Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/01/2023, 15:06 WIB
Vitorio Mantalean,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menyambangi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), di kantor PBNU, Jakarta Pusat, Rabu (4/1/2023).

Dengan nada berguyon, kedua pihak sama-sama mengungkapkan kemungkinan dikerahkannya Banser (Barisan Ansor Serbaguna) NU untuk turut mengamankan Pemilu 2024.

"Bila KPU butuh Banser, ya nanti kita sediakan. Karena kita sudah menyumbangkan 1 Banser jadi komisioner (KPU)," ujar Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf, dalam jumpa pers, Selasa siang.

Baca juga: KPU Sowan PBNU, Bicara Tradisi Demokrasi dan Cegah Sentimen Primordial pada Pemilu 2024

Ucapan Yahya disambut tawa awak media dan para komisioner KPU RI, sebab Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari merupakan eks Kepala Satuan Koordinasi Wilayah (Satkorwil) Banser Jawa Tengah.

"Dan kita sumbangkan Banser-banser yang lain untuk kebutuhan yang ada tadi," imbuhnya.

"Saya pernah jadi anggota KPU jadi tahu bagaimana pusingnya komisioner hari ini," kata Yahya yang pernah duduk di kantor KPU pada Pemilu 1999.

Sementara itu, Hasyim menyampaikan bahwa PBNU menyatakan siap memberi dukungan dan bantuan untuk menyukseskan Pemilu 2024.

Dalam pertemuan tadi, kedua belah pihak juga sepakat untuk mengupayakan tradisi berdemokrasi yang rasional, menjauhi sentimen primordial, dan menggalang pendidikan politik warga.

Baca juga: KPU RI Tolak Dikaitkan dengan Kebakaran Mobil Anggota KPUD

Hasyim menganggap, besarnya jaringan NU hingga ke tingkat desa, dengan berbagai badan otonom di dalamnya, merupakan hal yang strategis untuk mengamankan pemilu.

"Yang penting pemilunya damai, aman, kan begitu, termasuk aman. Kalau beliau punya instrumen Banser kan sangat mungkin ditugaskan untuk ikut mengamankan pemilu," ungkap Hasyim.

Sebelumnya, Hasyim juga pernah mengungkapkan bahwa pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 menjadi tantangan tersendiri, khususnya dari segi keamanan.

Sebab, ini kali pertama Indonesia menyelenggarakan pilkada berbarengan di semua daerah. Ada kekhawatiran jumlah aparat kepolisian tidak berimbang dengan jumlah wilayah yang perlu diamankan dalam persiapan dan pelaksanaan Pilkada Serentak 2024.

Baca juga: Terima Kunjungan KPU, Muhammadiyah: Artinya Pemilu Jadi, Tidak Ditunda

"Pilkada-pilkada yang lalu kan sifatnya sporadis, di satu daerah ada pilkada, di satu daerah tidak ada pilkada, sehingga kalau di daerah yang sedang ada pilkada, ada eskalasi, kepolisian itu bisa menggerakkan pasukan dari daerah yang katakanlah sedang tidak menyelenggarakan pilkada ke wilayah yang menyelenggarakan pilkada," jelas Hasyim, 30 Desember 2022 lalu.

"Nah ini nanti 2024 situasinya semua (wilayah) pilkada, sehingga harus ada indikator-indikator yang cukup memadai untuk menggerakkan pasukan, misalkan dalam pengamanan," ungkapnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Arti Istilah Mutatis Mutandis dan Contohnya

Arti Istilah Mutatis Mutandis dan Contohnya

Nasional
Aturan Kampanye Pemilu oleh Pejabat Negara

Aturan Kampanye Pemilu oleh Pejabat Negara

Nasional
Tanggal 28 September Memperingati Hari Apa?

Tanggal 28 September Memperingati Hari Apa?

Nasional
Beri Sambutan Perdana sebagai Ketum PSI, Kaesang: Politik Jalan Ninja Kita

Beri Sambutan Perdana sebagai Ketum PSI, Kaesang: Politik Jalan Ninja Kita

Nasional
'Fit and Proper Test' Calon Hakim MK: 5 Selesai, 3 Dilanjutkan Besok

"Fit and Proper Test" Calon Hakim MK: 5 Selesai, 3 Dilanjutkan Besok

Nasional
Kaesang: Saya Diledek 'Kok Masuk Partai Kecil', 2024 PSI Akan Ada di DPR!

Kaesang: Saya Diledek "Kok Masuk Partai Kecil", 2024 PSI Akan Ada di DPR!

Nasional
Kaesang Bicara soal Bakal Capres Pilihan PSI, Kader Teriak 'Prabowo'

Kaesang Bicara soal Bakal Capres Pilihan PSI, Kader Teriak "Prabowo"

Nasional
KPK Teken MoU dengan ACRC Korea Selatan, Kawal Investasi yang Masuk Indonesia

KPK Teken MoU dengan ACRC Korea Selatan, Kawal Investasi yang Masuk Indonesia

Nasional
Soal Wacana Ganjar-Prabowo, Gerindra: PDI-P Itu Cinta Pertama Gerindra

Soal Wacana Ganjar-Prabowo, Gerindra: PDI-P Itu Cinta Pertama Gerindra

Nasional
Anies Selalu Nomor 3 di Survei, PKS Ungkit Keberhasilan Anies di Pilkada DKI 2017

Anies Selalu Nomor 3 di Survei, PKS Ungkit Keberhasilan Anies di Pilkada DKI 2017

Nasional
Pastikan Oknum Prajurit Kostrad Dihukum jika Terbukti Lecehkan Bawahan, Pangkostrad: Itu Berbahaya

Pastikan Oknum Prajurit Kostrad Dihukum jika Terbukti Lecehkan Bawahan, Pangkostrad: Itu Berbahaya

Nasional
Anies Bantah Singgung Prabowo soal Sebut Pesawat Lewat Saat Safari Politik di Makassar

Anies Bantah Singgung Prabowo soal Sebut Pesawat Lewat Saat Safari Politik di Makassar

Nasional
Kasus Dugaan TPPU Panji Gumilang, Polri Sudah Periksa 46 Saksi

Kasus Dugaan TPPU Panji Gumilang, Polri Sudah Periksa 46 Saksi

Nasional
Dihujat karena Gabung PSI, Kaesang: Tak Sebanding Tuduhan PKI, Antek Cina, Planga-plongo, Ijazah Palsu

Dihujat karena Gabung PSI, Kaesang: Tak Sebanding Tuduhan PKI, Antek Cina, Planga-plongo, Ijazah Palsu

Nasional
Prajuritnya Diduga Lecehkan Bawahan, Pangkostrad Akui Terkejut

Prajuritnya Diduga Lecehkan Bawahan, Pangkostrad Akui Terkejut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com