JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar menyampaikan sampai saat ini masih terdapat lebih dari 500 warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi anggota kelompok teroris di luar negeri, atau foreign terrorist fighter (FTF), dan tersebar di wilayah konflik dari Suriah hingga selatan Filipina.
Boy mengatakan, BNPT mencatat sebanyak 545 orang Indonesia yang menjadi FTF masih berada di zona konflik Suriah dan Irak.
Menurut Boy, dari 1.403 orang Indonesia yang menjadi FTF, 545 di antaranya masih ada di zona konflik Suriah dan Irak.
Baca juga: Wapres Maruf Amin: Teroris Itu Bukan Islam, Sudah Jelas
Dari jumlah itu, kata Boy, 128 orang dilaporkan meninggal dunia, 174 orang menjadi returning, 556 orang menjadi deportan.
"Ini sudah kembali yang 556 orang ini," kata Boy pada acara Pernyataan Pers Akhir Tahun 2022 BNPT di Jakarta, Rabu (28/12/2022), seperti dikutip dari Tribunnews.com.
Boy mengatakan, data itu didapat dari Satuan Tugas penanggulangan FTF RI yang melakukan validasi bersama Ditjen Imigrasi, Ditjen Bea Cukai, Densus 88.
Mereka melakukan kegiatan profiling terhadap WNI yang berada di zona konflik Suriah dan Irak.
Baca juga: Kepala BNPT Yakin Umar Patek Bakal Jadi Warga Negara Baik Setelah Bebas
Selain itu, kata Boy, Satgas juga mencatat terdapat 37 WNI yang menjadi FTF di selatan Filipina. Mereka bersembunyi di wilayah konflik di Daerah Otonomi Mindanao.
Boy melanjutkan, Satgas FTF RI mencatat ada sebanyak 21 WNI yang menjadi FTF di Afghanistan, dan 11 orang menjadi deportan. Satgas juga mencatat terdapat 138 anak-anak dalam kelompok tersebut.
"Dalam hal ini, kebijakan pemerintah kita melakukan asesmen terhadap anak-anak yang menjadi penyintas," kata Boy.
Baca juga: BNPT Sebut Agus Sujatno adalah Napiter yang Tolak Program Deradikalisasi
Boy mengatakan, Satgas FTF RI telah berkoordinasi untuk melakukan pengembalian terhadap 17 WNI yang dideportasi dari berbagai negara karena terlibat aktivitas kelompok milisi.
Menurut Boy, saat ini sebanyak 6 WNI telah dipulangkan ke daerah asal. Sedangkan 11 WNI lainnya masih menjalani proses deradikalisasi di rumah perlindungan dan trauma center Kementerian Sosial di Bambu Apus, Jakarta Timur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.