JAKARTA, KOMPAS.com - Tim panitia seleksi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) memutuskan memilih Direktur Utama PT Krakatau Steel Tbk., Silmy Karim, sebagai Direktur Jenderal (Dirjen) Imigrasi yang baru.
Silmy Karim unggul dari 2 kandidat lainnya yakni Staf Ahli Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Bidang Ekonomi Lucky Agung Binarto, dan Purnawirawan TNI AU sekaligus Kabalitbang Kementerian Pertahanan Julexi Tambayong.
Sekretaris Jenderal Kemenkumham sekaligus Ketua Panitia Seleksi Dirjen Imigrasi, Andap Budhi Revianto menyampaikan, penunjukan Silmy Karim yang merupakan Direktur Utama PT Krakatau Steel Tbk., telah melalui proses seleksi yang terdiri dari berbagai tahapan.
Baca juga: Bos Krakatau Steel Silmy Karim Jadi Dirjen Imigrasi
"Silmy Karim terpilih setelah mengikuti rangkaian seleksi terbuka Dirjen Imigrasi mulai dari sejak proses administrasi dan rekam jejak, seleksi kompetensi bidang melalui penulisan makalah, seleksi kompetensi manajerial dan sosial kultural melalui asesmen oleh Badan Kepegawaian Negara, hingga wawancara oleh Tim Pansel," ujar Andap dalam keterangannya, Senin (26/12/2022).
Sebelum mengikuti seleksi Dirjen Imigrasi, Silmy malang melintang di badan usaha milik negara.
Bahkan ada sebuah kejadian yang cukup diingat ketika Silmy menghadiri rapat dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Baca juga: Profil Silmy Karim, Ahli Manajemen Pertahanan yang Jadi Dirjen Imigrasi
Peristiwa itu terjadi pada 14 Februari 2022 lalu. Saat itu Silmy sebagai Dirut PT Krakatau Steel (Persero) Tbk., mengikuti rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI.
Rapat itu membahas perkembangan smelter di Kalimantan Selatan, proyek blast furnace yang mangkrak, dan meminta penjelasan mengenai impor baja.
Saat itu Silmy sempat terlibat perdebatan dengan Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Bambang Haryadi.
Bambang menilai Silmy tak menghargai anggota Komisi VII DPR RI. Ia lalu mempersilakan Silmy keluar setelah sempat terjadi adu mulut.
Baca juga: Sosok Dirut Krakatau Steel Silmy Karim yang Diusir DPR
"Baik, kalau memang harus keluar, kita keluar," ujar Silmy dalam RDP.
Tantangan Silmy memantik kemarahan sejumlah anggota Komisi VII DPR yang mengikuti RDP.
Beberapa orang sempat berbicara dan meminta Silmy keluar dari ruang rapat.
"Untuk menjaga marwah kita punya sidang ini, kalau beliau sudah nantangin gitu ya keluar saja," kata salah satu anggota Komisi VII.
Mendapat respons dari sejumlah anggota Komisi VII, Silmy sempat berupaya meminta maaf dan menjelaskan bahwa ia tidak bermaksud menantang Komisi VII DPR.
Baca juga: Kisah Silmy Karim di Balik Kesuksesan TNI Sabet Juara Lomba Tembak sampai Buat Australia dan AS Keki