TAHUN Macan Air 2022 telah melalui kita. Awal 2023, tidak ada salahnya kita sebagai bangsa melakukan refleksi, menengok kembali berbagai pencapaian dan tantangan yang telah dilalui selama satu tahun lalu.
Mengambil berbagai hikmah dan pelajaran sebagai bekal perjalanan, sehingga lebih kuat mengarungi tahun 2023.
Tahun 2022 telah pergi dengan membawa beberapa episode penting dalam kehidupan berbangsa, di antaranya pandemi Covid-19 mulai perlahan meninggalkan kita.
Berbagai event yang melibatkan kerumunan, seperti kegiatan olah raga sudah boleh dihadiri penonton, perayaan hari besar keagamaan mulai dilakukan seperti sebelum pandemi, kegiatan mudik sudah tak menghadapi pembatasan, dan berbagai kegiatan lainnya.
Berbagai kegiatan yang tadinya bersifat online, mulai kembali dilakukan secara offline, seperti masa sebelum pandemi. Sudah banyak perkantoran dan perusahaan yang kembali menerapkan kehadiran fisik bagi karyawannya.
Begitu pula di sektor pendidikan, anak-anak kita sudah mulai melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka.
Kita patut angkat topi atas kerja keras pemerintahan di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang telah mampu mengendalikan pandemi, tanpa merusak kehidupan ekonomi nasional.
Keberhasilan penanganan pandemi serta berjalannya roda ekonomi banyak menuai pujian dunia. Salah satunya dalam rilis data Johns Hopkins University yang menyatakan Indonesia sebagai salah satu negara terbaik di dunia dalam menangani Pandemi Covid-19.
Walaupun pandemi telah mampu diredam dengan baik, namun pemerintah terlihat terus waspada. Sepanjang 2022, pemerintah tetap menerapkan standar prosedural pandemi dalam bentuk Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), meski dalam skala paling minimal, seperti tetap memakai masker dan menjaga jarak aman antar warga.
Hingga akhirnya Presiden Jokowi memutuskan untuk menghentikan PPKM mulai Jumat (30/12/2022). Seiring dengan makin kecilnya angka positivity rate mingguan, bed occupancy rate, serta angka kematian.
Dengan dicabutnya kebijakan itu, maka sudah tidak ada lagi pembatasan kerumunan dan pergerakan masyarakat.
Makin terkendalinya pandemi Covid-19 menjadi angin segar bagi recovery ekonomi nasional yang sempat mengalami resesi saat pandemi.
Sepanjang 2022, perekonomian nasional ditandai dengan tren pertumbuhan positif dari 5,01 persen kuartal I naik menjadi 5,72 persen kuartal III.
Kondisi ekonomi domestik yang stabil tahun 2022 patut kita syukuri. Walaupun secara bersamaan perekonomian global sedang menghadapi ketidakpastian seperti krisis energi, pangan, dan inflasi tinggi setelah meletusnya perang Rusia dengan Ukraina.
Pertumbuhan ekonomi dunia tahun 2022 hanya mencapai 3,2 persen, berimbas dengan adanya 16 negara yang menjadi "pasien" IMF dan 28 negara lainnya mengantre untuk mendapatkan bantuan pendanaan dari IMF.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.