JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil survei Poltracking Indonesia menyebutkan delapan partai politik papan atas dan tengah masuk batas aman parliamentary threshold 4 persen, sedangkan dua partai politik tidak aman.
Delapan partai itu adalah PDI-P, Gerindra, Golkar, Nasdem, Demokrat, PKB, PKS, dan PAN.
Sementara dua partai lainnya yaitu Perindo dan PPP memiliki elektabilitas di bawah ambang batas parlemen yaitu 4 persen.
Elektabilitas Perindo tercatat dalam survei terkini Poltracking sebesar 2,8 persen sedangkan PPP 2 persen.
Baca juga: Survei Poltracking, Elektabilitas PDI-P Teratas, Disusul Gerindra dan Golkar
Namun, Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda menegaskan bahwa bukan berarti partai politik elektabilitas rendah tidak akan lolos parlemen 2024.
"Saya kira dalam menyimpulkan temuan survei elektabilitas partai, harus berhati hati dan jangan terburu buru menyimpulkan bahwa partai partai semacam ini, di bawah ini tidak lolos parliamentary threshold, ambang batas parlemen," kata Hanta dalam rilis survei yang ditayangkan YouTube Poltracking TV, Kamis (22/12/2022).
Hanta kemudian membeberkan tiga variabel yang tetap memungkinkan partai politik terdongkrak elektabilitasnya menjelang Pemilu.
Variabel pertama, masih ada sejumlah responden survei yang belum menentukan pilihan partai politik. Dalam survei ini, responden yang belum menentukan pilihan sebesar 19,9 persen.
Hanta menuturkan, besar kemungkinan responden itu baru akan menentukan pilihannya menjelang Pemilu.
"Polanya, survei survei jelang pemilu, ini partai tengah cenderung naik, karena itu persebaran dari yang belum menentukan pilihan itu cenderung ke partai partai tengah," ujarnya.
"Karena itulah yang saya katakan, jangan terlalu terburu buru menyimpulkan bahwa partai partai ini tidak lolos, ada potensi, tapi untuk memberi masukan kepada partai partai yang perolehannya mendekati atau enggak sampai 4 persen harus tetap berhati hati tentunya," tambah dia.
Variabel kedua yaitu faktor calon anggota legislatif (caleg) menentukan. Hanta berpandangan bahwa faktor caleg menentukan naiknya elektabilitas partai politik.
Sehingga, ia menyarankan partai politik mencari caleg berkualitas untuk mendongkrak keterpilihan parpol.
"Jangan lupa, ini bukan pemilihan presiden, ini pemilihan legislatif. Ada faktor kedua, yaitu faktor caleg," imbuhnya.
Baca juga: Survei SMRC: PPP Hanya Dapat 2 Persen, Masih di Bawah Parliamentary Threshold
Variabel ketiga yaitu tokoh calon presiden (capres) maupun calon wakil presiden (cawapres) yang kelak didukung partai politik.
Hanta mengungkapkan bahwa variabel ini kerap dikaitkan dengan efek ekor jas atau coattail effect.
Dalam teori tersebut, jelas Hanta, tokoh yang akan diusung atau didukung sebagai capres-cawapres akan memberikan efek terhadap meningkat atau menurunnya elektabilitas parpol.
"Misalnya ada partai x kemudian mendukung seorang capres yang sangat kuat, dan itu jadi variabel ketiga," kata Hanta.
"Karena itu, parpol saya kira sangat harus jeli menentukan caleg yang potensial, capres yang tepat dan juga bagaimana merebut yang belum menentukan pilihan," pungkasnya.
Baca juga: Pengertian dan Alasan Penerapan Parliamentary Threshold
Sekadar informasi, berikut elektabilitas partai politik menurut survei Poltracking Indonesia terbaru:
Survei Poltracking kali ini dilaksanakan dengan wawancara tatap muka pada 21-27 November 2022 terhadap 1.220 responden.
Metode yang digunakan mengambil sampel yaitu multistage random sampling.
Adapun margin of error survei lebih kurang 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.