JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan I) Laksamana Madya Muhammad Ali resmi memegang tongkat kepemimpinan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL).
Jabatan baru yang diemban Ali meneruskan KSAL sebelumnya, yakni Laksamana Yudo Margono yang kini menduduki posisi Panglima TNI menggantikan Jenderal Andika Perkasa yang akan resmi pensiun pada 1 Januari 2023.
Abituren Akademi Angkatan Laut (AAL) 1989 itu sah menjadi orang nomor satu di matra laut setelah menjalani prosesi pelantikan yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu (28/12/2022).
Pelantikan ini berdasarkan Surat Keputusan Presiden Nomor 100/TNI Tahun 2022 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan KSAL yang dibacakan Sekretaris Militer Presiden Laksamana Muda Hersan.
Baca juga: Jokowi Resmi Lantik Laksdya Muhammad Ali jadi Kepala Staf TNI AL
Setelah surat keputusan selesai dibacakan, Jokowi lalu memimpin pengambilan sumpah jabatan Ali.
"Demi Allah, saya bersumpah bahwa saya akan setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darma bakti saya kepada bangsa dan negara," kata Ali.
Dengan pelantikan ini, Ali pun resmi naik pangkat menjadi laksamana. Tanda pangkat bintang empat itu lalu disematkan langsung oleh Jokowi ke pundak Ali.
Dengan posisi baru tersebut, Ali secara otomatis akan meletakan tongkat komando Pangkogabwilhan I yang telah ia ampu sejak 2 Agustus 2021 sampai 28 Desember 2022 kepada calon penerusnya.
Diketahui, sebelum menjadi KSAL, Yudo merupakan Pangkogabwilhan I pertama yang menjabat pada 24 September 2019 hingga 26 Mei 2020.
Posisi Pangkogabwilhan I inilah yang turut melambungkan nama Yudo di kancah kepemimpinan militer level nasional.
Baca juga: Tugas KSAL Muhammad Ali dari Jokowi: Konsentrasi Kedaulatan di Laut
Kala itu, Yudo sukses menangani permasalahan pelik, mulai dari kehadiran kapal nelayan asing yang memasuki wilayah Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI), tepatnya di Laut Natuna Utara, Kepulauan Riau, hingga penanganan Covid-19 ketika awal merebak di Tanah Air.
Adapun Kogabwilhan I merupakan komando utama operasi (kotamaops) yang berada langsung di bawah Markas Besar (Mabes) TNI.
Kelahiran Kogabwilhan I berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2019 tentang Susunan Organisasi Tentara Nasional Indonesia tertanggal 18 Oktober 2019.
Tak hanya Kogabwilhan I, peraturan tersebut juga melahirkan Kogabwilhan II dan Kogabwilhan III yang sama-sama berada di bawah Mabes TNI.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.