Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/01/2023, 09:26 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama Ari Junaedi menilai Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tak puas dengan Partai Gerindra soal pengusungan Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar.

Alasan itu yang melatarbelakangi Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid membuka kemungkinan kerja sama antara PKB dan Partai Nasdem.

“Manuver yang dilakukan PKB tidak terlepas dari ketidakpastian Cak Imin (Muhaimin Iskandar) diusung sebagai cawapresnya Prabowo,” kata Ari pada Kompas.com, Selasa (3/1/2023).

Menurutnya, manuver itu wajar dilakukan PKB karena posisi politiknya tak aman dalam koalisi bersama Gerindra.

Baca juga: Sinyal Kerja Sama PKB-Nasdem Dinilai Hanya Gertak Sambal untuk Gerindra

Namun, Ari menduga sinyal kerja sama PKB dengan Nasdem tak serius.

Hal itu dilakukan hanya untuk mendesak Gerindra agar segera mengawinkan Prabowo dan Muhaimin Iskandar sebagai pasangan calon (paslon) calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) untuk menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Sebab, banyak pertimbangan politik yang mesti dihitung PKB sebelum merapatkan diri ke Nasdem dan bakal Koalisi Perubahan yang juga dijajaki oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Demokrat.

Salah satunya, risiko PKB kehilangan suara karena banyak pendukungnya yang mendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Pendukungnya yang selama ini loyal terhadap Jokowi akan kecewa berat dengan pindah haluan elit PKB mendukung antitesis Jokowi yakni Anies Baswedan,” ujar Ari.

Baca juga: Beri Sinyal Hengkang jika Gerindra Pilih Ganjar-Prabowo, PKB: Cari Koalisi Cak Imin Jadi Capres atau Cawapres

Tak hanya itu, Ari memprediksi PKB tak punya semudah itu mendapatkan keinginannya agar Muhaimin Iskandar dipilih sebagai cawapres.

Pasalnya, Nasdem merupakan inisiator Koalisi Perubahan yang memiliki kekuasaan lebih tinggi.

“Sebagai pendatang baru dalam berkoalisi dengan Nasdem, tentu PKB harus siap menerima ‘arahan’ dari partai besutan Surya Paloh,” ujarnya.

“Konstituen PKB begitu solid di tataran akar rumput sehingga PKB akan rugi meminang Nasdem, dan tidak mendapatkan posisi cawapres,” kata Ari lagi.

Baca juga: Soal Kemungkinan Berpaling jika Cak Imin Ditawari Jadi Cawapres Anies, PKB Jawab Begini

Sebelumnya, Jazilul Fawaid mengatakan terbuka kemungkinan PKB merapat ke kubu Gondangdia, karena kedua parpol telah bekerja sama dalam Pilpres 2014 dan 2019.

Namun, pernyataan Jazilul langsung ditampik oleh Wakil Sekretaris Jenderal PKB Syaiful Huda.

Huda mengklaim hal itu merupakan pandangan pribadi Jazilul dan tidak merepresentasikan sikap PKB.

Secara terpisah, Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya menyambut baik wacana tersebut.

Willy optimis bergabungnya PKB bakal memberikan dampak signifikan pada Koalisi Perubahan. Salah satunya, kian beragam pilihan figur cawapres untuk Anies Baswedan.

“Ya tentu PKB ada Cak Imin, Demokrat ada Mas AHY, PKS ada Aher. Tentu nanti kita akan dudukkan bersama-sama siapa yang akan mendampingi Mas Anies,” kata Willy saat ditemui di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (2/1/2023).

Baca juga: Nasdem Sebut Pilihan Cawapres Anies Jadi Beragam jika PKB Bergabung

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

DSNG bersama Dubes Jerman Tinjau Mitra dan Penerima Manfaat Program SCPOPP

DSNG bersama Dubes Jerman Tinjau Mitra dan Penerima Manfaat Program SCPOPP

Nasional
Reaksi Keras Nasdem ke Mahfud Usai Beri Pesan Hati-hati Anies Dijegal Koalisi Sendiri

Reaksi Keras Nasdem ke Mahfud Usai Beri Pesan Hati-hati Anies Dijegal Koalisi Sendiri

Nasional
Safari Politik ke Cirebon, Ganjar Bakal Sowan ke Ulama dan Ponpes Dilanjutkan Bertemu 'Tiktokers'

Safari Politik ke Cirebon, Ganjar Bakal Sowan ke Ulama dan Ponpes Dilanjutkan Bertemu "Tiktokers"

Nasional
Lari Pagi di Cirebon, Ganjar Pranowo Sapa dan Tos dengan Warga

Lari Pagi di Cirebon, Ganjar Pranowo Sapa dan Tos dengan Warga

Nasional
Megawati: Banyak Amat Ya, yang Mau Jadi Cawapres

Megawati: Banyak Amat Ya, yang Mau Jadi Cawapres

Nasional
PAN Belum Sreg Usung Ganjar, Megawati Utus Puan Ke Kantor DPP PAN

PAN Belum Sreg Usung Ganjar, Megawati Utus Puan Ke Kantor DPP PAN

Nasional
Nasdem Mau Ajukan Praperadilan atas Penetapan Tersangka Johnny Plate, Kejagung Ingatkan Ini

Nasdem Mau Ajukan Praperadilan atas Penetapan Tersangka Johnny Plate, Kejagung Ingatkan Ini

Nasional
Belum 'Sreg' Dukung Ganjar, PAN Bakal Bertemu Prabowo

Belum "Sreg" Dukung Ganjar, PAN Bakal Bertemu Prabowo

Nasional
Blak-blakan PAN di Depan Megawati Mengaku Belum 'Sreg' Dukung Ganjar

Blak-blakan PAN di Depan Megawati Mengaku Belum "Sreg" Dukung Ganjar

Nasional
[POPULER NASIONAL] Kapolda Sulteng 'Disentil' Kurang Piknik | Cawapres Anies Mengerecut Satu Nama

[POPULER NASIONAL] Kapolda Sulteng "Disentil" Kurang Piknik | Cawapres Anies Mengerecut Satu Nama

Nasional
Bergabung PAN, Priyo Budi Santoso: Enggak Mudah Saya Putuskan

Bergabung PAN, Priyo Budi Santoso: Enggak Mudah Saya Putuskan

Nasional
Keluarga Minta Kasus Bripka AS Bunuh Diri Ditangani Bareskrim, Polri: Tidak Semua Ditarik ke Mabes

Keluarga Minta Kasus Bripka AS Bunuh Diri Ditangani Bareskrim, Polri: Tidak Semua Ditarik ke Mabes

Nasional
Tanggal 5 Juni Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Juni Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bicara Sosok Cawapres, Ganjar: Banyak Nama Hebat, Kita Tinggal Duduk Sambil Ngopi

Bicara Sosok Cawapres, Ganjar: Banyak Nama Hebat, Kita Tinggal Duduk Sambil Ngopi

Nasional
Pakar Sebut Persetubuhan ABG di Sulteng Pemerkosaan, Singgung Pola Relasi

Pakar Sebut Persetubuhan ABG di Sulteng Pemerkosaan, Singgung Pola Relasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com