Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merespons Survei Charta Politika soal Ganjar, Golkar: Syarat Jadi Capres Pegang Tiket Partai

Kompas.com - 23/12/2022, 18:34 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Politikus Partai Golkar Maman Abdurrahman merespons survei Charta Politika yang mendapati kebanyakan pemilih Golkar justru mendukung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) ketimbang Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto.

Maman mengingatkan bahwa, syarat terpenting dari seorang capres adalah memegang dukungan tiket dari partai.

"Itu kan pemetaan survei, tentunya banyak banget faktor-faktor. Dari awal saya sudah bilang tadi bahwa syarat mencalonkan menjadi calon presiden itu adalah dukungan tiket partai," ujar Maman saat ditemui di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (23/12/2022).

Maman mengatakan, percuma apabila seorang capres tertentu memiliki dukungan banyak, tapi tidak punya dukungan dari partai.

Baca juga: Charta Politika: Mayoritas Pemilih PDI-P dan Golkar Pilih Ganjar sebagai Capres

Ia menekankan bahwa hal itu yang menjadi pegangan Partai Golkar sejauh ini.

"Mau bilang nanti Ganjar surveinya 100 persen pun, Anies surveinya 1.000 persen, Pak Prabowo surveinya 500 persen, tapi kalau enggak ada dukungan partai (percuma). Jadi bagi saya pegangannya di situ saja, aspek formalnya saja," katanya.

Oleh karena itu, kata Maman, Golkar hanya memegang survei Charta Politika tersebut sebagai referensi saja.

Ia menegaskan bahwa Partai Golkar bertumpu pada siapa capres yang mendapat dukungan partai untuk maju di pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

"Jadi salah satu pegangan Partai Golkar adalah syarat mencalonkan calon presiden adalah dukungan partai, thats it. Selesai," ujar Maman.

Baca juga: Sekjen Golkar Singgung Bentrok di PDI-P, Djarot Ingatkan Tak Campuri Rumah Tangga Partai Lain

Sebelumnya, lembaga survei Charta Politika mendapati pemilih sejumlah partai politik besar seperti PDI-P, Golkar, hingga PPP memilih Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai capres jika Pilpres.

Pemilih PDI-P yang mendukung Ganjar sebagai capres mencapai 68,3 persen. Kemudian, pemilih Golkar sebanyak 37,3 persen, dan pemilih PPP sebanyak 27,8 persen.

Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya bahkan mengatakan, pemilih PDI-P semakin bulat mendukung Ganjar.

"PDI-P makin bulat suaranya 68,3 persen dari seluruh pemilih PDI-P menyatakan memilih Ganjar Pranowo," ujar Yunarto dalam jumpa pers virtual, Kamis (22/12/2022).

Selanjutnya, Yunarto mengungkapkan temuan menarik terkait Partai Golkar, di mana mayoritas pemilihnya ternyata memilih Ganjar yang merupakan kader PDI-P.

Padahal, sejauh ini, Partai Golkar menggaungkan akan mendeklarasikan Ketua Umum mereka Airlangga Hartarto sebagai Capres 2024.

"Golkar ternyata paling banyak memilih Ganjar, ada 37,3 persen dari pemilih Golkar yang memilih Ganjar. Hanya 6,4 persen yang menyatakan memilih Airlangga. Ini PR (pekerjaan rumah) besar juga," kata Yunarto.

Baca juga: Survei Charta Politika: PDI-P Juara Disusul Gerindra dan Golkar, Nasdem Merosot

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com