JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat militer dari Center for Intermestic and Diplomatic Engagement (CIDE), Anton Aliabbas mengatakan, pemeliharaan dan perawatan (harwat) alutsista harus menjadi atensi Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) yang baru, Laksamana Muhammad Ali.
"Selain dengan meningkatkan akuntabilitas dan transparansi proses pengadaan alutsista, Ali juga dapat membantu membangun formulasi dalam pengelolaan pemeliharaan dan perawatan harwat alutsista," kata Anton saat dihubungi, Rabu (28/12/2022).
Anton menyebutkan, keragaman alutsista yang dimiliki TNI AL membawa kompleksitas tersendiri dalam harwat alutsista.
"Oleh karena itu, ketersediaan daftar identifikasi semua jenis alutsista TNI AL akan menjadi penting untuk menghitung life cycle cost alutsista," ujar Anton.
Baca juga: Jokowi Dinilai Tepat Lantik Muhammad Ali Jadi KSAL
Daftar identifikasi alutsista itu nantinya menjadi pijakan bagi Kementerian Pertahanan, Bappena, dan Mabes TNI untuk menyusun formula terkait harwat.
Dengan demikian, kata Anton, proses harwat tidak lagi berdasarkan selera, tetapi berbasis data akurat.
Presiden Joko Widodo melantik Muhammad Ali menjadi KSAL di Istana Negara, Jakarta, Rabu ini.
Baca juga: Selain Muhammad Ali, Ini Sosok Lain Eks Pangkogabwilhan I yang Jadi KSAL
Pelantikan ini berdasarkan Surat Keputusan Presiden Nomor 100/TNI Tahun 2022 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan KSAL yang dibacakan Sekretaris Militer Presiden Laksamana Muda TNI Hersan.
Adapun Ali dilantik menjadi KSAL menggantikan Laksamana Yudo Margono yang menjabat sebagai panglima TNI sejak Senin (19/12/2022) pekan lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.