JAKARTA, KOMPAS.com - Pengacara Bripka Ricky Rizal atau Bripka RR, Erman Umar, mengungkapkan bahwa kliennya hanya berani berbisik kepada Bharada Richard Eliezer atau Bharada E usai disuruh Ferdy Sambo menembak Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Bripka RR diketahui diperintahkan Sambo untuk memanggil Bharada E ke lantai 3 rumah Sambo di Jalan Saguling, Jakarta Selatan, usai menolak perintah menembak Brigadir J.
Hal tersebut Erman Umar sampaikan dalam persidangan kasus pembunuhan berencana Brigadir J dengan terdakwa Bripka Ricky Rizal di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Senin (2/1/2023).
Baca juga: Diyakini Bukan Aktor Utama Kasus Brigadir J, Status JC Bharada E Diprediksi Dikabulkan Hakim
Awalnya, Erman menjelaskan, saat Bripka RR dan rombongan tiba di rumah Sambo di Saguling, Jakarta Selatan, Sambo tiba-tiba memanggil ajudannya itu melalui handy talkiy (HT).
Ricky diminta untuk menghadap Sambo ke lantai 3 rumah Saguling.
"Di situ FS sampaikan, 'kamu tahu enggak ada kejadian di Magelang?' Karena pertanyaan yang seperti itu, Ricky menyatakan karena dilihat muka (Sambo) marah, 'saya tidak tahu, Pak'. Yang dia tahu hanya pertengkaran yang tidak dijelaskan apa," ujar Erman.
Erman mengatakan, Sambo memberitahu Ricky bahwa Brigadir J telah melecehkan istri Sambo, Putri Candrawathi.
Menurut pengakuan Ricky, Sambo menyatakan itu dengan kondisi marah dan menangis.
Usai memberitahu hal tersebut, Sambo meminta kesediaan Ricky untuk menembak Brigadir J.
"Kemudian dia (Sambo) minta saudara Ricky, 'kalau saya panggil Yosua, kalau dia melawan, berani enggak kamu backup dan tembak Yosua?' Jawaban Ricky, 'saya tidak berani, Pak. Karena mental saya tidak kuat'," tuturnya.
Erman mengungkapkan, Ricky dalam kondisi kebingungan usai perintah Sambo untuk menembak Brigadir J.
Karena Ricky menolak perintah itu, Sambo pun meminta Ricky agar memanggil Bharada E.
Baca juga: Persoalkan JC, Ferdy Sambo Dinilai Ingin Tarik Bharada E Jadi Aktor Utama Pembunuhan Brigadir J
Erman menegaskan, perintah Sambo untuk memanggil Bharada E saat itu tidak menyinggung sama sekali terkait penembakan atau perencanaan pembunuhan Brigadir J.
Saat Ricky turun ke lantai bawah, Bharada E sedang bersama-sama dengan ajudan Sambo yang lain, seperti Adzan Romer dan Daden.
Akan tetapi, walau sedang ramai-ramai, Ricky tidak berani terang-terangan saat memanggil Bharada E. Ricky hanya berbisik kepada Bharada E.
"Padahal kondisi di bawah ada semua ajudan, ada Romer, ada Daden, dan lain-lain. Tetapi kenapa kok Ricky tidak ada kemampuan untuk menyampaikan ramai-ramai itu? Dia hanya berbisik dan menyampaikan ke Eliezer, 'Richard, kamu dipanggil Bapak?' 'Ada apa, Bang?' 'Enggak tahu saya'," jelas Erman.
Erman mengatakan, Ricky tetap tidak membuka pembicaraan apa pun dengan ajudan di bawah, meski baru saja diperintah menembak Brigadir J.
Dia menduga Ricky saat itu dalam kondisi kebingungan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.