JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI Laksamana Madya TNI Aan Kurnia memprediksi, eskalasi konflik di Laut China Selatan (LCS) berpotensi mengalami kenaikan.
"Potensi isu keamanan maritim tahun 2023, antara lain konflik LCS berpotensi mengalami peningkatan eskalasi," ujar Aan dalam keterangannya, Kamis (29/12/2022).
Baca juga: Bakamla Sebut Pencurian Ikan dan Penyelundupan Jadi Ancaman Paling Serius Keamanan Laut Indonesia
Aan mengatakan, penyelundupan narkoba jaringan internasional juga diprediksi masih tinggi pada tahun depan, hal itu karena adanya kebijakan legalisasi ganja di Thailand.
"Perdagangan ganja Aceh-Thailand terkait dilegalkannya ganja di negara tersebut (Thailand)," kata Aan.
Lebih jauh, Aan menuturkan, indeks keamanan laut Indonesia nilainya saat ini 53 dari maksimal 100. "Jadi masih kategori cukup. Enggak dikurangi, enggak dilebihkan," kata dia.
Baca juga: Vietnam Dukung Sikap ASEAN soal Laut China Selatan
Di sisi lain, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengisyaratkan akan menambah prajurit atau personel di Laut Natuna. Penambahan prajurit itu ditujukan untuk mengamankan daerah perbatasan Laut China Selatan.
"Mungkin untuk Natuna nanti yang akan kami tambah. Kalau (daerah perbatasan) yang lain saya kira selama ini sudah terlaksana dengan baik, enggak perlu penambahan. Mungkin Natuna yang akan ada penambahan," ujar Yudo di Lapangan Trisila Markas Besar AL, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis, 29 Desember.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.