JAKARTA, KOMPAS.com - Jajak pendapat Indikator Politik Indonesia menunjukkan, elektabilitas pasangan calon (paslon) calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengalami penurunan.
Hasil itu nampak dari simulasi tiga bakal pasangan calon (paslon) capres-cawapres survei Indikator Politik Indonesia yang berlangsung 1-6 Desember 2022.
Saat ini, Anies-AHY memperoleh tingkat elektoral 30,4 persen. Padahal, dalam survei yang sama November 2022, tingkat elektabilitasnya ada di angka 35,4 persen.
Baca juga: Anies-Andika, Anies-AHY, atau Anies-Aher, Mana Paling Cocok?
Sebaliknya, paslon capres-cawapres Ganjar Pranowo dan Erick Thohir justru mengalami peningkatan elektabilitas sebanyak 4,6 persen.
Kali ini, keduanya memperoleh tingkat elektoral 38,6 persen. Sementara itu, pada survei November lalu, tingkat elektabilitasnya adalah 34 persen.
Kemudian, paslon capres-cawapres Prabowo Subianto dan Puan Maharani memiliki elektabilitas 19,8 persen, atau meningkat 0,5 persen dibandingkan hasil survei November 2022.
Dengan skema 3 paslon tersebut, elektabilitas Ganjar-Etho menempati posisi pertama, disusul Anies-AHY diperingkat kedua, dan Prabowo-Puan menempati urutan ketiga.
Baca juga: Diusulkan jadi Cawapres Ganjar, Erick Thohir: Saya Bukan Orang Partai
Survei ini melibatkan 1.220 responden yang dikumpulkan dari seluruh provinsi Tanah Air melalui wawancara tatap muka langsung.
Sampel ditarik menggunakan metode multistage random sampling. Dengan metode ini survei memiliki tingkat kepercayaan 95 persen serta margin of error kurang lebih 2,9 persen.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.