JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Koordinator Sekretaris Pribadi (Korspri) eks Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Ferdy Sambo, Chuck Putranto mengaku mendatangi kompleks Polri Duren Tiga setelah mendengar informasi adanya anggota Divisi Provos ke rumah tersebut.
Chuck mengaku, mendapatkan informasi dari Anggota Sekretaris Pribadi (Spri) bernama Edwin yang melaporkan adanya anggota Provos ke rumah dinas Sambo dengan membawa senjata laras panjang.
Baca juga: Chuck Putranto Mengaku ke Duren Tiga Setelah Dengar Ada Anggota Provos Bawa Senjata Panjang
Adapun rumah dinas tersebut merupakan tempat kejadian perkara (TKP) tewasnya Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J pada 8 Juli 2022.
Hal itu diungkapkan Chuck saat dihadirkan jaksa penuntut umum (JPU) sebagai saksi kasus obstruction of justice atau perintangan proses penyidikan terkait perkara dugaan pembunuhan berencana Brigadir J untuk terdakwa Irfan Widyanto.
“Kenapa saudara ke situ? Apakah disuruh merapat ke situ?” tanya Ketua Majelis Hakim Afrizal Hadi dalam persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Jumat (23/12/2022).
Atas pertanyaan tersebut, Chuck pun menjelaskan bahwa 8 Juli 2022 bertepatan dengan sidang etik peninjauan kembali putusan Raden Brotoseno yang kembali menjadi polisi setelah bebas dari penjara.
Diketahui, Brotoseno terbukti menerima suap sebesar Rp 1,9 miliar dari proses penyidikan tindak pidana korupsi cetak sawah di daerah Ketapang, Kalimantan Barat, pada 2016.
Baca juga: Kuasa Hukum Sebut Kompol Chuck Putranto Masih Polisi, Bandingnya Masih Proses
Kala itu, Brotoseno berpangkat Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) dan menjabat sebagai Kepala Unit III Subdit III Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri.
Terkait kasus tersebut, Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat memvonis Brotoseno selama 5 tahun penjara.
Brotoseno kemudian dinyatakan bebas bersyarat pada 15 Februari 2020 dan kembali aktif menjadi polisi setelah menjalani pidana tersebut.
Ia kembali bertugas di kepolisian lantaran hasil sidang kode etik pada 2020 memutuskannya tidak dipecat dari Polri. Ia bertugas sebagai staf di Divisi Teknologi, Informasi, dan Komunikasi (Div TIK) Polri.
Berdasarkan hasil sidang kode etik yang dibagikan Kadiv Propam Polri yang saat itu dijabat Ferdy Sambo, Brotoseno tidak dipecat karena memiliki prestasi berdasarkan pernyataan dari atasannya.
Brotoseno saat itu diberi sanksi untuk meminta maaf kepada atasan dan mendapat rekomendasi untuk dipindahtugaskan ke jabatan berbeda yang bersifat demosi.
Belakangan, Polri kemudian resmi memecat AKBP Raden Brotoseno secara tidak hormat melalui sidang Komisi Kode Etik Polri Peninjauan Kembali (KKEP PK).
Baca juga: Kompol Chuck Beberkan Dosa-dosanya: Ajukan Senpi untuk Brigadir J hingga Tak Cegah Perusakan CCTV
Kembali ke Chuck. Dia beranggapan, kedatangan anggota Provos ke rumah dinas Sambo berhubungan dengan hasil sidang etik Brotoseno tersebut.
Sebelum ke rumah dinas Sambo, ia mengaku sempat menghubungi aide de camp (ADC) atau ajudan Sambo, Adzan Romer tetapi tidak direspons.
“Kami berpikir saat itu, karena sebelum di pukul 13.30 kalau tidak salah ada sidang kode etik peninjauan kembali kode etik AKBP Briotoseno. Jadi kami beranggapan apakah ini (kedatangan Provos) dampak dari putusan itu, jadi kami berangkat (ke rumah dinas),” papar Chuck.
“Saudara mengatakan barangkali sidang kode etik Brotoseno berkaitan dengan Ferdy Sambo selaku Kadiv Propam?” tanya Hakim menegaskan.
“Betul yang mulia,” kata Chuck.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.