Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Uno Dinilai Punya Banyak Kans Jadi Cawapres, tapi Tidak Bersama Prabowo

Kompas.com - 04/01/2023, 06:44 WIB
Tatang Guritno,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dinilai punya banyak peluang untuk menjadi calon wakil presiden (cawapres) dalam kontestasi elektoral 2024.

Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam memaparkan sejumlah alasannya.

Pertama, Sandiaga saat ini menjabat sebagai menteri. Posisi itu bisa dimanfaatkan untuk menjaga konstituennya.

“Secara jaringan dan logistik, Sandiaga yang saat ini berada di pemerintahan tampaknya masih bisa mengonsolidasikan sel-sel pendukungnya melalui pemenuhan kompensasi, dan skema transaksional,” kata Umam dihubungi Kompas.com, Rabu (4/1/2023).

Baca juga: Sandiaga Uno Dinilai Tak Realistis Mau Nyapres lewat Gerindra, Pengamat: Secepatnya Mundur

Kedua, Sandiaga nampak menunjukan kedekatan dengan partai politik (parpol) selain Gerindra, yaitu Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Umam menilai Sandiaga dan PPP sangat mungkin bekerja sama karena saling membutuhkan.

“Salah satu partai yang didekati Sandiaga adalah PPP, yang saat ini benar-benar membutuhkan dukungan logistik besar untuk mempertahankan eksistensinya sebagai partai Senayan,” ujarnya.

“Di sisi lain, Sandiaga membutuhkan PPP sebagai kendaraan politik untuk bergaining position di Pilpres 2024,” kata Umam lagi.

Baca juga: Sandiaga Klaim Loyal, Gerindra: Harusnya Tak Mencalonkan di Partai Lain

Alasan ketiga, Sandiaga tak mungkin menjadi calon presiden (capres) karena partainya telah mengusung Prabowo Subianto.

Menurutnya, akan lebih memungkinkan Sandiaga maju sebagai cawapres.

Keputusan itu sekaligus membuatnya punya lebih banyak opsi, bisa tetap bertahan di Gerindra, atau hengkang dan menggunakan parpol lain sebagai jalan.

Namun, Umam mengatakan, jika Sandiaga memilih jalan sebagai cawapres, lebih baik tidak berpasangan dengan Prabowo seperti pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

“Pasangan Prabowo-Sandi sudah tidak relevan untuk Pilpres 2024. (Sebab) narasi anti-pemerintah tidak lagi relevan. Mengingat, keduanya sudah menjadi bagian dari pemerintahan Jokowi,” kata Umam.

Baca juga: Soal Sandiaga ke PPP, Mardiono: Tak Etis Kami Cabut Tanaman di Lahan Orang Lain

Sebelumnya, Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad meyakini Sandiaga kian dekat untuk berpindah haluan menjadi kader PPP.

Ia mengaku, mendapatkan informasi itu dari sejumlah kader PPP yang duduk di DPR RI.

Namun, Sandiaga Uno menampik wacana tersebut. Ia mengatakan masih berstatus kader Gerindra dan patuh pada arahan Prabowo.

Dasco pun menyiratkan pesan bahwa Gerindra tak akan mempertahankan Sandiaga jika tetap berambisi ingin mengikuti Pilpres 2024.

“Jadi apa yang kita sampaikan ini sebagai bentuk penghargaan pada alam demokrasi kita. Jadi tidak ada dari kita kemudian mau melarang apabila ada yang ingin ikut kontestasi, silahkan saja,” kata Dasco ditemui di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (3/1/2023).

“Ya tentunya tidak lewat Partai Gerindra kan gitu,” ujarnya lagi.

Baca juga: Sahabat: Sandiaga Uno Pengkhianat atau Pejuang? Kembali Lah ke Jalan yang Benar...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com