Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/01/2023, 10:55 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Elektabilitas Anies Baswedan sebagai kandidat calon presiden (capres) turun menurut survei terbaru Indikator Politik Indonesia.

Penurunan ini diduga disebabkan karena naiknya angka approval rating atau tingkat kepuasan publik terhadap Presiden Joko Widodo.

"Kenaikan approval rating presiden dalam temuan survei periode ini menjadi salah satu faktor memiliki kontribusi terhadap tingkat penuruan elektabilitas Anies," kata Peneliti Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro kepada Kompas.com, Kamis (5/1/2023).

Baca juga: Survei Indikator: Elektabilitas Ganjar 35,8 Persen, Anies 28,3 Pesen, Prabowo 26,7 Persen

Merujuk hasil survei Indikator Politik Indonesia periode 1-6 Desember 2022, elektabilitas Anies berada di angka 28,3 persen.

Besaran ini merosot sekitar 4 persen dibandingkan survei November 2022 yang mana tingkat elektoral Anies mencapai 32,2 persen.

Pada periode itu, elektabilitas mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut memang melonjak tinggi sekitar 7 persen, dari sebelumnya 25,7 persen pada survei periode September 2022.

Menurut Bawono, saat itu tingkat elektoral Anies meningkat karena approval rating terhadap presiden menurun.

Baca juga: Approval Rating Jokowi Naik, Hasto: Pengaruhi Elektoral Ganjar-Prabowo yang Naik, Anies Turun

Hal ini dinilai wajar lantaran Anies dicitrakan sebagai antitesa Jokowi. Sehingga, ketika tingkat kepuasan publik terhadap presiden turun, elektabilitas Anies justru naik, pun sebaliknya.

"Karena Anies memang dipersepsikan pemilih sebagai figur bakal capres antitesa Jokowi," ujar Bawono.

Lain Anies, lain lagi dengan Prabowo Subianto. Masih menurut survei terbaru Indikator Politik Indonesia, elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra itu naik di angka 26,8 persen.

Dibandingkan survei November 2022, tingkat elektoral Prabowo naik lebih dari 3 persen, dari sebelumnya 23,9 persen.

Menguatnya elektabilitas Menteri Pertahanan itu sejalan dengan kenaikan approval rating terhadap presiden.

"Ini menunjukkan bahwa pemilih melihat Prabowo Subianto sebagai figur bakal capres yang sejalan dengan Presiden Jokowi," kata Bawono.

Untuk diketahui, dalam survei terbaru Indikator Politik Indonesia periode 1-6 Desember 2022 yang dirilis Rabu (4/1/2023), angka kepuasan publik terhadap kinerja presiden mencapai di 71,3 persen. Rinciannya, 12,8 persen sangat puas dan 58,5 persen cukup puas.

Sementara, sebanyak 23,6 persen responden mengaku kurang puas dan 3,5 persen tidak puas sama sekali. Lalu, sebanyak 1,6 persen responden tak menjawab.

Baca juga: Nasdem Bantah Elektabilitas Anies Turun Karena Tingkat Kepuasan Publik pada Jokowi Naik

Angka kepuasan publik terhadap kinerja presiden ini naik sekitar 5 persen dibandingkan survei November 2022 yang mana approval rating terhadap Jokowi saat itu sebesar 66,2 persen.

Survei yang sama memperlihatkan bahwa elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai kandidat capres masih berada di urutan wahid dengan angka 35,8 persen.

Menyusul di urutan kedua Anies Baswedan dengan 28,3 persen, lalu Prabowo Subianto 26,7 persen.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Pemerkosaan Dianggap Persetubuhan Anak, Apakah 'Victim Blaming'?

Pemerkosaan Dianggap Persetubuhan Anak, Apakah "Victim Blaming"?

Nasional
Survei Indikator: Elektabilitas Prabowo Lampaui Ganjar, Anies Urutan Ketiga

Survei Indikator: Elektabilitas Prabowo Lampaui Ganjar, Anies Urutan Ketiga

Nasional
Menhan Prabowo Ingin Kerja Sama Indonesia-China Ditingkatkan

Menhan Prabowo Ingin Kerja Sama Indonesia-China Ditingkatkan

Nasional
Survei Litbang Kompas, PDI-P Paling Banyak Dipilih Warga NU

Survei Litbang Kompas, PDI-P Paling Banyak Dipilih Warga NU

Nasional
Saat Prabowo Usulkan Perdamaian dan Gencatan Senjata Rusia-Ukraina tetapi Ditolak

Saat Prabowo Usulkan Perdamaian dan Gencatan Senjata Rusia-Ukraina tetapi Ditolak

Nasional
Keriuhan Panggung Pilpres 2024: Ganjar-Anies Saling Sindir, Prabowo Berdiri di Garis Tengah

Keriuhan Panggung Pilpres 2024: Ganjar-Anies Saling Sindir, Prabowo Berdiri di Garis Tengah

Nasional
PN Jaksel Gelar Sidang Perdana Gugatan Eks Komisaris PT Wika Beton Lawan KPK

PN Jaksel Gelar Sidang Perdana Gugatan Eks Komisaris PT Wika Beton Lawan KPK

Nasional
KPK Harap Penangguhan Penahanan Eltinus Omaleng dkk Tak Ganggu Proses Hukum

KPK Harap Penangguhan Penahanan Eltinus Omaleng dkk Tak Ganggu Proses Hukum

Nasional
Penahanan Bupati Nonaktif Mimika Eltinus Omaleng Ditangguhkan

Penahanan Bupati Nonaktif Mimika Eltinus Omaleng Ditangguhkan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Keponakan Wamenkumham Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Keponakan Wamenkumham Digelar Hari Ini

Nasional
Erick Thohir dan Sandiaga Uno, Bukan Kader Partai tetapi Digadang-gadang Jadi Cawapres

Erick Thohir dan Sandiaga Uno, Bukan Kader Partai tetapi Digadang-gadang Jadi Cawapres

Nasional
Bung Karno, Antara Bandit dan Dewa

Bung Karno, Antara Bandit dan Dewa

Nasional
Dipolisikan soal Info Putusan MK, Denny Indrayana: Kalau Jadi Kriminalisasi, Saya Akan Lawan

Dipolisikan soal Info Putusan MK, Denny Indrayana: Kalau Jadi Kriminalisasi, Saya Akan Lawan

Nasional
[GELITIK NASIONAL] Gaduh Pemilu 2024: Isu Bocornya Putusan MK hingga Cawe-cawe Jokowi

[GELITIK NASIONAL] Gaduh Pemilu 2024: Isu Bocornya Putusan MK hingga Cawe-cawe Jokowi

Nasional
Tanggapi Surat Denny Indrayana untuk Megawati, Sekjen PDI-P: Tuduhan yang Berlebihan

Tanggapi Surat Denny Indrayana untuk Megawati, Sekjen PDI-P: Tuduhan yang Berlebihan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com