JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyarankan kepada seorang calon ibu atau ibu untuk tidak hamil di atas usia 35 tahun.
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengatakan, idealnya seorang ibu mengandung atau hamil adalah di usia 20 sampai 35 tahun.
"Hamil yang sehat antara usia 20 sampai dengan usia 35 tahun," kata Hasto kepada Kompas.com, Sabtu (24/12/2022).
Baca juga: BKKBN: Dalam Setahun, Jumlah Keluarga di RI Bertambah 2.271.917
Menurut Hasto, ibu yang hamil di usia 20-30 tahun dapat menghindari terjadinya risiko kematian, perburukan kesehatan dan kondisi janin dalam kandungan.
Sebab, jika hamil di atas usia tersebut, potensi timbulnya kandungan yang mengalami kelainan atau cacat bawaan (kongenital) seperti gangguan fungsi organ atau bagian tubuh tertentu bisa saja terjadi.
"Kehamilan risiko tinggi, kematian ibu meningkat, cacat pada bayi meningkat," kata Hasto.
Dalam kesempatan berbeda, BKKBN juga pernah menegaskan bahwa angka kematian ibu dan bayi yang tinggi masih menjadi ancaman bagi pembangunan sumber daya manusia (SDM) di Indonesia.
Baca juga: Konsisten Turunkan Stunting 2,7 Persen Per Tahun, Pemprov Riau Terima Penghargaan dari BKKBN
Hasto menyatakan, dari 1.000 kelahiran baru, 24 bayi di antaranya dinyatakan meninggal dunia.
“Kita semua harus merasa prihatin, angka kematian ibu dan bayi masih tinggi. Kita bayangkan sejenak bahwa angka kematian bayi kita masih 24 per 1.000," kata Hasto dalam webinar bertajuk Remaja Peduli Kesehatan Reproduksi, Stunting, dan Penurunan Angka Kematian Ibu, Senin (15/8/2022).
"Artinya, setiap 1.000 kelahiran yang mati 24. Kalau ada 100 orang melahirkan yang mati antara 2 dan 3,” terang dia.
Sementara itu, tingginya angka kematian ibu dan bayi juga bisa disebabkan oleh berbagai faktor risiko yang terjadi misalnya fase sebelum hamil.
Baca juga: Kepala BKKBN Sebut Ratusan Keluarga Terdampak Gempa Cianjur Berisiko Tinggi Stunting
Lazimnya, tingginya kematian yang menimpa ibu dan bayi disebabkan oleh kondisi wanita usia subur yang anemia, kurang energi kalori, obesitas, mempunyai penyakit penyerta seperti tuberculosis dan lain-lain.
Kemudian ketika hamil, ibu juga mengalami berbagai penyulit seperti hipertensi, perdarahan, anemia, diabetes, infeksi, penyakit jantung dan penyakit lainnya.
Oleh sebab itu, BKKBN memberikan saran untuk dapat mencegah kematian ibu dan bayi dengan fase kehamilan yang ideal untuk keselamatan ibu dan bayi serta tumbuh kembangnya.
Baca juga: Kepala BKKBN: Stunting pada Anak Tidak Genetik, tapi karena Salah Urus
“Bisa dibayangkan, bisa 2.000-3.000 ibu melahirkan mati setiap tahunnya di Indonesia. Kematian ibu dan bayi sebagian besar adalah preventable atau kematian-kematian yang bisa dicegah,” kata Hasto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.