor KPU RI, Kamis (5/1/2023).

Baca juga: Ketua KPU: Menyapa Saja Sekarang Harus Hati-hati

Hasyim menyinggung kata "kehormatan" yang menjadi nama DKPP. Ia berseloroh, karena nama itu, maka pengaduan atas dirinya salah alamat sebab DKPP seharusnya mengadili penyelenggara pemilu yang memiliki kehormatan.

"'Yang diadukan ke sini hanya orang-orang yang punya kehormatan. Sementara saya ini ahli maksiat, enggak pantes saya di bawa ke sini, Yang Mulia. Saya di bagian awal sudah ngaku ahli maksiat, Yang Mulia, saya enggak punya kehormatan'. Kan begitu logikanya," guraunya.

Baca juga: Ketua KPU Diadukan 2 Advokat ke DKPP terkait Pernyataan soal Sistem Proporsional Terbuka

Hasyim kemudian membawa gurauannya ke ranah yang lebih kontemplatif. Kata dia, ia akan meminta kepada majelis hakim untuk bertanya kepada hadirin dalam ruang sidang, siapa yang tidak pernah melakukan maksiat.


Hasyim menerangkan bahwa setiap insan adalah orang-orang berdosa dan setiap orang mengakuinya dalam doa.

"Kita ini masih sholat, masih berdoa robbi firli, ampuni, Tuhanku. Itu berarti kita ini masih mengaku ahli maksiat semua. Makanya enggak boleh sombong, masih ahli maksiat semua," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com